Share

Perlawanan Najwa

Pagi-pagi sekali, Najwa sudah siap untuk berangkat ke pengadilan agama. Hari ini merupakan agenda sidang kedua perceraian antara dirinya dan juga Bian.

Diparkiran pengadilan agama, Najwa kembali bertemu dengan Bian. Namun, kali ini lelaki itu tak sendiri. Dia terlihat membawa serta sang Ibu bersamanya.

"Najwa!" panggil Bian seraya mendorong kursi roda sang Ibu mendekati Najwa.

"Ada apa?" tanya Najwa datar. Dia melipat kedua tangannya didepan dada, sembari berdiri dengan tegak disamping mobil gagahnya.

"Mobil siapa ini? Apa mobil kamu, Wa?" celetuk Bu Jannah dengan tatapan berbinar-binar.

"Alhamdulillah, Bu," sahut Najwa. "Ini memang mobil saya."

"Bagus sekali. Pasti, menyenangkan kalau mobil ini kita bawa jalan-jalan ke rumah saudara kita, Bian." Bu Jannah mendongak menatap putranya. "Mereka pasti akan sangat menghargai kita dan memuji-muji kamu."

Bian nyengir. Merasa agak malu gara-gara perkataan sang Ibu. Sementara, Najwa tampak melongo. Dia tak menyangka, Bu Jannah akan berucap sep
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status