Fall in Rose

Fall in Rose

Oleh:  ddablue_  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
2 Peringkat
74Bab
1.3KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Rose adalah perempuan tangguh yang sudah menata kehidupannya dengan sangat baik. Ia nyaris berhasil meraih impiannya menjadi seorang dokter bedah onkologi. Tetapi semua impian yang sudah hampir berada di puncak piramida mendadak runtuh begitu saja saat pernikahan yang tak diinginkan tiba-tiba mengurungnya. Takdir berkata bahwa Rose harus hidup bersama pasien kecelakaan yang ditanganinya. Dia Park Chan--Seorang musisi sekaligus pengusaha sukses yang terkenal dengan citra dinginnya. Hidup Rose semakin rumit bak benang kusut ketika menyadari Chan bertemu dengan Han Na-Na. Seseorang yang mengingatkan akan masa lalunya yang telah lama menghilang. Han Na-Na melakukan kesalahan besar atas perasaannya pada Chan, hingga meruska semuanya. Tanpa sadar, ada Steave Jo yang mengaguminya dalam diam. Apakah Rose dan Chan mampu memmempertahankan rumah tangga mereka? Dan siapakah Han Na-Na sebenarnya?

Lihat lebih banyak
Fall in Rose Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
nanonano
so far so good. setiap part bikin penasaran. recommended! cuma kadang menemukan tulisan yg kurang rapi, tp masih ok buat dibaca. semangat Thor!
2022-10-01 08:20:11
0
user avatar
Ayanna Dhee
so far nice. mudah di pahami alurnya. dan bikin penasaran
2022-09-20 12:33:29
0
74 Bab
1. Terperangkap Oleh Masa Lalu
Seorang wanita berkulit putih bagaikan susu dengan gaun malam berwarna hitam yang membuat dirinya Nampak sangat bersinar malam ini. Rambut lurus nan panjang yang di gerai, di lengkapi dengan bando bunga yang mengitari kepalanya.Matanya bulat dengan bibirnya yang berwarna merah jambu. Dia bagaikan dewi yang tengah memainkan jemarinya di atas not piano beserta suara merdunya yang begitu lembut menenangkan jiwa. Terlebih ada lampu sorot yang hanya terfokus pada dirinya seorang. Tak ayal jika seluruh penonton begitu kagum dengan penampilan yang sangat memukau ini.Janji terakhir kali, sekarang aku hanya bias mengatakannya sebagai kenanganSaat senyum manis itu pergi jauh darikuAroma mawar menyebar bersama angin.Napas sedih yang tersebar di udaraAku tidak bisa memelukmuDirimu yang menghilang dariku, aku tidak bisa memelukmu lagiNamun diantara ratusan orang yang hadir dalam festival musik tersebut, ada satu pria tersenyum lega dengan lubang yang amat dalam di sebelah pipinya. Air muka
Baca selengkapnya
2. Kekacauan
Seketika mobil mewah Chan harus terpental akibat dorongan truk tronton dari arah berlawanan akibat kesalahannya sendiri karena menerobos lampu lalu lintas.Suara benturan antar dua kendaraan tersebut mengejutkan ratusan warga yang berada di pusat kota tersebut. Seluruhnya terpaku melihat keadaan lalu lintas yang semakin kacau akibat kejadian ini, ditambah hujan yang masih deras.Terlebih ada asap dari kap mobil masih tetap mengepul meski terguyur hujan, menjadikan langit siang itu menjadi semakin gelap keabu-abuan. Tak perlu menunggu waktu yang lama, sirine mobil patroli dan ambulans menyeruak ke seluruh penjuru kota.Seluruh petugas turun tangan untuk mengevakuasi para korban dan meminta agar para warga yang berpartisipasi untuk segera menepi karena keadaan di sekitar kejadian perkara belum kondusif, masih bisa berpotensi kebakaran akibat benturan dua kendaraan ini. sejauh ini, korban yang telah berhasil di evakuasi telah tewas. supir truk dan koleganya. Hanya tinggal satu korban di
Baca selengkapnya
3. Lebih Kacau
Steave menarik napasnya sedalam yang ia bisa, kemudian menghembuskannya perlahan, embun yang di hasilkannya menggambarkan betapa abstrak pikirannya saat ini, terlebih melihat koleganya sendiri yang terkapar tak berdaya di atas ranjang di sebuah ruangan mewah yang terdapat di rumah sakit tersebut.Pria tinggi berparas menggemaskan itu terduduk di samping ranjang Chan, "Hal konyol apa lagi yang kau perbuat?"Steave menggeleng kepalanya samar. Ia telah bertahun-tahun berada di samping Chan, bahkan sejak mereka masih duduk di bangku sekolah menengah pertama, tak ayal jika steave memahami betul sikap keras kepala Chan."Permisi."Seorang perawat wanita dengan setelan seragam berwarna ungu mua datang dengan membawa pirantinya, membuat Steave mengalihkan pandangan tepat pada sosoknya."Saya akan mengganti infus Tuan Park Chan." sambung perawat yang di ketahui dari nametagnya bernama Song Min-Ah."Ah, ya.. silakan." Steave mempersilakan sang perawat untuk masuk menyelesaikan tugasnya.Perawat
