Share

S3: "I Miss You!"

Selama berada di sini, Emily sesekali memang mendengar erangan atau jeritan kedua gadis kembar keturunan bangsawan Forrester yang hingga kini masih asing baginya itu. Ia hampir terbiasa, namun tentu tak menyukainya dan selalu merasa terganggu. Entah salah satu atau keduanya, ia tak terlalu yakin yang mana! Ia tak ingin berkenalan atau berdekatan dengan mereka! Bertegur sapa saja, ia nyaris tak pernah melakukannya!

Kedua gadis itu tentu saja masih ada di pulau terpencil di tengah lautan ini, karena mereka memang  khusus didatangkan dari Everopa untuk dijodohkan dengan pemuda-pemuda Vagano. Terpacak tanpa kejelasan status untuk selama-lamanya, sama seperti Hannah dahulu kala! Jadi, memang secara harfiah, betul-betul 'tak ada jalan untuk kembali!'

Nasib Kate dan Katy Forrester sungguh tak secantik paras mereka, sama-sama mengalami kemalangan setiba di puri tua ini! Kate yang mengaku sempat 'bersama dengan Ocean Stallion Vagano selama satu malam' sebelum pemuda itu menghilang hingga kini, sepertinya mengalami 'shock' berat. Belum lagi setelah percobaan pembunuhan yang dilakukan oleh adiknya sendiri! Ia menjadi tambah tak percaya kepada siapapun serta kehilangan rasa aman. Bahkan ia selalu menjauh dari semua orang dan tak mau ditemui oleh adiknya Katy, meskipun Katy jauh-jauh hari sebelumnya sudah berulangkali meminta maaf!

Katy sendiri telah menjadi tersangka pembunuhan atas Lilian, wanita setengah baya yang baik hati sekaligus dokter keluarga Vagano, yang terpaksa kehilangan nyawanya di ujung pedang terkutuk Dangerous Attraction. Karena di pulau ini tentu saja tak ada hukum apalagi pihak berwajib, Sky Vagano terpaksa mengurungnya di sebuah kamar tamu mewah di puri, jauh dari siapa-siapa! Sudah seringkali ia berteriak dalam keputusasaan, "Bebaskan aku! Aku tak bersalah! Semua itu kulakukan di luar kesadaranku! Tidakkah kalian lihat aku pada malam terkutuk itu betul-betul bertindak seperti orang kerasukan? Bagaimana mungkin aku bisa pergi ke museum melalui pintu yang terkunci dan memecahkan kaca pelindung itu seorang diri? Bagaimana bisa aku mengangkat pedang yang begitu berat? Dan juga, aku takkan pernah bisa mengejar dan membunuh kakak kandungku sendiri, sebenci apapun diriku terhadapnya!" begitulah berkali-kali Katy berteriak-teriak seperti orang gila, saat merasa kesepian dan putus asa.

Intinya, kedua gadis itu tetap ada bersama mereka, diberi makanan lezat, minuman serta semua kebutuhan, namun hidup dalam sangkar emas tanpa kejelasan dan kebebasan!

Emily sudah berkali-kali berusaha untuk memecahkan masalah ini. Didesaknya Sky untuk bertindak, karena kedua gadis itu sedikit banyak meresahkannya!

"Kembalikan saja kedua gadis itu ke negeri mereka!" Demikian ia pintakan. Bukan hanya sekali, namun telah berulangkali!

Namun Sky bergeming. Ia belum tahu apa yang harus ia lakukan. Untuk sementara ia masih memantau pencarian terhadap kakaknya Ocean yang masih terus dilakukan. Dari Evermerika ia membawa sebuah telepon satelit, yang bisa digunakannya sewaktu-waktu untuk menghubungi dunia luar. Menunggu kabar baik maupun buruk yang bisa datang sewaktu-waktu.

"Aaaargh!"

Emily sungguh muak, ia sudah tak tahan lagi dengan semua erangan-erangan wanita itu! Masih dalam gaun tidur, ia bangkit berdiri dan pergi ke pintu. Dibukanya lebar-lebar dengan satu dorongan, namun seketika, ia segera melangkah mundur kembali dengan penuh keterkejutan dan wajah pucat.

"Ups, E-e-earth?" 

"Emily!"

Kehadiran pemuda itu sebetulnya tak terlalu mengagetkan Emily. Ia memang selalu hadir seperti hantu. Tak ada yang bisa menentukan kapan dan bagaimana.

Gadis itu jauh lebih khawatir bila Sky, 'tuan rumah' saat ini, akan marah besar bila sampai tahu mereka 'bertemu' kembali.

"Selamat pagi Emily, maafkan aku! Tapi bila tak pagi-pagi begini, kita takkan bisa bertemu berdua saja seperti ini! Aku begitu merindukanmu!" Earth mendesak masuk. Dadanya nyaris beradu dengan dada Emily. Wajah tampannya semakin lama semakin mirip saja dengan Ocean, kecuali kekerasan hatinya yang takkan pernah bisa berubah!

"Earth, aku, aku..." Emily tak tahu harus menjawab apa. Ia masih begitu terpesona sekaligus begitu takut kepada Earth. Mereka memang sudah pernah 'bersama', namun itu bukan berarti Emily sudah menaruh hati!

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status