Semua Bab Fall In Love: Bab 71 - Bab 80
212 Bab
67# Enam Puluh Tujuh
“Beib!” Panggil batara saat dia sudah kembali ke apartemen.“Dimana Stevie ?” Pikir bataraDia sudah memanggilnya sejak tadi, namun sepertinya dia tidak ada disana.Batara berjalan kearah kamar kevin dan mulai mengetuk.“Apa mereka pergi bersama ?” Ujar batara pada dirinya sendiri.Dia menelpon nomor stevie, namun hanya terdengar nada tersambung disana.“Kemana mereka ?” Tanya bataraWaktu terus berlalu. Stevie dan kevin masih juga memilih cincin yang cocok untuk salsa.Bukan hanya untuk salsa, mereka juga mencari cincin untuk kevin.“Udah belum ?. Kayaknya yang ini cocok deh.” Kata stevie memberi saran“Iya. Menurut gue juga cocok. Sekarang tinggal ukurannya.” Kata kevinMereka mencoba cincin itu dan memperkirakan ukuran jari salsa“Lo tahu ukurannya ?” tanya stevie karena kevin terlihat sangat santai.“
Baca selengkapnya
68# Enam Puluh Delapan
Keesokan harinya, kevin dan stevie pulang ke Jakarta.Urusan mereka sudah selesai disana. Jadi tidak perlu lagi tinggal lebih lama.Berbicara tentang itu, stevie bahkan tidak menemukan batara di apartemen pagi ini.Kemana perginya pria itu ?. Dia membuat stevie tidak bisa tidur nyenyak semalaman karena memikirkannya.“Ayo Vie!” Ajak kevinPesawat mereka sudah mendarat beberapa saat lalu.“Halo gengs..” Sapa salsa yang menjemput mereka di bandara.“Halo Sa!” Balas stevie“Gimana ? Asik nggak Singapura ?” Tanya salsa“Nggak asik.” Jawab kevin“Loh. Kenapa ?” tanya salsa“Karena nggak ada kamu disana!” jelas kevin“Ekhemmm. Yang udah bisa gombal sekarang.” Ledek stevie“Ada-ada aja deh lo.” Kata salsaMereka menuju ke mobil salsa dan memasukkan barang-barang mereka.“Eh Vi
Baca selengkapnya
#69 Enam Puluh Sembilan
Hari ini batara kembali memarahi seorang pegawainya. Padahal dia tidak melakukan kesalahan yang fatal. Tapi memang batara saja yang sedang tidak dalam mood yang baik. Setelah kepulangan batara dari Singapura, pria itu menjadi semakin emosional. Dia memarahi semua pekerja di kantor tanpa alasan yang jelas. Rio tahu itu pasti karena Stevie. Mereka pasti bertengkar saat berada di Singapura. Jika tidak, apa lagi yang bisa membuat batara hilang kendali seperti saat ini ?. "Rio!" Panggil batara "Iya pak ?" Tanya rio "Cepat buatkan saya kopi." Kata batara memberi perintah. "Baik pak. Akan saya buatkan." Kata rio Dia turun ke pantry dan mulai membuatkan kopi untuk batara. Hanya kopi hitam. Rio juga tidak tahu kesukaan bossnya. Itu karena bossnya itu tidak pernah suka minum kopi sebelumnya. Tok tok tok "Permisi pak," ucap rio sembari membawakan kopi milik batara "In
Baca selengkapnya
70# Tujuh Puluh
Siang ini, batara menuju ke kantor mba irene. Bukan karena dia ingin bertemu dengan mba irene, tentu tidak. Dia ingin bertemu dengan Stevie, dia sangat merindukan pacarnya itu. Batara POV “Permisi” ucap ku pada security yang berjaga di depan kantor setelah sampai disana. Aku juga sudah menyuruh sopir untuk mengantar rio lebih dulu, namun dia malah ikut turun dengan alasan ingin bertemu dengan mba irene. “Iya pak” "Apakah stevie ada ?" Tanya ku "Bu stevie-nya belum selesai makan siang pak, mungkin sebentar lagi" jawab security itu sopan Aku mengangguk mengerti  “Apakah ini masih jam makan siang ?” pikirku. Aku melihat arloji dan benar. Aku saja yang terlalu terburu-buru ingin bertemu stevie hingga lupa melihat jam. "Baiklah, terimakasih" "Siap. Sama-sama pak" Aku segera menyeberangi jalan dan menuju ke arah kafe didepan perusahaan "Dia pasti disini. Ini kan sudah hampir
Baca selengkapnya
71# Tujuh Puluh Satu
