Share

Arthur Raja Berkekuatan Sihir
Arthur Raja Berkekuatan Sihir
Penulis: Isqh de Sayyidah

1. Selebaran Sayembara

Di bawah cakrawala biru yang masih gelap membentang lebar begitu terang terlihat di bumi sana ada sebuah tempat tinggal kecil dan sederhana, keluar seorang lelaki yang menggunakan pakaian cokelat rapi, tidak lupa terlihat beberapa buah yang masih sangat segar dan terlihat sudah tertata rapi di dalam keranjang yang dia bawa pada genggaman tangan kanannya. 

Pria itu menutup pintu yang baru dia buka sebagai tempat di mana dia jadikan jalan keluar, pria muda itu diketahui bernama Arthur. Dia tinggal bersama dengan seorang pria paruh baya yaitu Ayahnya sendiri bernama Robby, di hutan terpencil Dumfries, pada abad ke 20. 

Keseharian Arthur adalah berburu binatang di dalam hutan yang luas, Arthur pun sering turun ke pasar untuk menjajalkan dagangan atau berbelanja kebutuhan yang lain. Pagi itu Arthur harus mencari uang.

"Ayah! Aku akan kembali setelah buah yang aku bawa habis," kata Arthur dengan suara yang terdengar cukup lantang kepada seseorang. 

Robby melihat keberangkatan anaknya dengan senyuman tipis tanpa merespon perkataan Arthur.

Arthur yang memiliki sepasang bola mata ber-Retina hijau tua berbinar. Rambut oranye seperti landak. Langkah kaki dari Arthur terlihat santai. Sambil menggunakan sepatu berbulu coklat muda.

Arthur meninggalkan rumahnya yang sangat tenang dan damai, di sekeliling pria itu sudah disambut oleh pohon besar hijau yang sangat rindang. Dia berjalan keluar hutan, memerlukan waktu yang lumayan memakan waktu dia keluar pukul 3 dini hari, suasana yang sangat sepi, dan gelap, Arthur tidak lupa membawa senter untuk dia jadikan penerangan, meski terlihat santai namun Arthur terlihat sangat berhati-hati. Karena hutan adalah tempat yang sangat rentan akan hewan liar.

Hingga beberapa jam berlalu Mentari pagi menemani dia, menghangatkan tubuh besar dan tegapnya, hingga tidak lama kemudian akhirnya Arthur berhasil keluar hutan, di depan sana sudah ada begitu banyak orang lalu lalang melakukan transaksi jual beli. Selayaknya penjual dan membeli, Arthur tersenyum senang karena melihat suasana pasar yang ramai akan pelanggan.

Arthur kembali melangkahkan kaki jenjangnya dan mulai mendekati tempat yang biasanya dia jadikan sebagai lapak berjualan. Seorang wanita paruh baya yang selalu menjadi tempat biasa buah dan sayurnya ia jual, wanita itu bernama Yemima, orangnya sangat ramah kepada Arthur.

Siang itu setelah berjualan Arthur akan membeli pupuk untuk tanaman, Arthur yang kini sudah bertemu dengan seorang ibu langganan buah dan sayurnya, mereka berbincang cukup lama.

"Hei, akhirnya kamu datang juga, Nak. Lihat daganganku sudah hampir habis pasokannya. Kenapa kau begitu lama datangnya?" tanya Yemima yang terus menunjuk dagangannya yang sudah mulai kosong.

"Maafkan aku, Nyonya. Karena rumahku sangat jauh dari sini aku pun hanya bisa mengirimkan buah ini dua minggu sekali atau mungkin satu bulan," ucap Arthur seraya buah yang ia bawa itu di tata di tempat dagangan Yemima.

"Astaga, rumahmu itu yang berada di hutan Dumfries bukan? Kenapa kau dan Robby itu masih sangat betah berada di hutan bahkan orang-orang di sana sudah tidak ada!" kata Yemima dengan menepuk pundak Arthur yang sedang membungkuk menata buah.

Arthur hanya tersenyum lebar mendengar ucapan Yemima, karena memang betul yang diucapkan Yemima. Arthur dan Robby sudah nyaman di Dumfries, suasana sepi tidak seramai ibu kota di Edinburgh.

Tiba-tiba Yemima menyerahkan selebaran kepada Arthur yang berupa informasi. Sehingga pembahasan mereka tertuju pada selembaran kertas yang Yemima berikan kepada Arthur. Arthur yang melihat itu cukup dibuat penasaran, karena dia membawa isi pengumuman dalam kertas yang mengatakan bahwa sedang dicari seorang pemuda yang berkenan untuk mengikuti pelatihan untuk bertarungan melawan penyihir jahat dan membebaskan Raja Liam Payne yang merupakan manusia setengah Elf di Old forest, tidak main-main memberikan imbalan 1000 pounds bagi mereka yang berhasil.

"Nak, coba baca ini! Aku lihat tubuhmu ini kekar, mungkin kamu bisa mencoba ikut berlatih dan ikut berperang melawan penyihir jahat Dark Invader!" titah Yemima.

"Dark Invader?" tanya Arthur yang tidak mengenal atau tahu soal isu yang beredar di Skotlandia.

"Aih! Sepertinya kau tidak mengetahui dunia kita ini sedang terancam oleh wabah penyihir jahat yang dilakukan oleh Dark Invader. Bahkan rumornya hewan-hewan yang berada di hutan menjadi gila, mereka saling memangsa dan memakan kawanannya," terang Yemima dengan menggebu-gebu.

"Rumornya lagi desa-desa terpencil sudah mati perlahan akibat wabah yang dibawa penyihir jahat. Ya ampun Tuhan apakah dunia akan kiamat sebentar lagi? Kenapa kejahatan sudah merajalela. Raja Liam Payne juga disandera. Arthur kamu harus ikut berperang dan selamatkan Raja!" Yemima yang dari tadi menengadahkan kedua tangannya meminta perlindungan kepada Tuhan.

Arthur cukup tertarik dan mengambil brosur itu, "Terima kasih, Nyonya. Aku harus kembali!" kata Arthur dengan tersenyum tipis.

Arthur memasukkan selebaran itu ke dalam kantongnya, mungkin ia akan mempertimbangkan tawaran Yemima. Lalu Arthur segera meninggalkan pasar. 

"Ini, Nak. Bayaran buahnya!" Yemima memberikan beberapa 5 penny atau 5 koin.

"Terima kasih, Nyonya," ucap Arthur seraya menunggangi kudanya.

"Semoga kamu selalu dalam keadaan selamat, tetaplah berhati-hati, Nak. Jikalau kau setuju ikut menjadi prajurit jangan sungkan datang padaku, aku akan memberimu tumpangan tempat tinggal," tawar Yemima yang terus membuat Arthur menggelengkan kepala, Yemima tidak hentinya mengingatkan Arthur untuk ikut menjadi prajurit.

"Terima kasih atas tawarannya." Bibir Arthur melebar lalu ia meninggalkan tempat Yemima.

Sebelum Arthur pulang, ia membeli bahan makanan dan pupuk untuk tanamannya yang ada di kebun miliknya.

Dia membeli roti panjang, makaroni, lalu membeli penyedap rasa. Setelah itu Arthur membeli pupuk, belanja yang ia bayar untuk belanjaannya berupa 1 Penny.

Dirasa sudah tidak ada lagi yang harus Arthur beli atau tempat yang ia kunjungi. Arthur tidak pernah berlama-lama berada di kota, selain pulangnya akan semakin larut dan membuat jalanan gelap, ia juga tidak ingin berlama-lama mininggalan Robby sendirian di rumah.

***

Bersambung 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status