Zhao Nansong berlarian di sepanjang koridor rumah sakit untuk mencari Bai Zixi. Namun dia tidak menemukan keberadaannya.Hingga akhirnya dia nekat untuk menerobos angin malam dan salju dingin yang berkilauan yang tengah berjatuhan menyelimuti sekitar rumah sakit.Dia mengedarkan pandangannya dan berharap bisa menemukan Bai Zixi. Namun dia tetap saja tidak menemukan keberadaan Dokter cantik itu.Angin berhembus semakin kencang, dan cuaca menjadi semakin dingin. Namun semua itu diabaikan oleh pria itu. Karena saat ini dia hanya berharap untuk bisa menemukan wanita itu."Ye Zixi, kamu ada dimana?" gumamnya masih berusaha untuk mencari di setiap tempat di sekitar rumah sakit penuh rasa khawatir."Tuan muda Zhao, kamu sudah sadar? Apa yang kamu lakukan di tempat ini? Apa kamu ingin membuat mereka semakin marah dan menyalahkanku?"DEGGHH!!Tiba-tiba saja terdengar suara seorang wanita dengan nada rendah tepat di belakang Zhao Nansong. Pria itu sangat mengenali suara itu. Dia berbalik dan me
"Entah mengapa rasanya kali ini begitu berat meninggalkan Beijing. Padahal aku hanya ditugaskan selama 3 bulan saja untuk ke rumah sakit yang baru dibuka di Jepang." Wanita cantik tersebut bergumam dan memandang murung ke luar kaca jendela tempat duduknya di dalam pesawat yang mulai melakukan take off menuju Jepang. Dia adalah Bai Zixi, seorang dokter bedah cantik dan sangat genius. Bahkan dia menyelesaikan magister dokter bedahnya di waktu yang cukup singkat. Yaitu ketika dia berusia 20 tahun. Dan kini dia sudah menjadi seorang dokter bedah genius yang cukup terkenal di kotanya. Dia juga dipercaya untuk menjadi wakil dari direktur di rumah sakit tempatnya bekerja. Tidak seperti biasanya. Entah mengapa kini dokter cantik itu tak bisa memejamkan sepasang mata untuk mengistirahatkan otak dan pikirannya. Untuk mengusir rasa bosannya, akhirnya Bai Zixi memutuskan untuk membaca beberapa majalah dan artikel yang sudah disiapkan di dekatnya. Namun tiba-tiba saja sebuah suara yang bergemur
BRUGH ... Wanita paruh baya itu menghempaskan kasar tubuh Ye Zixi di dalam sebuah kamar sederhana dan sangat kecil. Sebuah bingkisan berukuran sedang juga dihempaskannya dan terjatuh dalam pangkuan Ye Zixi. ‘Ugghh ... tubuh ini terasa begitu lemah. Baru dihempas seperti ini saja rasanya punggungku sudah sakit sekali.’ Ye Zixi kesakitan, tetapi dia masih terdiam, mengamati situasi yang kini dialaminya. ‘Dan sebenarnya siapa wanita paruh baya ini? Dia bersikap sangat kasar dan terlihat sangat tidak menyukaiku.’ Ye Zixi mengusap punggungnya sembari menatap wanita paruh baya itu rumit. Namun setelah beberapa saat, beberapa potongan memori pemilik tubuh mulai terlihat olehnya. ‘Arggghhh kepalaku terasa pusing. Dan penglihatanku mulai berbayang ....’ batinnya lagi memegangi kepalanya yang terasa pusing. Potongan memori pemilik tubuh ini menunjukkan bahwa Ye Zixi adalah seorang anak yatim piatu yang dirawat oleh ibu tiri setelah ayah kandungnya meninggal. Namun dia dan anaknya selalu m
"I-ibu ... apa yang ibu rencanakan?! Mengapa ibu membawaku ke tempat seperti ini dan menemui pria tua itu?" Ye Zixi dengan ekspresi ketakutan bertanya pada ibu tirinya sembari berbisik. Sosok pria perompak menyeramkan itu sungguh membuatnya bergidik."Sudah diam saja kamu, Zixi! Selama ini aku selalu merawatmu, bahkan setelah ayahmu meninggal! Kini sudah saatnya kamu membalas semuanya!” Ibu tirinya berbisik ke telinganya, “Keluarga Ye memiliki hutang yang cukup banyak pada pemimpin desa dan beberapa perwira! Kami butuh banyak emas untuk melunasinya!" Sementara pria perompak berwajah sangar itu memicingkan matanya menatap kedua wanita itu secara bergantian. Sambil mengusap dagunya yang ditumbuhi sedikit rambut, pria itu dingin itu bersuara dengan lantang, “Bagaimana jika kamu berbohong, Nyonya Ye? Bagaimana jika dia sudah tidak peerawan lagi?" Sepasang mata Ye Zixi membelalak mendengar ucapan tersebut. Namun sebelum dia mengatakan sesuatu, sang ibu segera membungkamnya."Tidak, Tuan
