All Chapters of Fall In Love: Chapter 51 - Chapter 60
212 Chapters
47# Empat Puluh Tujuh
“Udah vie, kesana aja. Nanti ngambek lagi itu anak” kata mba irene yang bahkan tidak perlu bersusah payah untuk menyembunyikan tawa nya.“Beib. Apa perlu aku gendong kesini ?” tanya batara dengan tatapan serius nya. Walau mereka tidak terlalu saling mengenal satu sama lain. Tapi stevie tahu bahwa batara tidak pernah main-main dengan ucapan nya. Dia selalu saja melakukan apa yang dia inginkan bahkan di depan publik.Stevie bahkan merinding saat memikirkan jika batara akan menggendong nya di tempat itu.“Iyaa” ucap stevieDia berpindah tempat duduk begitupun dengan mas rio. Tak apalah, itu akan membuat mba irene dan mas rio semakin dekat.Saat sudah duduk disana, batara malah menarik kursi yang di duduki stevie agar semakin mendekat ke arahnya.Stevie yang di perlakukan seperti itu merasa kaget dan memandang batara dengan kesal. Namun yang dipandang hanya diam saja. Batara bahkan merangkul pinggang stevie ta
Read more
48# Empat Puluh Delapan
 enggak bisa pergi disaat kamu lagi rapuh kayak gini.~Fall in love again~ Setelah kepergian irene dan rio, batara segera mengajak stevie agar pergi dari sana. Itupun dengan mobil nya.“Masuk” kata bataraStevie tidak punya pilihan lain selain pergi dengan nya.Di dalam mobilStevie masih merasa kesal namun tidak tahu harus melakukan apa. Pria di sebelahnya ini juga tidak berbicara apapun sejak tadi.Akhirnya stevie memilih untuk memainkan ponsel nya di banding diam saja sembari menatap jalanan di depan.Mba irene : “vie, tolong in mba. Ini mba di gombalin sama rio” Satu pesan yang membuat stevie tertawa terbahak-bahak saat membacanya.Stevie : “nggak papa mba. Belajar sekalian supaya terbiasa” Bahkan stevie lebih terbahak-bahak lagi saat mengirimkan jawaban nya.Mba irene : “kalau kayak gini, hati mba bisa hilang vie, dari ta
Read more
49# Empat Puluh Sembilan
Stevie mendiamkan pria itu dan menatap lurus saja kedepan. Sesekali hanya menatap jalan di samping nya.“Beib” panggil batara. Namun stevie masih saja mendiami nyaDia merasa jalanan di depan nya itu lebih indah di banding harus menatap batara yang sedang menyetir di sebelahnya.Tak lama kemudian, mereka sampai di rumah mewah entah milik siapa. Stevie hanya menatap rumah itu dengan diam.“Turun beib” kata batara yang entah sejak kapan sudah membukakan pintu mobil untuk stevie.Stevie hanya mengikuti nya tanpa bertanya apapun. Walau dia sangat lah penasaran saat ini.“Siang tuan” sapa para pekerja disana dengan ramah sambil membungkuk. Batara tidak menjawab apapun dan berlalu begitu saja. Bahkan tidak juga mengatakan apapun pada stevie.“Siang nyonya” sapa mereka pada stevieEh. Stevie bingung mendengar nya.“Panggil aja stevie. Nggak perlu formal kayak gitu” ucap
Read more
50# Lima Puluh
Stevie mengangguk tanda mengerti.“Biasanya batara sarapan di rumah nggak bi ?” tanya stevieBibi malah diam saja dan menatap pekerja yang lain.“Kenapa bi ?” stevie bingung dengan raut wajah bi Ani“Tuan nggak pernah sarapan. Makan siang, makan malam juga enggak. Sesekali di hari minggu saja, hari lain nya enggak lagi” jawab bibi“Maksudnya bibi udah masak, tapi tuan enggak mau makan. Mungkin makan nya diluar” jelas bibi lagiPria itu sangat kelewat mandiri. Buktinya dia selalu melakukan semua sesuka hati.Walau tidak salah juga. Tapi jika dia bersikap seperti itu, apa yang akan bibi lakukan jika dia makan di rumah saja tidak. Stevie menatap sekeliling, apa yang sedang batara lakukan hingga lama seperti ini ? Pasti dia sengaja membuat stevie menunggu disini.“Udah hampir pukul 02 bi, bibi belum masak ?” tanya stevie karena dia tidak melihat mereka sedang
Read more
51# Lima Puluh Satu
“Dari mana aja ?” tanya batara dengan nada dinginAda apa dengan nya. Seharusnya stevie yang marah. Dia mengajak stevie kesini tapi dia malah mengurung diri dikamar sambil memeriksa ponsel stevie.Tunggu, batara sudah mengganti pakaian nya menjadi kaos hitam. Kenapa warnanya harus sama dengan kaos stevie ? Untunglah blazer nya berwarna biru“Aku mau balik. Ada urusan penting” ujar stevie“Ponsel aku ?” tanya stevie“Aku anterin” kata batara“Enggak usah, aku naik taxi aja” kata stevie“Tuh kan. Sukanya naik taxi. Padahal pacar nya ada siap anter jemput” kata batara“Iya udah. Tapi langsung jalan sekarang” kata stevie“Bentar dulu. Aku masih punya satu laporan lagi” kata batara.Kenapa dia memaksa untuk mengantar tadi jika dia saja sedang punya pekerjaan. Apa dia benar melakukan pekerjaan di dalam sana ?Padahal b