Baca selengkapnya
4. Ada Harapan
"Untuk itu saya akan pikirkan lagi dan perlu juga untuk dibicarakan oleh dokter pembimbing proposal saya. Lagipula untuk pasca operasi ini, Tuan Chan masih harus menetap disini." Ada bimbang dalam benak Rose. Disisi lain ia ingin menghabiskan waktunya di rumah sakit ini demi fokus menyelesaikan ujian terakhirnya."Aku kebetulan mengenal Direktur Kang dengan baik. Aku juga sempat berbicara dengannya. Tenang saja. Pasti akan ada keringanan. Kau juga sangat cerdas. Aku harap kau akan menerimanya, karena Chan butuh bimbingan ekstra untuk mental dan kesehatannya dan hanya Chan satu-satunya penerus perusahaan, aku tidak mau perusahaan mendiang ayahnya jatuh pada tangan orang lain. Aku yakin, kau bisa melakukannya." Tambah Bibi Park banyak menaruh harapan, mengingat banyak kerabat yang menginginkan LEYO Studio.Namun Rose masih butuh waktu untuk memikirkan itu. Menjadi seorang dokter pribadi? Sepertinya sangat sulit untuk Rose, meskipun akan ada keringangan dan kemudahan.Terlebih jika ia ha
Baca selengkapnya
5. Should I?
"Chan-ah, Bibi disini, Nak." Bibi Park berucap seraya berkedip yang menjatuhkan bulir air matanya. Chan menggeleng kencang, entah apalagi yang ada di dalam benaknya. Dengan segala kekacauan yang tengah melandanya, ia melepas infus yang bersarang di punggung tangannya dengan sangat kasar. Bibi Park menejrit histeris seraya memegangi dadanya yang sangat pengap dan terus berusaha menarik nafas sekuat tenaga meski terasa berat. Rose dan residen juniornya yang baru saja membuka pintu ruangan tersebut terperanjat menyaksikan Bibi Park yang begitu lemah, sontak keduanya menghampiri wanita itu yang ditemukan kejang-kejang tersungkur di lantai. Dokter residen muda itu menyandarkan tubuh Bibi Park ke bahunya, sementara Rose menghubungi dokter spesialis paru-paru untuk segera datang ke ruangan tersebut. Tapi Chan tidak peduli dengan keadaan bibinya yang memiliki penyakit astma itu. Sekarang ia justru menurunkan kakinya untuk beranjak dari ranjangnya. Bahkan ia memaksa kakinya yang belum bisa
Baca selengkapnya
6. Melakukan yang Terbaik
"A-apa Ailin yang dimaksud adalah kekasih Tuan Chan?" Selidik Rose dengan kemungkinan lain."Dia lebih dari kekasih. Chan bisa menganggapnya sebagai ibu ataupun kakak." Bibi Park menghembuskan napasnya perlahan sebelum melanjutkan kalimatnya lagi."Mereka sudah saling mengenal sejak Chan duduk di bangku SMA. Tepatnya Ailin satu tahun lebih tua darinya. Sampai pada Ailin yang masuk menjadi trainer musisi di LEYO Studio. Tepat di hari debutnya, tiga bulan lalu, dia menghilang. Semua bagai cambuk bagi Chan."Rose mendengus kencang. "Aku yakin itu sangat berat bagi Tuan Chan" Ia bisa membayangkan betapa rapuhnya pria tersebut. Sebab, Rose juga memiliki sosok yang sama berartinya seperti posisi Ailin pada Chan."Untuk membuatnya lupa tentang masa lalu.. itu diluar kuasaku. Tapi aku akan berusaha untuk membuatnya lebih baik." Sambung Rose lebih bersemangat. Karena memang itu tujuannya menjadi seorang dokter. Menyelamatkan orang-orang dari penyakitnya.Ada lega dari air muka bibi park yang te
Baca selengkapnya
7. Kutu Beras
Rose sempat memejamkan matanya sebelum cairan bening tersebut melucur dengan liar. Tapi semua itu jauh dari usahanya. Air mata mengalir dengan sangat cepat melintasi pipinya.Di saat lagu telah berakhir, keduanya melepas jemari dari tuts piano. Tapi Chan mengulangi lagi lirik terakhir lagu tersebut tanpa dentingan piano. Hanya ada suara bass yang mampu menyayat hati Rose.Pria itu benar-benar membuat suasana menjadi sangat sendu dengan kemampuan bernyanyi dan bermusiknya.Mata Chan terbelalak saat menemukan ada air yang menetes dari pelupuk mata Rose, "Kau menangis?""Ah.. benarkah?" Rose buru-buru menyeka air matanya, "Mungkin aku terlalu menghayati."Rose berusaha keras agar Chan tidak menanyainya lebih jauh seputar masa lalunya. Jika ia mengetahui apa yang tersembunyi, pasti Chan akan menggila dan merasa bersalah. Lalu, akan semakin sakit.Rose tidak ingin membuat orang lain menyalahkan dirinya sendiri. Karena itu adalah tipikal seorang Park Chan."Permainanmu sangat indah, Noona."
