Semua Bab My Cute Spy: Bab 1 - Bab 10
59 Bab
Siswi Pindahan
kriing...kriing...bunyi bel tanda masuk sekolah di SMA Cahaya Hati membuat para siswa yang berlalu lalang perlahan masuk ke dalam kelasnya masing-masing.Keriuhan berubah menjadi sunyi tatkala seorang siswi manis nan mungil, memiliki rambut ikal sebahu plus poni depan menambah kesan imut bagi siapapun yang melihat.Berjalan mengikuti guru yang diketahui bernama bu winda masuk ke dalam kelas XII IPA 1.Zain amara cahya, gadis berusia sekitar 23 tahun yang berprofesi sebagai mata mata kepolisian. jika melihat penampilannya, memang ia masih terlihat seperti siswa SMA. Saat ini amara sedang menyamar sebagai salah satu siswi di SMA Cahaya Hati untuk menyelidiki dalang dibalik kasus penyerangan yang terjadi akhir akhir ini."Selamat pagi anak-anak, hari ini kita kedatangan siswi baru pindahan dari semarang. silvie silahkan perkenalkan nama kamu sama teman-teman di depan". ucap bu winda dengan senyum manis terukir d bibir merah meronanya."Halo,se
Baca selengkapnya
Pertemuan Pertama
AMARA POVDi hari pertama sekolah saya belum menemukan sesuatu yang mencurigakan. Suasana normal sekolah yang rasanya kayak nano nano. Yang seru, ngeselin, lucu sampai yang modus juga ada. Tapi semua itu yang buat kangen masa masa sekolah dulu. Meskipun terlambat, mungkin saat ini saya diberikan kesempatan menikmati masa sekolah karena dulu saya tidak bisa menikmatinya.Nasib seorang yatim piatu yang hidup di panti asuhan, sambil menjadi tulang punggung teman teman disana. Bukannya ibu panti tidak mengurus kami. Hanya saja saya tidak mau menambah beban beliau di usia yang sudah tidak muda lagi menanggung beban kami semua.Tidak bisa merasakan indahnya cinta monyet, kumpul bareng teman teman, kalaupun ada beban yang paling berat itupun sebatas bagaimana menyelesakan tugas matematika.Tapi saya bersyukur tuhan memberikan otak yang cerdas sehingga semua pelajaran bisa saya kuasai dengan mudah. Apalagi saat ini saya bekerja sebagai mata mata yang sangat beresik
Baca selengkapnya
Emosi Valdo
"Silvie, lo di panggil bu winda di ruang guru" dimas yang menjabat sebagai ketua kelas menyampaikan perintah dari bu winda.Amara menoleh lalu berucap "oke, nanti saya kesana"."Ada apa ya lo dipanggil sama bu winda?" Maya yang bingung kenapa temannya sampai dipanggil wali kelas mereka."Nggak tau. Kalo gitu saya ke ruang guru dulu ya".Berjalan melewati lorong sekolah menuju ruang guru, amara secara tidak sengaja berpapasan dengan valdo. Namun valdo yang memiliki karakter dingin sama sekali tidak menoleh saat mereka berpapasan dan langsung melewati amara untuk melanjutkan perjalanannya."Dasar introvert". Amara bergumam setelah melewati valdo hingga ia tak sadar bahwa ruben telah berada tepat di hadapannya.Bruuk..."aduh maaf saya nggak lihat kalo ada orang di depan". Amara yang tidak memperhatikan sekitar tidak sengaja menabrak siswa yang ada dihadapannya."Siapa sih yang lo bilang introvert, sampai nggak liat kalo ada gue d
Baca selengkapnya
Makan Berdua