KRIEETT ...Pintu berbahan kayu cendana itu mulai dibuka oleh pria tampan berwajah dingin itu."Ada apa?" Pria tampan berwajah dingin itu bertanya tanpa ada ekspresi ketakutan sama sekali ketika menghadapi salah satu perompak yang sedang menggeledah beberapa tempat untuk mencari Ye Zixi.Belum sempat perompak itu menjawabnya, pria berwajah dingin itu kembali berkata penuh intimidasi. "Mengapa kalian tidak becus dalam bekerja?! Apakah kini kamarku bisa sembarangan dimasuki orang lain? Mengapa bisa ada penyusup?!""Maaf, hamba akan segera mengurusnya." Setelah berkata dengan nada rendah, perompak yang tanggap akan perkataan pria dingin itu kini segera memasuki kamar kamar tersebut untuk memeriksa sesuatu.Perompak itu akhirnya menemukan Ye Zixi yang sedang bersembunyi di balik beberapa pakaian dan mulai menariknya keluar kamar. Perompak bawahan itu mulai menerka-nerka keberadaan Ye Zixi di kamar tuan mereka adalah untuk menggoda sang tuan. Perlakuan kasar kembali Ye Zixi terima. Tanga
BLAAMM ...DAAARRR ...Sebuah guncangan dasyat tiba-tiba saja terjadi, hingga membuat tubuh Zhou Nansong terhuyung dan berakhir mengecup bibir Ye Zixi, hingga membuat sepasang mata Ye Zixi membulat sempurna.Ye Zixi mendorong tubuh Zhou Nansong dengan cukup kuat, namun hanya berhasil menghentikan kecupan tak sengaja itu. "Kamu benar-benar keterlaluan! Kamu pikir kamu bisa melakukan apapun terhadapku?!"Zhou Nansong menaikkan salah satu alis tampannya dan mengukir senyuman sinis. "Mengapa tidak bisa?! Aku selalu mendapatkan apapun yang aku inginkan di dunia ini! Kamu adalah milikku karena aku sudah membelimu!"Wajah Ye Zixi merah padam karena marah. "Kamu!!""Kenapa? Kamu sudah cukup banyak menghinaku bahkan sebelum kamu melihatku.” Sebuah senyum sinis tersaji di wajah Zhou Nansong. “Menghina kapten dari Perompak Naga Emas sangat tidak bisa ditoleransi!” Namun demikian, kapten itu tetap mengutamakan untuk mengecek kondisi kapalnya. “Tetap diam di kamar ini dan tunggu aku kembali! S
Tidak bisa menghadapi dan melepaskan diri dari ciuman agresif sang kapten, akhirnya Ye Zixi berinisiatif untuk menggigit bibir Zhou Nansong hingga berdarah.Namun apa yang telah dilakukan Ye Zixi rupanya tak menghentikan aksi Zhou Nanshong. Pria berusia 28 tahun itu malah semakin tertantang dan kali ini malah memindahkan tubuh Ye Zixi ke atas pembaringan setelah menggendongnya."Kamu liar juga ternyata ... namun ... bagaimana gadis liar sepertimu masih peerawan? Awas saja jika berani mempermainkanku!"Zhou Nansong mengabaikan luka gigit di bibirnya dan kembali melanjutkan aksinya dengan lebih berani. Dan kali ini dia merobek hanfu bagian atas yang sedang dikenakan Ye Zixi hingga membuat belahan itu terlihat semakin menggodanya."Zhou Nansong! Hentikan semua ini! Aku sangat membenci hal seperti ini!" pekik Ye Zixi sekuat tenaga mendorong tubuh kekar Zhou Nansong yang semakin berusaha mendekatinya."Uhuuukkk ..."Tiba-tiba saja Zhou Nansong terbatuk dan mengeluarkan darah hingga menjatuh
Zhou Nansong masih mengamati dengan tatapan rumit seorang gadis yang terlihat merapikan peralatan medisnya dan kembali menyimpannya di dalam tas kecilnya. Selama ini semua orang selalu berlomba-lomba untuk melenyapkannya, namun kini seorang gadis yang baru ditemuinya malah menyelamatkan hidupnya."Jangan bergerak terlalu banyak, jika tidak jahitannya akan kembali terlepas." ucap Ye Zixi memperingatkan."Siapa saja yang mengetahui jika aku sedang terluka dan tidak berdaya?" tanya Zhou Nansong penuh selidik."Hanya aku. Tapi ... anak buahmu yang bernama Fengzhu itu tau jika kamu sedang demam. Karena saat itu aku meminta dia mengambilkan air hangat untukmu." jawab Ye Zixi seadanya."Hanya dia?" tanya Zhou Nansong memastikan."Hhm. Hanya dia ..."Zhou Nansong mengambil sesuatu dari laci meja kayu cendananya dan mengeluarkan sebuah bingkisan. Lalu dia menyodorkannya untuk Ye Zixi."Hah? Apa ini? Apa ini bayaran untukku? Tenang saja ... tapi aku tidak akan meminta bayaran apapun padamu. Aku