Share

BUKAN IPAR PENGGODA
BUKAN IPAR PENGGODA
Penulis: Leo girls

HILANG KESUCIAN DI RANJANG KAKAK IPAR

"Aakh...!!sakit mas..!!kumohon berhentilah..!!"

Maura gadis cantik itu memohon ampun pada Dewa Allandra,lelaki yang saat ini sedang memompa tubuhnya dengan brutal. Lelaki itu tak menghiraukan permohonan gadis cantik yang kini hilang kesuciannya.

"Tubuhmu sangat nikmat sayang,aku tak bisa berhenti sebelum hasratku tertuntaskan."sahut Dewa yang masih begitu semangat memacu tubuhnya di atas tubuh molek adik iparnya tersebut.

Ya,Dewa adalah suami dari Maulina Arabella yakni kakak dari Maura Anabella. Lelaki itu menikahi Mauli sekitar dua tahun yang lalu. Maulina atau kerap di sapa Mauli berprofesi sebagai model.

Wanita itu jarang pulang karena menjadi model profesional,dengan segala tuntutan profesinya,Mauli tak bisa memberikan perhatian pada Dewa yang di landa kesepian.

Meskipun begitu,Dewa begitu sabar menjalani hubungan yang menurutnya tak sehat ini.

Belakangan ini,Dewa merasa Mauli semakin mengabaikannya. Lelaki itu mulai menaruh curiga pada sang istri yang mulai jarang memberi kabar padanya.

Malam ini Dewa menggila setelah ia kalah tender dari saingannya yang merupakan mantan kekasih dari sang istri.

Lelaki itu pergi ke bar dan melampiaskan amarahnya pada minuman keras. Hingga tengah malam,Dewa masih berada di dalam bar dengan kondisi mabuk berat.

Lelaki itu tak bisa pulang lantaran kondisinya yang mabuk parah,alhasil Rio sang asisten lah yang terpaksa harus bekerja keras menyeret manusia itu untuk pulang.

Kebetulan malam ini akhir pekan dan Maura tengah berada di rumah sang kakak saat ini. Seperti biasa,gadis yang memilih hidup bersama sang nenek, setelah kedua orang tuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan itu,ia akan selalu berkunjung kerumah kakak iparnya untuk bertemu Mauli kakaknya di setiap akhir pekan dan menginap di sana.

Dan apesnya,malam ini Maura menginap saat sang kakak ipar dalam kondisi tak terkendali akibat minuman keras,di tambah lagi sang kakak tak pulang karena ada pemotretan di luar kota.

Gadis itu terkejut ketika membuka pintu dan mendapati sang kakak yang di papah oleh asistennya. Ia meminta Rio untuk membawa kakak iparnya ke dalam kamar lelaki itu.

Setelah kepergian Rio,gadis itu berusaha membantu kakak iparnya untuk berganti pakaian karena pakaian yang di pakai oleh Dewa sudah kotor bekas muntah dan tumpahan wine berbau menyengat.

Karena dalam keseharian Maura dan kakak iparnya lumayan akrab,ia tak merasa canggung untuk menggantikan baju kakak iparnya. Hanya sebatas atasannya saja,begitu pikir gadis itu.

Ia tak menyangka jika akhirnya lelaki mabuk itu justru tak terkendali saat ia mulai membuka pakaiannya,lelaki itu mulai melampiaskan kegilaannya akibat terpengaruh minuman keras.

Dewa memaksa menggauli Maura yang saat itu dalam pandangannya adalah Mauli sang istri.

Dan berakhirlah Maura yang kini menangis dalam kukungan di bawah tubuh lelaki itu karena kini gadis itu sudah hilang kesucian akibat ulah kakak iparnya.

Lelaki itu dengan liar terus bergerak diatas tubuh Maura mencari puncak kenikmatannya sendiri.

Si cantik hanya bisa pasrah dan menangis,mahkota yang ia jaga selama ini dan akan ia persembahkan untuk sang suami kelak,kini telah terkoyak tak bersisa.

Hampir satu jam kakak iparnya menikmati permainan panas itu sampai akhirnya..

"Argh....aku sampai sayang!!" Dewa menggeram melepaskan puncak kenikmatan yang ia dapatkan. Lelaki itu menanamkan benih dalam rahim adik iparnya sendiri.

