Rochman menghirup aroma wangi dari tubuh Puput, membuat bagian bawah Rochman menegang. Perlahan Puput menjauhkan kembali wajahnya. Niat hati ingin menggoda Puput, namun justru dia sendiri yang terpancing.Rochman pun berjalan ke arah kulkas, dia membuka lemari pendingin itu, kemudian kembali mengambil air mineral dan berjalan lagi melewati Puput. "Pokoknya kamu jangan pulang dulu."Kemudian Rochman berjalan masuk ke dalam kamarnya, dia ingin menetralkan hati dan sesuatu yang menggelora itu.Sementara Puput bernapas lega, dia pun memegangi dadanya, merasakan detak jantungnya semakin kencang. 'Duh, kenapa aku seperti ini?' batinnya. Wanita itu benar-benar tak habis pikir mengenai tubuhnya.Tak lama Rochman keluar lagi menghampiri Puput. Tanpa aba-aba, pria itu langsung mendaratkan sebuah kecupan pada bibir Puput membuat wanita berstatus janda itu terbelalak.Namun Puput tak kuasa melawan Rochman, dan terjadilah pagut memagut dari kedua bibir itu. Lama mereka berdua berpagutan, akhirnya P
Satu minggu kemudian, Rochman mengajak sang ibu ke rumah Puput untuk melamar wanita tersebut."Put, apa kamu mau menerima Rochman di hati kamu?"Puput tersipu, dia menatap lekat ke arah Ibunda Rochman. "I-iya, Bu, saya mau."Ibunda Rochman tersenyum ramah, "terimakasih, ibu titip anak ibu ya, semoga kalian selalu diberikan kemudahan dalam segala hal, setelah menikah nanti.""Amin," lirih Puput.Kemudian Ibunda Rochman memakaikan cincin di jari manis Puput. Seketika Puput terharu, netranya tampak berkabut. Kemudian Puput memeluk Ibunda Rochman penuh haru."Jadi, satu minggu lagi kalian akan menikah?" tanya Ibunda Rochman kepada Rochman, wanita itu kembali memastikan rencana anaknya."Iya, Ma, dan aku sudah mantap," sahut Rochman antusias."Ibu pesan, jaga Puput baik-baik," kata Ibunda Rochman."Pasti, Bu," angguk Puput.Lama mereka berbincang, Rochman dan ibunya pun pamit undur diri. Mereka akan kembali ke rumahnya untuk mempersiapkan segala sesuatunya.Kini Ibunda Rochman berada di rum
Hari demi hari, Rochman mendampingi Puput menjalani kehamilan pertamanya dengan bahagia. Ibunda Rochman dan orang-orang di sekeliling menghujaninya dengan berbagai macam perhatian.Bahkan Rochman kini sudah tak berani menyentuh Puput setiap malam, meskipun dokter memperbolehkan hal itu, di masa kehamilan tua.Dan hari yang dinantikan pun tiba ... suatu malam, Puput merasakan dorongan yang kuat dari dalam perutnya. 'Duh, sakit sekali,' batinnya.Puput bahkan tak sanggup untuk berjalan lagi. Dia hanya membungkukkan badannya, bertumpu pada ranjang sambil meringis menikmati rasanya kontraksi.Rochman yang mengetahui hal itu benar-benar panik, tak henti-hentinya dia mengusap punggung istrinya sambil sesekali mengusap keringat di dahinya."Sepertinya, kamu sudah mau melahirkan, sayang," kata Rochman."Iya nih, Mas, sakit sekali, tidak kuat aku." keluh Puput.Rochman bertambah panik, dia menemui sang ibu di dalam kamarnya, dan menceritakan apa yang dirasakan oleh istrinya."Kalau begitu, ayo
"Jhulie! Apa yang kamu lakukan? Keterlaluan kamu. Beraninya kamu selingkuh, kalau tetangga sampai tahu, apa jadinya? Memalukan!"Di sebuah rumah baru, seorang pria bernama Rochman baru saja memergoki istrinya, Jhulie tengah selingkuh dengan tetangganya yang juga merupakan tetangga baru.Saat itu, Rochman baru pulang kerja, pria berahang tegas itu bekerja di sebuah restoran milik orang asing. Karena hari itu istrinya berulang tahun, jadi Rochman sengaja pulang lebih awal, dia berniat memberi kejutan untuk istrinya. Dengan membeli kue ulang tahun serta sebuah kalung yang telah lama Jhulie incar di sebuah toko mas.Rochman sudah tidak sabar ingin bertemu dan memeluk Jhulie, serta menghabiskan kue ulang tahun bersama. Senyum Rochman mengembang sempurna, manakala membayangkan dirinya memakaikan kalung di leher jenjang Jhulie.Bayangan itu sungguh terlalu indah untuk Rochman!Setelah masuk rumah, Rochman merasa heran, karena rumahnya tampak sepi. Bisanya pukul segitu, Rochman selalu mendapa