Baca selengkapnya
8. Memupuk Kesabaran
Chan memandangi danau buatan yang ada di pinggir taman rumah sakit tersebut. Angin yang berhembus terasa begitu sejuk. Air yang tenang dengan udara yang segar. Semua ini menjadi pemandangan yang ia cari selama ini. Selama hidupnya, ia tak pernah merasakan makna dari ketenangan yang sesungguhnya.Sejak kecil, ia telah menggeluti dunia hiburan sebagai artis dan model cilik. Semakin bertambah usia, semakin meraup kepopuleran yang luar biasa.Terlebih saat ia berkarir sebagai penyanyi dan musisi. Meskipun saat ini, ia tidak lagi aktif dalam dunia hiburan, bukan berarti ia harus berhenti dari sorotan media.Justru sekarang namanya jauh melambung dengan menggandeng selebriti ternama korea selatan sebagai pemegang saham terbesar dalam bidang entertainment. Rasanya, tak ada kesempatan untuk bisa duduk tenang menikmati hidupnya.Apa iya hidupnya akan secepat itu? Bahkan Chan belum sempat memaknai apa itu kehidupan. Rasanya seperti sebuah mimpi. Terbangun dalam keadaan sakit dengan penyakit yang
Baca selengkapnya
9. Terikat
"Apa?! D-dokter Pribadi untuk Park Chan?!" Rose cukup tersentak mendengar penuturan Dokter Gyeon. "T-tapi.. kenapa harus saya? Saya masih harus menyelesaikan tahun terakhir masa residensi ini dengan baik." "Bagaimana dengan dokter lain?" Rose masih terus mencari kemungkinan lain. "Dokter lain siapa? Sejak awal yang ikut menangani Park Chan adalah Aku dan Kau. Juga ada beberapa dokter ortopedi yang membantu menangani patah tulang setelah operasi." Dokter Gyeon berusaha menjelaskan, "Dan penyakit yang diderita Park Chan baru ketahuan setelah kejadian nahas itu." "Hanya kita yang menangani Glioblastomanya sejak awal." tambahnya lagi, "Kau tau kan, banyak pasien lain yang menungguku? Aku tidak bisa merangkap sebagai dokter pribadi yang setidaknya harus fokus pada satu pasien." Rose mendengus bertenaga, "Saya ini masih residen! Lalu, apa saya harus menunda ujian proposal saya?" "Kita sudah bahas ini. Direktur, juga aku sebagai pembimbingmu... habiskanlah masa residenmu dengan mearwat P
Baca selengkapnya
10. Lost
Bibi Park sudah bisa kembali beraktifitas. Sesekali ia menghubungi Steave yang berkutat menggeluti perusahaan seorang diri. Namun, rupanya LEYO Studio masih tetap eksis dengan para artisnya yang semakin menguasai dunia hiburan Korea Selatan meski tanpa kepemimpinan CEO Chan.Semua staf memahami itu. Kini Steave tengah mempersiapkan lomba festival musik.Bibi Park melangkah menuju ruang rawat Chan. Membuka pintu dan mendapati keponakannya yang tengah melamun menatap dinding-dinding putih ruangannya."Chan." panggil Bibi Park sambil menarik satu kursi di samping keponakannya itu, lalu terduduk disana."Bibi? Apa kau baik-baik saja. Bagiamana dengan Bibi? Aku mengkhawatirkanmu." balas Chan yang telah terbangun dari lamunannya sambil berusaha untuk duduk."Tidak apa-apa." Bibi Park menahan pergerakan Chan agar ia tidak perlu bangkit, "Aku hanya kelelahan.""Maafkan Aku." kata Chan lirih. "Aku membuatmu kacau."Bibi Park merekahkan senyumnya. Mengusap kepala keponakannya itu lembut, "Sangat
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status