Share

Dewi Tabib Langit
Dewi Tabib Langit
Penulis: Anezaki Igarashi Ricky

Kecelakaan Maut

"Entah mengapa rasanya kali ini begitu berat meninggalkan Beijing. Padahal aku hanya ditugaskan selama 3 bulan saja untuk ke rumah sakit yang baru dibuka di Jepang."

Wanita cantik tersebut bergumam dan memandang murung ke luar kaca jendela tempat duduknya di dalam pesawat yang mulai melakukan take off menuju Jepang.

Dia adalah Bai Zixi, seorang dokter bedah cantik dan sangat genius. Bahkan dia menyelesaikan magister dokter bedahnya di waktu yang cukup singkat. Yaitu ketika dia berusia 20 tahun. Dan kini dia sudah menjadi seorang dokter bedah genius yang cukup terkenal di kotanya. Dia juga dipercaya untuk menjadi wakil dari direktur di rumah sakit tempatnya bekerja.

Tidak seperti biasanya. Entah mengapa kini dokter cantik itu tak bisa memejamkan sepasang mata untuk mengistirahatkan otak dan pikirannya. Untuk mengusir rasa bosannya, akhirnya Bai Zixi memutuskan untuk membaca beberapa majalah dan artikel yang sudah disiapkan di dekatnya.

Namun tiba-tiba saja sebuah suara yang bergemuruh tiba-tiba terdengar disertai sebuah guncangan kuat.

“Argh! Ada apa ini?!”

“Ada apa dengan pesawatnya?”

Hampir semua penumpang pesawat mulai terlihat panik. Tak lama, terdengar suara seorang pramugari melalui intercom, menyarankan untuk tetap tenang dan tidak panik.

Namun gemuruh suara itu kembali terdengar, dan sebuah guncangan yang lebih dahsyat kembali terjadi. Semua penumpang kembali berteriak panik, terlebih ketika merasakan pesawat itu mulai berbelok tajam kemudian menukik.

Sebuah hantaman keras mulai dirasakan oleh seluruh penumpang pesawat terbang sebelum akhirnya jatuh ke perairan dan meledak begitu saja.

DUAARRR ...

Tiba-tiba saja sebuah cahaya menyilaukan terlihat dan menyinari sekitar tubuh Bai Zixi yang sudah tidak bernyawa.

**

DUAAK ...

DUAKK ...

"Hehh, Pemalas!! Cepat bangun kamu!! Jangan tidur terus dan bermalas-malasan seperti ini!! Ye Zixi!! Cepat bangun dan masak sesuatu untukku!!"

Suara seorang gadis terdengar samar-samar mengalun kasar di telinga seorang gadis yang tengah tertidur. Namun, goncangan dan tendangan kasar itu terasa begitu nyata dan menyakitkan baginya, hingga akhirnya dia terbangun sembari memegangi perutnya yang terasa sakit karena baru saja terkena tendangan.

Matanya gadis yang tengah kesakitan itu mengerjap beberapa kali, dan dia mulai menangkap sosok seorang gadis belia dengan penampilan yang menurutnya cukup aneh. Gadis berwajah angkuh dan dingin itu mengenakan hanfu kuno sederhana dan sedikit kumal.

‘Hah? Siapa dia? Mengapa dia berpenampilan seperti itu? Lalu ... mengapa dia memanggilku Ye Zixi? Dan ... mengapa tempat ini mendadak menjadi sangat kuno seperti ini? Apakah mereka tim medis rumah sakit sedang melakukan sebuah pertunjukan drama? Ataukah rumah sakit sedang digunakan untuk syuting drama kolosal?’

Bai Zixi masih belum menyadari sesuatu, jika jiwanya telah bereinkarnasi di tubuh seorang gadis malang di zaman kuno. Dirinya kini juga mengenakan sebuah hanfu kuno sederhana dan kumal.

"Heh!! Ye Zixi!! Apa indra pendengaranmu sedang bermasalah?” Gadis berwajah angkuh dan dingin itu kembali berkata tak sabaran sambil berkacak pinggang. “Kubilang bangun dan masak sesuatu untukku!! Aku sudah sangat lapar!!"

”Hah? Sejak kapan margaku menjadi Ye?! Dan satu lagi ... aku mau menegaskan sesuatu padamu, Nona! Jika kamu lapar, maka cari makan sendiri! Masa kamu kalah dengan seekor anak anjing?” Gadis yang dipanggil Ye Zixi itu berdecak, “Ckk ... tidak berguna!"

Setelah meremehkan dan melawan tindasan gadis yang dia tidak ketahui namanya itu, dia lalu bangkit dan segera meninggalkan gadis itu.

"Ye Yixi, kembali!! Dasar tidak tau diuntung! Aku akan melaporkan tingkahmu pada ibu! Kamu akan segera diusir dari rumah! Biar tau rasa kamu!"

Gadis yang dipanggil Ye Zixi mengabaikan teriakan tersebut dan terus melenggang santai meninggalkan rumah sederhana itu.

