Share

Bian mulai lelah

Najwa mulai merasa takut. Tingkah Bian benar-benar terlihat ganjil malam ini.

"Kita sudah hampir bercerai, Mas! Minggu depan, adalah sidang terakhir kita dan waktunya kamu menjatuhkan talak untuk aku."

"Apa kamu bilang? Bercerai?" Lelaki itu tertawa sumbang. "jangan bercanda! Hubungan kita baik-baik aja, Wa! Tapi, kenapa kamu malah bahas soal perceraian?"

"Mas yang jangan bercanda!" sergah Najwa. "Jangan pura-pura lupa ingatan, Mas!"

Najwa berbalik. Ia memutuskan untuk masuk ke dalam rumah daripada harus meladeni Bian terlalu lama.

"Wa, tunggu!" cegah Bian sambil menahan pergelangan tangan Najwa.

"Apa lagi, Mas?" tanya Najwa muak.

"Aku nggak mau cerai! Sampai mati pun, aku nggak akan pernah lepasin kamu!"

Cengkraman tangan pria itu kian mengerat. Najwa bahkan mulai merasa kesakitan akibat ulah Bian.

"Mas, sakit!!!" desis Najwa sambil berusaha melepaskan diri dari cengkraman Bian. Tulang pergelangan tangannya terasa hampir remuk.

"Katakan, kalau kamu nggak akan pernah bercerai dari Mas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status