Share

Aura Kelam Yang Mengerikan

Dengan begitu bersemangat, Ye Zixi mengantarkan Fan Yu ke dapur kapal utama. Di sepanjang jalan, Ye Zixi juga memperkenalkan beberapa ruangan kapal yang terbilang cukup mewah di era ini.

"Ini adalah dapur kapal utama. Sementara ruang penyimpanan persediaan makanan ada tepat di sebelah ruangan ini." jelas Ye Zixi yang kini memasuki sebuah ruangan yang terbilang cukup luas dan berisikan dengan peralatan memasak. Dan kebetulan di dalam ruangan ini tidak ada satupun orang.

Pemuda itu mengedarkan pandangannya ke sekitar dan memeriksa beberapa peralatan memasak.

"Keren sekali! Mereka memiliki peralatan memasak yang cukup lengkap! Kalau seperti ini aku bisa memasakkan makanan lezat setiap hari untukmu, Zixi!" sahut Fan Yu bersemangat.

Namun Ye Zixi malah memukul bahu sahabatnya dengan gelak tawa kecil, "Hei ... ingat, Fan Yu ... kamu disini bukan hanya memasak untukku saja. Tapi kamu juga harus memasak untuk kapten dan semua prajurit kapal loh. Ada cukup banyak prajurit perompak Naga Emas. Uhm ... tapi tenang saja ... ada beberapa juru masak dan pembantu juru masak juga kok."

"Ahh ... iya ... kamu benar, Zixi. Bisa-bisa kapten akan melemparku keluar jika hanya memasak untukmu saja." dengus Fan Yu.

"Uhm. Tapi ngomong-ngomong bagaimana kamu bisa ada di kapal ini, Fan Yu? Jujur aku senang sekali karena bisa melihatmu disini!"

Celutuk Ye Zixi kembali berjingkrak karena kini ada Fan Yu yang kembali menemaninya. Karena selama ini hanya Fan Yu yang selalu berbuat baik dan peduli kepada Ye Zixi.

"Aku melihat kamu memasuki kapal ini bersama beberapa prajurit perompak Naga Emas saat itu. Perompak Naga Emas itu bukan perompak biasa, Zixi. Mereka sangat diakui, terkenal bengis dan kejam. Tentu saja aku sangat khawatir padamu. Jadi saat itu aku menyelinap dan bersembunyi di salah satu peti bahan makanan yang mereka angkut ke dalam kapal mereka. Namun tadi saat aku berusaha untuk kembali mencarimu, salah satu prajurit perompak memergokiku dan mereka semua mulai mengepungku. Hiks ... untung saja kamu datang di saat yang tepat untuk menyelamatkanku, Zixi. Kamu memang teman terbaik dan penyelamatku. Andai kamu tidak datang saat itu, mungkin aku akan benar-benar sudah berakhir saat itu dan menjadi santapan para ikan di laut."

Fan Yu berkata dengan wajah memelas namun juga merasa terharu dan beruntung karena menemukan sahabatnya kembali.

"Hhm. Kamu selalu berbuat baik padaku, tentu saja aku tidak akan membiarkan mereka melakukan semua itu padamu, Fan Yu ..." Ye Zixi menepuk-nepuk bahu lebar Fan Yu untuk menghjburnya.

Mendengar ucapan sahabatnya, tentu saja membuat Fan Yu semakin terharu hingga dia memeluk Ye Zixi.

"Terima kasih, Zixi ... kamu benar-benar penyelamatku ..."

"Tidak perlu berterima kasih. Kamulah yang selalu baik dan menolongku dari ibu tiri dan saudara tiriku."

"Hhm? Tidak-tidak. Aku bahkan hanya melakukan hal kecil saja kok." sahut Fan Yu kembali melepaskan pelukannnya. "Tapi ngomong-ngomong mengapa para prajurit perompak Naga Emas membawamu paksa saat itu, Zixi?" imbuh Fan Yu kembali bertanya karena penasaran.

"Nenek tua itu menjualku pada kapten perompak ini. Huft! Dasar menyebalkan! Andai aku bisa memberi pelajaran untuk mereka! Sayangnya aku sudah meninggalkan desa!" geram Ye Zixi kesal mengingat perlakuan sang ibu tiri.

"Hah? Bibi Ye Rong menjualmu? Keterlaluan sekali!"

"Hhm. Begitulah ... sudah lupakan saja! Setidaknya kini aku sudah terbebas dari pasangan anak dan ibu yang menyebalkan itu! Tapi, Fan Yu ... setelah meninggalkan desa kecil di Linzi dan memasuki kapal ini, maka kita tidak akan bisa kembali lagi. Atau Zhou Nansong akan membunuhh kita ..." sahut Ye Zixi memelankan suaranya agar suaranya tidak terdengar oleh orang lain.

"Bukankah memang lebih baik meninggalkan desa kecil kita di Linzi? Kamu tidak terkekang lagi karena perlakuan ibu serta saudaramu."

"Lalu ... bagaimana denganmu? Apa kamu tidak akan merindukan desa kecil kita di Linzi? Apa kamu tidak menyesal karena meninggalkan Linzi?"

"Dimanapun aku berada aku tidak peduli, asal aku bisa bersama denganmu itu sudah cukup. Kamu tau bukan? Jika kedua orang tuaku selalu menyesali kehadiranku. Aku adalah anak yang tak pernah diharapkan terlahir di dunia ini ..." sahut Fan Yu kembali terlihat murung. "Bahkan mereka semua mungkin tidak akan menyadari jika aku sudah menghilang."