Read more
52# Lima Puluh Dua
Bertemu denganmu ialah sebuah moment yang selalu terselip dalam doa'ku-Fall in love- Sekarang stevie dan batara sedang berada di rumah sakit untuk mengantarkan nana check up rutin.“Om masuk yuk. Bareng nana sama kak stevie” kata nanaStevie tersenyum mendengarnya. Batara pasti merasa aneh karena nana memanggil nya om, sedangkan stevie dipanggil kakak. Padahal kan mereka seumuran.“Udah ayo masuk. Jangan cemberut gitu” kata stevie yang menggandeng tangan batara agar mereka segera masuk ke ruang pemeriksaan.Dokter wanita itu memeriksa nana dengan teliti dan sangat ahli. Stevie juga ikut menemani nana saat dia sedang diperiksa.“Nana masih suka kelelahan nggak ?” tanya dokter pada nana“Kadang dok. Kalau nana kebanyakan main jadi gitu” jawab nana“Iya dok. Makanya nana kalau main enggak bisa lama-lama” kata stevieDokter itu mengangguk.&
Read more
53# Lima Puluh Tiga
“Iyakah ? Tapi om enggak pernah dimasakin” kata batara“Kan om cuman temen kak Stevie. Dan juga, kak Stevie itu lebih sayang sama Nana” kata nana“Iyakan kak ?” tanya nana meminta persetujuan stevie.Stevie langsung mengangguk sebagai jawaban.“Om itu calon suami nya kak Stevie. Bentar lagi juga nikah. Jadi kak stevie bakal tinggal di rumah om” ujar batara“Iyakah ?” nana menatap batara dengan ragu dan menatap stevie setelahnya.“Kan om baru aja kenal sama kak stevie” kata nana“Kata siapa ? Om sama kak stevie udah kenal lama kok." Jawab batara"Udah pacaran lama juga. Bahkan dari sebelum nana lahir” lanjut batara lagiBatara menatap stevie agar membantu nya menjelaskan pada nana.“Iya sayang. Om batara itu pacar nya kak stevie” kata stevieBatara tersenyum bangga saat mendengarnya. Akhirnya setelah sekian lama,
Read more
54# Lima Puluh Empat
Cowok itu cemburuan. Jangankan sama cowok, cewek aja bisa dicemburuin. Karena mereka merasa enggak di prioritasin.~Fall In Love~ Keesokan harinya, stevie pergi mengunjungi kantor wijaya company. Kantor milik batara yang baru stevie tahu bahwa kepemilikan nya sudah tidak lagi berada di bawah wijaya king company.Sebenarnya tidak bisa disebut mengunjungi juga, karena dia dipaksa kesini.Oleh siapa lagi kalau bukan si CEO baru yang juga pacar stevie. Batara angkasa wijaya.Stevie sempat berbincang dengan batara semalam. Lewat telepon tentunya. Mau tahu apa hal anehnya ?.Hal aneh itu saat stevie mendapatkan panggilan dari kontak bertuliskan “my future husband”. Padahal stevie tidak pernah menyimpan kontan tersebut.Siapa lagi kalau bukan batara ?, dia memang selalu berbuat semaunya tanpa mau dibantah sedikitpun. Stevie saja sampai merasa bingung menanggapi nya.Stevie juga sedang kesal dengan pr
Read more
55# Lima Puluh Lima
Wajah memang sangat bisa menipu. "Masih muda memang, cuman lebih tua dua tahun dibanding Chelsea" senyum stevie. Dia suka saat menjelaskan umurnya seperti itu. "Udah tua tapi enggak mau ngaku" sindir seseorang yang sedang berjalan ke arah mereka. Itu si boss besar, Batara Angkasa Wijaya. "Selamat pagi pak" sapa fani sopanStevie tersenyum sekilas kepadanya. "Lebih tua mana yang dipanggil pak" balas stevie sambil menatap fani Fani hanya diam sambil menatap dua orang didepannya.“Emang saya kelihatan muda gitu ?” tanya stevie lagi pada fani“Iya mba. Mana cantik banget lagi” jawab fani. Dia terlihat baik dan juga tulus saat mengatakan itu. Sepertinya mereka memilih sekretaris baru yang tepat. Bukan berarti sebelum nya tidak. Hanya saja tidak semua orang bisa menjawab setulus itu.“Thank you” stevie masih saja tersenyum disana.&ldq
Read more
56# Lima Puluh Enam
Kamu bisa maksa aku buat terima kamu jadi pacar dulu. Dan sekarang, aku juga bisa maksa buat putus dari kamu. Itu adil kan ?!~Fall In Love ~Setelah makan siang, mereka kembali ke perusahan batara karena stevie akan menemui pria itu dan membahas tentang kelanjutan meeting kemarin.“Fan, Batara enggak ada tamu kan sekarang ?” tanya stevie pada fani“Iya mba” jawab fani“Jadi bisa dong saya ketemu sebentar bahas kelanjutan meeting kemarin” kata stevie“Bisa dong mba. Kalau itu mah enggak perlu izin ke saya” jawab faniStevie tertawa saat mendengar jawaban itu."Tapi mba," ucap fani"Kenapa Fan ?" Tanya stevie"Kayaknya di ruangan pak Batara masih ada Bu Anna." Kata faniStevie menatap jam yang ada di tangannya sebentar."Masih lama nggak yah urusan mereka ?" Tanya stevie"Kurang tahu juga mba. Tapi setahu aku, bu Anna nggak ada urus
Read more
PREV
1
...
45678
...
22
DMCA.com Protection Status