Amara masuk ke kamar kos yang telah ia sewa selama tiga bulan ini. Hidup berpindah pindah memang resiko pekerjaan yang harus ia jalani. Menjadi polisi rahasia dengan segudang bahaya yang menanti. Untunglah ia hanya anak yatim piatu sehingga tidak ada keluarga yang ikut menanggung resiko bahaya yang sewaktu waktu dapat mengintai mereka, begitu batin amara.Memangnya kemana keluarga yang lainnya? Bukannya tidak bisa mencari, justru dengan pekerjaannya sebagai polisi hal itu menjadi sangat mudah untuk menemukan orang yang ingin dia cari tapi amara tidak mau tau dimana keberadaan mereka. Yang dia tahu hanya ia telah berada di panti asuhan sejak usia TK dan tidak pernah ada kerabat yang mencari apalagi menjenguknya disana.Tetangga kosnya hanya tahu sebatas amara adalah siswi pindahan dari semarang yang orangtuanya sibuk bekerja berpindah pindah kota. Oleh karena itu amara memilih untuk menyewa kos kosan ketimbang ikut dengan orangtuanya. Oh iya, seluruh tetangga kos juga t
Baca selengkapnya
First Kiss
"Bagaimana penyelidikan yang kamu lakukan terhadap para korban? Dan bagaimana hasilnya?". Akp Budi sanjaya yang sedang bertanya kepada Iptu Wahyu mulyanto"Saya sudah mendapat informasi tentang para korban, menurut saya tidak ada yang menarik. Hanya orang berduit yang senang berfoya foya dan bermain dengan wanita. Tapi ada satu hal yang mengganjal, di masa lalu mereka sempat berhubungan dengan suatu proyek entah apa. Saya juga masih menyelidiki hal itu". Jawab Iptu wahyu."Proyek ya,,lalu apakah ada orang lain yang terlibat dalam proyek itu?". Akp budi memainkan pulpennya sambil menyandarkan punggungnya di kursi."Iya, ada beberapa orang lagi yang terlibat. Faktanya, semua orang yang terlibat di dalam proyek itu saat ini menjadi pimpinan tempat hiburan di kota ini". Iptu wahyu berdiri di hadapan Akp budi.Akp budi mengangguk "Sepertinya kita mulai menemukan titik terang. Selidiki proyek apa yang mereka jalankan di masa lalu, kemudian sebar anggota kita un
Baca selengkapnya
Terbayang bayang
AMARA POVMelihat kegaduhan dari dalam club, saya bergegas meninggalkan pos dan bergabung dengan anggota lain untuk meringkus para pelaku penyerangan. Benar saja informasi yang saya dapatkan tentang rencana mereka malam ini. Berarti dapat saya simpulkan bahwa dalang dari kasus ini memang bersembunyi di sekolah itu. Saya harus bisa mengungkap siapa pelakunya.Beruntung kami bisa meringkus beberapa pelaku, sisanya telah kabur menyebar ke segala penjuru. Saya mengejar laki laki yang berlari ke arah gang kecil. Saya pikir akan bisa menangkapnya, tapi ternyata itu hanyalah jebakan. Karena setelah masuk kedalam, ada sekitar 4 orang lagi yang sedang menunggu kami. Saya berusaha melawan, tapi apalah daya satu orang perempuan melawan 5 orang laki laki."Cuma satu orang polisi wanita ya,,urusan gampang ini sih". Saya mendengar salah satu dari mereka berbicara. Ketika saya ingin mengeluarkan senjata api, tapi naas salah satu dari mereka memukul lengan saya sehingga senjata a
Baca selengkapnya
Mulai curiga
"Silv, pulang sekolah kamu ada acara nggak?". Kata ruben setelah itu memasukan batagor ke dalam mulutnya. Saat ini mereka berdua sedang berada di kantin karena jam istirahat sedang berlangsung."Hmm,,saya mau pergi sama ayah. Memangnya kenapa ben?". Amara menyeruput jus alpukat yang telah ia pesan sebelumnya."Niatnya gue mau ajak lo jalan. Tapi ya sudah kalau lo ada acara. Kapan kapan aja kalau lo senggang". Ruben menyandarkan dagunya di kedua telapak tangan di atas meja."Iya boleh". Jawab amara singkat.'saya ingin mencari senjata saya yang jatuh di gang semalam. Semoga benda itu masih berada disana'. Amara tidak tenang jika benda itu belum ketemu.*Flashback onSelesai membersihkan diri setelah melaksanakan operasi penyergapan tadi, amara teringat akan senjata apinya yang terjatuh ketika melawan lima pelaku penyerangan yang mengeroyok dirinya.'Astaga, senjata saya masih ada di sana. Semoga tidak ada yang menyadarinya'. Batin amar