"Fan Yu! Jangan bersedih! Di dunia ini memang akan selalu ada orang yang tidak menyukai kita, tidak menganggap keberadaan kita, bahkan tega menusuk dari belakang. Tapi percayalah, masih ada kehidupan indah di luar! Karena dunia ini begitu luas! Ayo kita bersama-sama memulai kehidupan baru sebagai keluarga Perompak Naga Emas!!" ucap Ye Zixi menyemangati.

"Hhm, kamu benar. Zixi ... mengapa kamu terlihat sangat bangga menjadi salah satu dari mereka? Jujur saja sebenarnya aku masih sangat ketakutan berada di tempat ini. Jika bukan karena kamu, mungkin aku tidak akan pernah mau berurusan dengan mereka, atau aku juga tak akan pernah menginjakkan kaki di atas kapal ini ..." lirih Fan Yu berbisik.

Namun tiba-tiba saja Fan Yu dan Ye Zixi merasakan ada sebuah aura kelam dan mematikan di sekitar mereka hingga membuat mereka bergidik ngeri dan sulit untuk bernafas.

"Zixi, mengapa tiba-tiba aku merasakan ada aura kelam yang mematikan ..." lirih Fan Yu dengan ekspresi ketakutan menatap sahabatnya.

"Hhm. Aku juga merasakan hal yang sama. Rasanya seperti sedang diintai malaikat maut saja ..." balas Ye Zixi mengangkat kedua bahunya.

Mereka saling berpandangan dengan ekspresi penuh rasa khawatir dan merasa terancam.

"Kalau begitu lompat keluar saja ke lautan! Mengapa masih berada di dalam kapalku?!"

Sebuah suara yang begitu menggelegar tiba-tiba saja terdengar tak jauh dari mereka. Ye Zixi dan Fan Yu mengalihkan pandangan mereka ke arah suara itu berasal. Dan ternyata Zhou Nansong sudah berdiri di dekat pintu dapur sambil mencengkeram pedang cambuknya.

Seketika Fan Yu dan Ye Zixi terkejut bukan main, terlebih Fan Yu yang merasa jika hidupnya mungkin kini akan benar-benar berakhir setelah menyinggung kapten perompak Naga Emas.

"Tu-tuan kapten maafkan aku. Maksudku sebenarnya tidak seperti itu. Maksudku adalah ..." Fan Yu terlihat gugup dan ketakutan untuk menjelaskan sesuatu.

"Jangan bermain-main denganku!" geram Zhou Nansong dengan aura membunuhh.

Dengan cepat dia mengayunkan pedang cambuknya tepat ke arah meja sebelah Fan Yu hingga membuat pemuda itu menahan nafasnya selama beberapa detik.

SSREETT!!

BEETT!!

PRANG!!

Beberapa bahan makanan yang pada awalnya ada di atas meja kayu itu kini terpotong-potong menjadi beberapa bagian kecil karena serangan brutal Zhou Nansong.

'Celaka-celaka ... kali ini ini aku benar-benar akan berakhir.'

Batin Fan Yu gemetaran dan merasa hidupnya benar-benar akan segera berakhir.

Ye Zixi segera melangkah cepat mendekati Zhou Nansong dan berusaha untuk menjelaskan sesuatu untuk menyelamatkan sahabatnya, "Tuan kapten. Maksud Fan Yu sungguh tidak seperti itu. Perompak Naga Emas begitu ditakuti dan disegani oleh semua orang. Bahkan oleh kekaisaran dan angkatan laut. Mana mungkin dia berani menyinggung tuan kapten ..."

Zhou Nansong kembali merubah pedang cambuknya menjadi bentuk sebuah pedang pada umumnya dan mengangkat dagu tirus Ye Zixi dengan ujung pedang tersebut.

DEG!!

'Astaga ... kapten satu ini sungguh membuatku merinding. Pedang ini sangat tajam dan sudah berhasil melenyapkan ribuan nyawa. Dan kini dia mengacungkannya padaku. Jangan sampai aku menyinggungnya kembali.'

Batin Ye Zixi menahan nafas selama beberapa saat dengan netra yang masih memandangi pedang yang berada di hadapannya penuh rasa takut.

"Aku sangat mengerti tentang hal itu, dan aku hanya memperingatkan saja ... jika nasib orang yang ingin bermain-main denganku akan berakhir seperti sayuran dan ikan itu!" tandas Zhou Nansong melirik dengan ekor matanya ke arah sayuran dan ikan yang sudah terpotong-potong di atas meja, hingga membuat Fan Yu semakin bergidik ngeri.

"Sekarang ikut aku ke kamarku! Ada yang ingin aku bicarakan denganmu!" imbuh Zhou Nansong menatap tajam Ye Zixi.

"Ba-baik, Tuan kapten. Tapi turunkan ini dulu ..." Ye Zixi meringis dan pelan-pelan menurunkan pedang Zhou Nansong.

"Dan kamu, segera siapkan makan malam untukku!" titah Zhou Nansong beralih menatap Fan Yu.

"Ba-baik, Kapten ..." sahut Fan Yu terbata.

Fan Yu hanya memandangi kepergian Zhou Nansong dan Ye Zixi penuh rasa khawatir. Meskipun nyawanya telah selamat, namun dia tidak tau apa yang akan dilakukan oleh Zhou Nansong kepada sahabatnya setelah ini.

"Aku harap kamu baik-baik saja, Zixi ..." lirihnya penuh harap.

**

Komen (4)
goodnovel comment avatar
Az Zahra
waahh ga berasa baca bab tak terkunci saking serunya Hinga mentok, bab berikutnya terkunci semoga bisa pke ads
goodnovel comment avatar
Kartika Sari
zixi pasti baik' disana kamu tenang saja Fan Yu
goodnovel comment avatar
Amita Sahara
maaf saya Typo menulis nama, yang saya maksud "Zhou Nansong" maaf ya kak Author
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status