All Chapters of Fake Wedding: Chapter 1 - Chapter 10
42 Chapters
Chapter 1: Stranger
Natalie Sanford adalah anak satu-satunya Victor Sanford and Grace Sanford, pemilik rumah sakit internasional di Bali. Natalie bekerja sebagai seorang kepala dokter dan salah satu direktur rumah sakit. Dia memiliki klinik praktek sendiri di sekitar rumah pribadinya. Natalie suka melakukan penelitian di rumah itu akan tetapi, dia masih tinggal bersama dengan bersama dengan orangtuanya. Dia tidak ingin meninggalkan orangtuanya sendirian tanpa kehadirannya. "Natalie, bagaimana dengan tugas hari ini?" salah seorang dokter senior menghampiri Natalie dan mempertanyakan perihal pekerjaan Natalie. "Sudah, tim analisis hanya mengatakan bahwa dia menderita kanker otak. Namun, kami menemukan peluru jenis baru yang bersarang di kepala Feni." jelas Natalie. "Apa yang
Read more
Chapter 2: Menerobos Masuk
"DIMANA SANG DOKTER, HUH???!!!" lelaki itu menaikkan nada suaranya dan dia berteriak kepanikan. Natalie yang sudah terlanjur bangun pun keluar dan menghampiri sekelompok pria yang berdiri tepat di hadapan Sarni. "Siapa kalian? Apa mau kalian kemari?" Natalie menutup pintu ruangan pribadinya, "Siapa dokternya?" pria yang berada di barisan depan pun spontan bertanya, "Saya dokter, kenapa masuk tanpa izin? Apa kalian tidak lihat tempat ini sudah tutup?" protes Natalie yang tidak menyukai jika ada yang memasuki tempatnya tanpa izin. "Kamu harus mengobati dia sekarang!! Dr Natalie Sanford!!" bentak pria itu yang membuat Natalie sedikit terkejut karena pria itu semakin mendekat ke arah wajahnya. Nafasnya saja terasa hangat di hidung pria itu. Natalie sempat menatap pria itu, kosong. Namun, dia harus segera mengobati ses
Read more
Chapter 3: Menjelang Pernikahan
"Kapan Cavero kemari?" Natalie mempertanyakan kapan Cavero datang dan memberitahu mereka karena Cavero tidak membahas hal itu semalam. "Dia berbicara dengan kami kemaren waktu kamu masih di klinik. Dia berencana melamar kamu dan dia akan mempersiapkan segalanya. Kamu terlihat tidak senang?" Victor mengangkat alisnya melihat tingkah laku putrinya yang aneh. "Bagaimana aku bisa senang jika semuanya terlihat mendadak seperti ini. Cavero seolah memutuskan semua itu sendiri. Dia sepertinya tidak memberikan ruang untuk bernapas." keluh Natalie, dia menggigit jarinya kemudian duduk di depan ayahnya. "Bukankah kamu mencintainya, Natalie? Jika terlihat misterius sejak awal mengapa berhubungan dengan pria seperti itu? Hidup kamu penting untuk Papa sama Mama. Jangan sampai salah memilih pendamping apalagi setelah melakukan p
Read more
Chapter 4: Orang Lain
"Aku ingin kamu mendapatkan kepastian. Kita ini kan sudah pacaran, aku sudah melamar kamu dan kedua orang tua kita juga sudah merestui, apalagi yang kamu mau selain menikah?? Kita juga masih saling mencintai kan, Natalie?" Cavero mengelus pipi Natalie yang terdiam mendengar hal itu, "Iya sudah, aku cuma ingin tau. Kamu baik-baik saja, kan?" Natalie menatap Cavero dalam, "Aku baik dan yakin kamu adalah wanita yang tepat untuk aku jadikan istri." tegas Cavero yang memeluk Natalie di dalam dekapannya. Karena persiapan yang begitu padat sehingga memakan banyak waktu Natalie. Natalie izin untuk libur selama beberapa hari sampai honeymoonnya selesai. Tidak perlu izin sebetulnya, cuma dia hanya ingin tidak hadir saja dan dia sudah mengumumkan itu kepada para pimpinan rumah sakit. Dia dan Cavero memilih makanan dan undangan yang segera mereka sebar baik secara online maupun offline.
