Share

S3: Falling Deep (18+)

"Sampai hari ini, kita belum juga berhasil menikah! Apakah kau hanya mempermainkanku dengan usaha 'menggiringku' kembali ke pulau kelahiranku ini? Tempat yang menyimpan masa laluku yang kelam?" Earth tampak gusar.

"Sa-sa-sama sekali tidak! Aku tak bermaksud demikian! Aku sungguh-sungguh, Earth!" Emily tak ingin suara-suara mereka terdengar oleh orang lain, terutama oleh Sky, yang sangat tidak senang bila Emily berdekatan dengan adik kembarnya itu! Namun puri itu terlalu luas dan besar, suara mereka sesungguhnya takkan terdengar jauh, kecuali jika mereka berteriak sekerasnya seperti jeritan gadis Forrester yang kembali terulang!

"Jujur saja, aku juga ingin segera pergi dari sini!" tambah Emily, "Kedua gadis aneh yang salah satunya telah membunuh Lilian sungguh membuatku takut! Namun kita belum mendapatkan kabar tentang Ocean! Kita harus menikah di hadapannya!" Emily masih mencoba mengulur waktu.

"Kau selalu membuatku menunggu dan marah, Emily! Kau masih mencintai kekasihmu si guru muda di Evertown itu, iya 'kan?" Earth masih belum mau melepaskan dadanya dari dada Emily yang hangat dan empuk, dua bukit kembar yang selalu membuat jantungnya berdebar-debar.

Pagi itu dingin, namun suasana serta napas keduanya menjadi begitu panas. Earth memalangkan lengan dan tangannya pada ambang pintu, menghalangi Emily yang hendak kabur keluar dari kamarnya sendiri.

"Uh,apa yang kau inginkan dariku?"

"Aku tak tahu, tapi kurasa, kau pintar juga!" Earth tersenyum dengan anehnya. Wajahnya yang tampan memang selalu mempesona, memancarkan aura aneh yang susah ditolak gadis manapun, apalagi bila ia tersenyum. Giginya putih bersih, dan bibirnya sangat lembut. Sama sekali tak ada sisa-sisa kekerasan masa lalu yang ia alami!

"Pintar? Mengapa kau berkata demikian?"

"Dengan keberadaan kita di sini, kita takkan pernah bisa ditemukan oleh polisi Evermerika, dan kita bisa bebas berduaan, walau tak sepuasnya!"

Earth mendesak lebih dekat lagi, dan Emily tak kuasa menahan lebih lama. Masih dalam gaun tidurnya, ia diam saja saat Earth mendesaknya masuk ke kamar. Pemuda itu mengunci pintunya, lalu membawa gadis itu ke dalam dekapannya. Didudukkannya di atas ranjang. Mereka berdua duduk bersama, namun Earth 'menguasai' keadaan saat ini.

Sekali lagi ia berbisik di telinga Emily, membuat gadis itu merinding, "Kau menginginkanku dan membutuhkanku, walau kau belum sadar bahwa sesungguhnya kau mencintaiku!"

Digenggamnya tangan Emily erat-erat sementara bibirnya mencari dan mengecup gadis itu. Diarahkannya tangan-tangan halus Emily menelusuri tubuhnya. Dari atas, dari rambut panjang coklatnya, hingga bawah, ke atas kelelakiannya. Semenjak tiba di sini, Earth selalu berolahraga, menjadikan otot-ototnya bahkan jauh lebih kencang dan lebih atletis, menyaingi kedua saudaranya!

"Kumohon, jangan. Earth, nanti Sky tahu! Bisa-bisa ia akan membunuhmu!" Emily masih berusaha mengulur waktu.

Walau tangannya enggan pergi. Emily bisa merasakan bahwa Earth telah terjaga dan siap untuk sekali lagi 'beraksi'.

Emily tak bisa berkutik saat pemuda itu mulai menelusuri kulit bahunya dan menjatuhkan kedua tali tipis di sana, perlahan melucuti gaun tidurnya yang begitu tipis dan mudah terbuka.

Lalu tak lama, ia juga membuka semua yang melekat di tubuhnya. Mereka berdua kini tak mengenakan apa-apa, namun mereka tak merasa malu.

"Aku menginginkanmu sama seperti kau menginginkanku. Aku tahu!" Earth tak menunda lagi, dihempaskannya tubuh gadis yang ia selalu idamkan itu ke peraduan.

Dan pagi itu, Emily sekali lagi terjatuh ke dalam inti bumi terdalam. Panas berapi sekaligus cair memabukkan bagai magma bercampur 'wine'. Begitu ingin keluar memanjat dari dalamnya, namun takkan pernah sanggup!

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status