Namun semakin dia pergi menjauh, dia malah semakin kebingungan. Karena semua orang mengenakan hanfu kuno. Bahkan di sekitarnya juga tidak ada satupun bangunan megah pencakar langit. Hanya ada pepohonan dan bangunan-bangunan sederhana. Dan menurutnya ini sangat aneh!

"Sebenarnya ada apa? Mengapa semua orang berpakaian seperti itu? Lalu ... mengapa tidak ada satupun gedung pencakar langit terlihat? Sebenarnya apa yang terjadi di sini?”

Ingatan terakhirnya kemudian bermunculan. Dia ingat, terakhir kali dia tengah menaiki pesawat yang bermasalah, sebelum merasakan hantaman kasar hingga kemudian dia kehilangan kesadaran.

“Apakah aku sudah mati? Apakah ini adalah surga ... atau neraka? Ataukah aku telah bereinkarnasi?"

Gumamnya kembali memeriksa kedua tangannya dan tubuhnya yang sedang mengenakan hanfu berwarna kebiruan dengan warna yang sudah memudar.

"Aku bahkan juga berpakaian seperti mereka. Apakah aku berada di zaman dinasti kuno? Oh tidak ... bagaimana bisa terjadi?" gumamnya sulit untuk mempercayai semua itu. "Apakah ini adalah kesempatan kedua untukku untuk tetap hidup?"

Seolah tidak mempercayai apa yang dia simpulkan, Bai Zixi segera berlarian ke sekitar untuk memeriksa sekitarnya lagi.

Kemudian, akhirnya Bai Zixi melihat sebuah sungai kecil yang memiliki air yang begitu jernih. Dia segera mendekati sungai tersebut dan menggunakannya untuk melihat pantulan dirinya sendiri.

"Wajah ini adalah wajahku. Tapi tubuh ini sedikit lebih kurus dan terasa begitu lemah. Bahkan tubuh ini juga memiliki beberapa luka," gumanya mengangkat lengan pakaiannya dan melihat beberapa luka memar dan luka yang mulai mengering.

"Pemilik tubuh ini pasti memiliki kehidupan yang tidak baik sebelumnya. Dia pasti sering diperlakukan tidak baik dan sering disiksa. Dan pasti ini ada hubungannya dengan gadis yang bertemu denganku sebelumnya. Kasihan sekali gadis ini. Aku harus melakukan sesuatu untuk membuat hidupnya lebih baik!" gumamnya kembali menutup lengan pakaiannya.

KRUYUUKK ...

Perut Bai Zixi mulai berbunyi menandakan dia sedang lapar. Dia mulai memegangi perutnya dan menggigit bibir bawahnya.

"Ughh ... lapar sekali. Sebaiknya aku memakan sesuatu dulu. Mengisi tenaga dulu dan memikirkan semuanya nanti ..."

Gadis itu mulai mendatangi seorang penjual kue tradisional dan memeriksa pakaiannya untuk mencari uang. Namun dia malah menemukan sebuah tas kecil berwarna hitam yang selalu dibawanya ke mana-mana ketika dia di dunianya. Dan rupanya tas tersebut terbawa bersamanya di zaman ini.

Bai Zixi atau lebih tepatnya Ye Zixi segera mencari sesuatu di dalam tas kesayangannya itu. Dia mengeluarkan selembar uang modern dan segera mendatangi penjual kue tradisional itu.

"Paman! Aku mau tiga kuenya. Tolong bungkuskan untukku!" ucap Bai Zixi sembari menyodorkan selembar uang modernnya.

Pria penjual kue itu menimang-nimang uang modern tersebut dengan raut wajah rumit.

"Kenapa, Paman? Apa uang itu tidak cukup?"

"Hanya boleh menggunakan batu tukar atau emas saja! Kertas seperti ini mana berguna?! Ini seperti sebuah kertas jimat biasa. Jangan berusaha menipuku, Gadis kecil!" tandas penjual kue itu sembari mengempaskan selembar uang modern itu tepat di wajah Ye Zixi.

“Ckk ... aku melupakan sesuatu. Di jaman dinasti kuno seperti ini uang seperti ini mana berguna? Padahal uang ini jauh lebih bernilai dari seonggok batu-batu tukar mereka. Huftt ...."

Dengan sangat terpaksa, Ye Zixi kembali menyimpan uangnya. Dia menatap kue-kue tradisional yang begitu harum dan menggoda itu sambil mengusap-usap perutnya.

GREPP ...

Seorang wanita paruh baya dengan pakaian hanfu kuno yang juga sudah kumal, tiba-tiba saja datang dan menarik kasar tangan Ye Zixi. Dia menggiringnya kasar dan kembali membawanya ke dalam sebuah rumah sederhana yang beberapa saat yang lalu sempat ditingglkannya.

"Ye Zixi!! Cepat ikut aku!!"

"Ye Zixi! Cepat ikut aku!!"

Komen (13)
goodnovel comment avatar
Rinz
semangat dalam hidup baru mu zixi
goodnovel comment avatar
Bianka
Wah seru. Penasaran apakah suatu hari nanti Ye Zizi bisa kembali ke dunianya sendiri?
goodnovel comment avatar
Malika Rui
wah baru bab pertama sudah menarik sekali kisahnya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status