Usai pelepasan,lelaki itu langsung terkulai dan pulas. Maura mendorong tubuh lelaki itu dengan sisa tenaganya agar beranjak dari atas tubuhnya.

Menangis,hanya itulah yang dapat Maura lakukan atas kejadian yang menimpanya. Ia tak mungkin mengadukan hal ini pada Mauli kakaknya atau hal ini akan menghancurkan rumah tangga kakaknya.

Meratapi nasib,itulah yang terjadi. Maura menangis sejadi -jadinya,tubuh polosnya yang berhias peluh memeluk lutut di atas ranjang sang kakak ipar yang menjadi saksi bisu atas hilangnya kesucian yang ia miliki.

Apa yang sudah hilang tak mungkin ia miliki lagi,kini tak ada lagi Maura gadis cantik yang masih suci. Yang ada hanyalah Maura yang kini telah ternoda. Mahkota yang kelak akan menjadi kebanggaan yang akan ia persembahkan pada tambatan hatinya kelak,kini telah sirna.

Lalu bagaimana ia akan menjalani kehidupan setelah ini??

"Oma..hiks..hiks..maafkan aku,aku tidak bisa menjaga kehormatanku,hiks.." Maura kembali terisak.

Ia mengangkat pandangannya,ia tatap lelaki yang kini sudah pulas usai menembakkan lahar putihnya ke rahim gadis itu,entah mengapa Maura tak bisa membenci lelaki yang merenggut kesuciannya tersebut.

Mungkin karena Dewa selalu bersikap baik kepadanya selama ini,gadis itu selalu mendapatkan apa yang ia inginkan jika ia mau merengek pada kakak iparnya tersebut,hubungannya terjalin cukup baik dengan sang ipar,tapi ia tak pernah menyangka bahwa hari seperti ini akan menghampirinya.

Seseorang yang ia anggap sebagai malaikat pelindung,ternyata merampas hal yang paling berharga yang ia miliki.

"Bagaimana jika mbak Mauli sampai tahu kejadian ini??"gadis itu terus bermonolog dengan diri sendiri.

Sesekali Maura menggeleng dan memukul kepalanya sendiri memaksa otak sempitnya untuk berpikir keras agar menemukan solusi terbaik dalam memecahkan masalah ini. Ia tak mungkin menjadi duri dalam pernikahan kakaknya sendiri.

Cukup lama Maura terus bergelung dengan pikirannya sendiri,namun hingga menjelang pagi,gadis itu sama sekali tak menemukan solusi. Ia tak dapat menerka apa yang akan terjadi pada dirinya kedepannya setelah kejadian ini.

Karena lelah terus berpikir dan menangis,gadis malang itu mencoba kembali berbaring dan meringkuk,ia pejamkan mata,namun tak kunjung juga berhasil menyelami alam mimpi. Bayang bayang dimana kakak iparnya mengukung dan memaksa menyetubuhinya terus menari di benaknya.

Gadis itu kembali membuka mata,ia menoleh ke arah pria yang telah merampas kesuciannya tersebut. Di tatapnya wajah damai sang ipar yang terpejam begitu lelapnya,air mata nya kembali mengalir dengan derasnya tanpa bisa di bendung.

"Aku harus bagaimana mas??hiks...aku tidak mungkin merusak hubunganmu dengan mbak Mauli,tapi sekarang aku hancur,,hiks..siapa yang mau menerima gadis kotor dan tak suci lagi sepertiku??hiks..hiks.." Maura kembali terisak.

Ia kembali memiringkan tubuhnya dan meringkuk memeluk tubuhnya sendiri. Ia biarkan tubuhnya polos tak tertutup kain sehelai pun,rasanya ia tak sanggup hanya sekedar untuk menarik selimut dan menutupi tubuhnya.

Maura terus menangis hingga merasa lelah,bahkan kepalanya mulai terasa pening karena terus menerus menangis semalaman. Ia terus berusaha untuk memejamkan mata,berharap esok pagi ia merasa lebih baik dan menemukan solusi yang terbaik.

Dengan berbantalkan lengannya sendiri,gadis itu meringkuk,tubuhnya terasa seakan remuk redam akibat pertempuran yang di iringi pemaksaan oleh sang ipar.

...Bersambung.......

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status