Share

Memergoki

Bian meringis setelah selesai membayar biaya tambahan saat mengurus kepulangan sang Ibu. Kini, uang yang tersisa di ATM-nya benar-benar tinggal sedikit. Dia harus putar otak supaya bisa mencukupi kebutuhan hingga akhir bulan.

"Kamu kenapa, Bian?" tanya Bu Jannah.

"Nggak apa-apa, Bu," jawab Bian berbohong.

Tak mungkin dia jujur pada sang Ibu bahwa saat ini dia sedang dalam kesulitan.

"Kalau gitu, yuk kita pulang sekarang! Ibu udah nggak sabar pengen nyampe rumah," ajak Bu Jannah sumringah.

"I-iya, Bu!" angguk Bian.

*****

"Loh, kamu kok malah pesan taksi online sih, Nak? Memangnya, mobil kamu kemana?" tanya Bu Jannah heran.

"Mobilnya sudah Bian jual, Bu," jawab Bian jujur.

"Dijual? Kenapa?" pekik Bu Jannah tak percaya.

"Untuk bayar biaya operasi Ibu waktu itu."

"Loh, memangnya Najwa nggak kasih uang ke kamu? Kenapa malah mobil kamu yang harus dikorbankan? Dia kan punya uang banyak."

"Nanti Bian jelasin ya, Bu!" ucap Bian menenangkan sang Ibu.

Setelah itu, dia pun membantu sang Ibu untuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status