Baca selengkapnya
Ungkapan Cinta Yang Tersembunyi
"Gue lagi nungguin lo".Ucapan valdo barusan membuat amara tersentak. Ada apa dengan orang ini? Apa ada yang salah? Setahu amara seorang rivaldo vinza aditya tidak pernah menunggu seseorang seperti sekarang. Ruben yang tidak lain adalah temannya saja tidak pernah diperhatikan. Sekarang seorang silvie, siswi baru justru telah menarik perhatian lelaki dingin itu."Nu... Nungguin saya? Ada apa ya?". Amara penasaran menunggu jawaban valdo."Bisa kita bicara berdua sebentar?". Amara berpikir sejenak, lalu menyangggupi permintaan orang itu."Bisa saja sih...tapi kalau boleh saya tahu, apa ada hal penting yang mau kamu bicarakan sampai mengajak saya bicara berdua?"."Gue mau memastikan sesuatu. Ikut gue". Valdo melangkahkan kakinya menuju perpustakaan sambil amara mengekori."Saya pikir kamu bakal ngajak ke taman". Melihat valdo memasuki ruang perpustakaan yang diketahui masih sepi karena jarang para siswa datang kesini sebelum jam masuk sekolah.
Baca selengkapnya
Amara Ternyata ...
Akhirnya amara dapat keluar dari kediaman lelaki itu dengan aman setelah sebelumnya valdo beranjak masuk ke dalam toilet untuk membersihkan dirinya. Berjalan menyusuri jalanan ibu kota di tengah malam sambil memikirkan perkataan yang keluar dari mulut lelaki introvert itu. Siapa lagi kalau bukan rivaldo vinza aditya. Seketika jantung amara terasa begitu menggebu. Amara meletakkan satu tangannya di dada yang berdetak sangat cepat, menghembuskan nafasnya perlahan. 'ini nggak bagus untuk kesehatan jantung saya'. Batin amara karena terus teringat dengan wajah valdo. Apalagi setelah kejadian first kissnya dengan valdo. Tak bisa dipungkiri, sebenarnya amara jadi suka dengan momen tersebut. Eh, suka? *** Pagi ini amara sedang berjalan menuju sekolahnya. Seperti biasa, ia berangkat lebih pagi daripada siswa lain. Berjalan melewati rute berbeda dari biasanya. Hari ini rencananya sepulang sekolah, amara akan mencari rumah yang akan di sewa untuk tempat
Baca selengkapnya
Raja Gombal
Saat ini amara sedang berada di depan sebuah rumah yang tidak bisa dibilang besar tapi sangat asri karena memiliki halaman dengan beberapa pohon. Gadis itu tersenyum karena akhirnya menemukan rumah impiannya. Rumah impian? Ya, seperti inilah rumah yang selalu dibayangkan oleh gadis itu.Rumah satu lantai dengan dekorasi ala pedesaan. Di halaman rumah tumbuh pohon mangga, rambutan dan beringin ukuran sedang. Membuat rumah itu terasa bukan seperti di wilayah ibukota.Setelah sebelumnya amara telah sepakat dengan pemilik rumah untuk disewakan kepada dirinya. Gadis itu kini memasuki rumah itu, membawa beberapa barang barangnya. Mendekorasi sesuai keinginannya. Tak lupa memajang foto foto dengan 'ayah'nya. Amara teringat dengan perbincangan ia dengan atasannya. Meminta izin untuk menjadikannya sebagai ayah palsu demi alibi.Saat ini sekitar jam 07.00 malam akhirnya amara selesai membereskan barang barangnya karena memang tidak terlalu banyak yang ia miliki. Amara mem
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status