Read more
Chapter 5: Pengantin Baru
"Iya." jawab Natalie dengan nada terpaksa. "Selamat anda berdua telah resmi menjadi suami istri." ucap sang penghulu. Keduanya hanya terdiam sampai Darren bergerak cepat dan membuat Natalie terbangun dari lamunannya. "Natalie awassss!!!!" teriak Darren yang segera mendekap istrinya dan terjatuh dari kursi. Tembakan itu meleset dan Natalie diselamatkan oleh Darren. Penghulu itupun terbunuh di tempat dan semua orang seketika kacau dan panik karena insiden tembakan itu.Darren dengan pelan memeluk Natalie dan mengajaknya merangkak keluar melalui pintu belakang. Semua orang sudah keluar lewat pintu depan termasuk orangtua Darren dan Natalie yang ternyata sudah kenal sejak lama. "Dimana sang pengantin, Louis?" Victor bertanya kepada Louis yang merupakan ayah Darren sekaligus sahabat lamanya, "Entahlah, bagaimana bisa semua i
Read more
Chapter 6: Twisted
"Aku menikah dengan kamu untuk menyelamatkan Fransisca." Natalie begitu terkejut mendengar semua itu, "Aku tidak peduli, Darren. Aku ingin bercerai. Bagaimana pun caranya aku ingin bercerai. Aku tidak ingin hidup bersama dengan orang yang baru saja aku kenal kemaren, ini rasanya menyiksa." ucap Natalie yang semakin menangis. "Tidak bisa, Natalie. Kontrak pernikahan ini menyatakan 6 bulan baru kita bisa bercerai. Aku tidak mengira ada yang menikahkan kita secara paksa seperti ini." ucap Darren yang terdengar sangat innocent di telinga Natalie. "Itu karena kamu sudah merencanakan segalanya!!! Kamu ini memang gila, apa di dunia ini tidak ada wanita lain yang bisa kamu jadikan istri dan pelayan nafsumu. Dari jutaan wanita yang ada di Indonesia raya ini, mengapa harus akuuuu, Darren?? mengapa??" Natalie menaikka
Read more
Chapter 7: Video Mengejutkan
Dalam video itu jelas menunjukkan bahwa Cavero diracuni dan dia kesulitan bernapas. Dia terlihat begitu kesakitan dan mencoba untuk bernapas akan tetapi, ketika dia mencoba untuk meraih suatu botol berisi cairan. Salah seorang pria bertopeng hitam yang berbentuk karakter seperti ksatria baja hitam pun muncul dan menjauhkan botol yang mungkin saja berupa cairan penawar racun jauh dari jangkauan Cavero. Cavero semakin menderita dan kehabisan nafas. Hidungnya mulai mengeluarkan darah dan dalam video itu tidak ada suara sama sekali. Bahkan percakapan pria bertopeng dengan Cavero yang entah apa isinya pun tidak terdengar. Mungkin pengirim sengaja mematikan suara di video demi menjaga privasi dan keamaan si pria topeng hitam. Di video yang berdurasi selama 10 menit itu juga menunjukkan bagaimana mereka memandikan serta
Read more
Chapter 8: Memberontak
Darren melihat pria itu memberontak agar dilepaskan akan tetapi, pria bertopeng itu sangat tidak peduli. Dia justru duduk di sofa yang terletak di sudut ruangan. Dia membiarkan pria itu terus memberontak sampai dia mengambil sebuah suntikan yang lagi-lagi membuat wajah pria yang dirantai di atas ranjang rumah sakit pun memasang wajah berteriak. Darren tak mau berlama-lama karena dia merasa ngilu melihat hal tersebut. Dia sejenak berpikir mungkin itu hanya bayangannya saja. Ketika dia menjauh dia merasa seolah seluruh ruangan ini gelap, tidak ada cahaya apa pun. Dia mencoba mencari cara untuk keluar dari ruangan ini dengan meraba ke setiap dinding. Dia berhasil keluar dan apa yang dilihatnya mungkin saja hanya bayangannya. "Besok ada rapat dengan Perusahaan Stanfield jam 7 pagi, online. Jangan lupa siap-siap. Awasi
Read more
Chapter 9: Teringat akan Sesuatu
"Dia tidak ada di tempat itu? Bagaimana bisa?" tanya Darren memastikan, "Iya benar, tempat ini bersih setelah pembunuhan Feni." jawab pria itu singkat. "Ya sudah, cari di tempat lain. Jika perlu cari di tempat ini." Darren memijat keningnya sembari memerintahkan anak buahnya. "Baik, boss. Kami akan memanggil Nino." Darren menganggukan kepalanya dan mengiyakan hal tersebut.Tempat itu sepertinya tidak asing. Pembunuhan Feni bukanlah hal yang dia tidak tau. Dia tau apa alasan dibalik semua itu akan tetapi, itu tidak penting. Dia tidak ingin apabila kehidupan pribadinya sampai tercampur dengan kasus-kasus yang sama sekali tidak memberikan keberuntungan untuknya. Dia lebih baik fokus dengan kehidupan keluarganya dan mencoba mendapatkan hati Natalie. Terus terang Darren tidak mengerti kenapa dia begitu khawatir dan peduli ke
Read more
Find Him
Mentari pagi menyambut hari Natalie yang indah. Dia berjalan melewati lorong rumah sakit, melewati taman bunga lili yang indah dan mawar merah merona yang mempesona hatinya. Dia seketika mengingat ucapan dari Darren waktu itu. Dia mempertanyakan kepada dirinya sendiri apakah dia bisa bertahan hidup bersama dengan pria yang selalu memiliki hasrat untuk mencintanya?Natalie selalu berpikir bahwa yang diucapkan Darren adalah sekumpulan kata palsu tanpa makna. Namun, dia menyadari beberapa hal, tatapan Darren, cara Darren menyentuhnya dan memberinya kasih sayang. Semua itu terasa berbeda bagi Natalie. Dia sudah melupakan Cavero sepenuhnya akan tetapi, dia juga tidak bisa jatuh cinta dengan begitu cepat.Dia ingin memberi jarak antara luka dan cinta yang baru. Dia ingin memberi jeda atas waktu yang telah dia lewati dengan apa yang akan dia lewati. Dia sedang berada di tengah-tengah kebingungan antara apakah dia sedang jatuh cinta dengan Darren atau tidak namun, jantungnya selalu berdetak k
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status