Share

118. Goodbye, Blue Eyes

Cinta, sebuah rasa sejuta cerita

Madu pelepas dahaga

Racun pembunuh jiwa

Hidup mati karenanya

Cinta, mendatangkan obsesi

Untuk saling memiliki

Tak rela bila harus berakhir

Sabit kalam menjelma tahir

“Kamu baik-baik saja, Lyn?” Gabriel terengah-engah datang, langsung memeluk kekasihnya.

Belum bisa mengucap apa-apa karena rasa shock yang bergulir sepanjang hari, yang ditanya hanya terdiam berlinang kepedihan.

“Semua sudah berakhir, Lyn. Besok kita akan pergi meninggalkan ini semua. Hanya kamu, aku, dan anak-anak kita,” lanjut Gabriel mendekap erat.

Tubuh yang bergetar, hati yang dingin, dan kunci kebahagiaan yang telah entah kemana. Lynea tertegun menatap sang dokter dengan hampa.

“Aku … ti-tidak bisa … ikut de-denganmu,” gumamnya datar, ringan, dan gamang.

“Apa maksudmu? Kita sudah berjanji untuk saling setia dan bersama selamanya! Baru tadi pagi kamu dan aku menyusuri sungai masa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status