Ingin pulang ke rumah orang tua, namun Rochman merasa tidak enak hati jika tidak pulang bersama istrinya. Dia pun tidak ingin kedua orang tuanya tahu masalah rumah tangganya.'satu tahun aku pacaran dengan Jhulie, dan orang tuaku sudah setuju dan menikahkan kita, sekarang sudah tiga tahun pernikahan kita, apakah harus berakhir kandas begini?' batin Rochman.Sekilas, kembali teringat kejadian sewaktu Rochman masih berpacaran dengan Jhulie.****Flashback tiga tahun lalu ....Sepasang suami istri paruh baya yang merupakan kedua orang tua Rochman, terlihat penuh wibawa mendekati anak semata wayangnya yang tak lain adalah Rochman."Man, kamu sudah satu tahun menjalin hubungan dengan Jhulie. Apakah kalian tidak ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih serius? Kami ingin sekali menimang cucu, mendengar tangisannya setiap hari mengingat umur kami sudah tidak muda lagi," kata Ibunda Rochman.Rochman mengerutkan keningnya, dia merasa heran karena ibunya berbicara yang tidak biasanya. "Mama ini,
Satu jam kemudian, Jhulie pulang, dia bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri.Byur ....!Suara gebyuran air terdengar hingga ke telinga Rochman yang masih berdiri di depan cermin di dalam kamar."Apakah Jhulie, yang mandi? Tapi, malam-malam begini," batin Rochman seraya berjalan keluar kamar.Beberapa saat kemudian, Jhulie selesai mandi. Setelah berpakaian, Jhulie itu masuk ke dalam kamar tamu, kemudian menutupnya.Klek ....Terdengar jelas kalau pintu dikunci dari dalam. Rochman mengerutkan keningnya. Pria itupun masuk ke dalam kamarnya, dan merebahkan tubuhnya di atas kasur berukuran king size.Rochman menatap langit-langit kamar, 'kenapa dia tidak tidur di kamar ini? Ada apa dengan istriku? Bukankah dia yang berulah. Dia yang selingkuh, harusnya dia minta maaf dan janji tidak mengulangi lagi. Tapi, justru dia yang memusuhiku,' batinnya.Tanpa sadar, Rochman akhirnya memejamkan matanya.Keesokan hari ....Hari itu adalah hari minggu, dan restoran tempat Rochman mengais reje
Rochman pun merebahkan tubuhnya di atas kasur. Netranya menerawang langit-langit kamar ...."Mungkinkah Jhulie bukan jodohku? Apakah aku siap, bercerai dengannya?" Tanpa disadari wajahnya telah banjir oleh air mata.Pria itu tidak tahu, harus bagaimana. Dia tidak menyesal menikahi Jhulie, namun dia sangat heran kenapa sikap istrinya justru jadi berubah sembilan puluh sembilan persen.Padahal dulu di mata Rochman, Jhulie merupakan sosok pendiam dan patuh. Kalau pun wanita itu merasa tidak puas dengan nafkah batin, dia dapat membicarakan baik-baik dengan Rochman, dan bukan mengambil jalan pintas dengan berselingkuh. Terlebih dengan tetangganya sendiri."Gara-gara pindah ke rumah ini, istriku jadi berbuat nekat. Dan ini semua, gara-gara pria brengsek itu," umpat Rochman.****Di tempat lain ....Di sebuah diskotik, Jhulie dan Antonio duduk berhadapan menikmati minuman yang membuat mereka melayang. Antonio menghisap rokok perlahan, dan terus berulang.Apa kamu yakin, akan bercerai dengan
Kini Jhulie sampai di rumah Antonio. Dan tanpa ragu, Jhulie membuka pintu rumah yang rupanya tidak dikunci. Antonio terkesiap, melihat gadis pujaannya datang tiba-tiba.Antonio yang sudah tak dapat lagi menahan hasratnya, pun segera menghampiri Jhulie dan langsung mengecup bibir ranum Jhulie."Sayang, kamu datang kok tidak mengabariku dulu. Suami kamu gimana? Apa dia tidak kepo?" ujar Antonio ramah."Sudah, jangan bahas dia, aku malas dengarnya," tampik Jhulie."Okelah ... aku kangen, sayang," bisik Antonio di telinga Jhulie."Sama, sayang," sahut Jhulie.Mereka berdua pun melakukan adegan panas, namun kali ini sangat panas, dan kali ini Jhulie begitu menikmati permainan Antonio, karena gadis itupun sudah tak dapat menahan hasratnya lagi. Mereka bermain di atas sofa, dengan gaya begitu menantang.Akhirnya permainan selesai, dan kedua insan tersebut terkulai lemas dengan peluh membanjiri seluruh tubuh, hingga akhirnya mereka terlelap dalam tidurnya di atas sofa.Tak lama, Jhulie terban