Mereka berbincang sebentar sambil menyantap makan siang. "Vie, vin. Ke toilet dulu yah" kata salsa "Oke. Sendiri aja yah, belum selesai makan nihh" kata stevie "Sama aku aja kalau gitu" tawar kevin "Emang lu cewek ?, kalau mau pacaran ingat tempat dong pak" ejek stevie dan itu membuat wajah salsa memerah "Eh. Sejak kapan kalian dekat gini ?" Tanya stevie Namun keduanya hanya diam."Gue duluan, kebelet nih" kata salsa "Hah. Sekarang lo yang jawab. Cepetan" desak stevie pada kevin. Bisa-bisanya mereka berbohong pada stevie.Eh, sedari awal pertanyaan kevin sama salsa udah mencurigakan sih. Tumben kevin masalahin urusan salsa.“Jawab mpin” kata stevie lagi "Hmmm, sejak kapan yah ?" Jawab kevin terlihat grogi "Gini aja grogi. Dasar" ejek stevie "Bentar. Lo beneran sayang sama salsa nggak sih
Baca selengkapnya
72# Tujuh Puluh Dua
"Diam kamu" bentak batara“Saya belum selesai makan pak” kata stevie“Tolong jangan berbuat seenaknya” kata stevie lagiUntung saja tempat ini sudah sepi. Jika tidak, maka mereka akan menjadi topik utama siaran kantor hari ini, besok dan seterusnya.“Eh, gue ke toilet dulu” pamit kevinTanpa menunggu jawaban stevie, dia segera pergi dari sana“Ada yang perlu dibicarain ?” tanya stevie pada batara“Banyak beib” jawab batara cepat“Saya enggak punya waktu pak. Saya mau balik ke kantor” kata stevie“Beib. Aku kangen sama kamu, tolong jangan kayak gini” bujuk batara“Kayak gini gimana pak ?” tanya stevie“Yah jangan menjauh dari aku. Aku enggak bisa jauhan sama kamu beib” kata bataraStevie hanya tertawa mendengarnya."Aku nggak menjauh dari kamu. Kamu aja yang tiba-tiba balik ke Indo tanpa
Baca selengkapnya
73# Tujuh Puluh Tiga
Justru itu. Di jauhin kamu itu enggak bakalan bikin dia bisa istirahat dengan nyaman~Fall in Love~Di ruangan ireneTok tok tok“Masuk” kata irene mempersilahkanMatanya menjadi membesar seketika saat melihat rio lah yang sedang berdiri disana.“Halo” sapa rio“Hai” irene mencoba menstabilkan suaranya.Sudah beberapa hari dia tidak bertemu dengan rio. Dia sepertinya merindukan pria itu.Bukan hanya irene, karena sebenarnya rio juga merasakan hal yang sama.“Ayo duduk” kata irene“Tumben kesini ?” tanya irene"Aku nggak sengaja lewat sini tadi. Jadi pengen sekalian mampir." Jawab rioIrene mencoba menahan senyuman nya saat rio berkata seperti itu.“Emm, sebenarnya, aku mau ngomong sesuatu sama kamu!" Ucap rio"Tentang apa ?" Tanya irene"Ini soal Batara dan Stevie” ucap rioIrene
Baca selengkapnya
74# Tujuh Puluh Empat
Keesokan harinya“Vie” panggil mba irene“Iya mba”“Besok kan acara ulang tahun perusahaan, kamu dateng yah. Jangan sampai enggak datang” kata mba irene“Iya mba. Tenang aja, aku pasti dateng kok”“Emm, gini. Mba mau ngobrol soal batara” kata mba irene“Dia kemarin samperin kamu pas makan siang ?” tanya mba irene“Iya mba” jawab stevie“Mba kasian deh sama batara. Kita udahin aja yuk. Lama-lama juga batara akan memperbaiki hubungan dengan kami dengan sendirinya” kata mba ireneStevie mengangguk setuju“Iya mba. Aku juga mikirnya gitu. Kemarin itu dia kelihatan capek banget, makanya aku enggak mau ikut dulu, supaya dia bisa istirahat” jelas stevie"Tapi, mba bingung waktu Rio bilang kalau batara semakin emosional setelah kembali dari Singapura." Kata mba irene"Kalian ada masalah waktu disana ?"
Baca selengkapnya
75# Tujuh Puluh Lima
Karena tidak semua hal bisa ditanggapi dengan bercanda.~Fall in Love Again~Hari ini stevie mengenakan gaun panjang berwarna abu-abu. Gaun itu cukup kekinian. Hanya ada satu lengan dengan bahu kiri yang terbuka. Gaun itu tidak memiliki belahan di bagian paha namun terasa luwes saat digunakan.Stevie menatap pantulan penampilan nya di cermin. Dia menyanggul rambutnya. Satu kata yang menujukkan penampilan nya, menawan.Tidaklah, stevie hanya bercanda. Tidak salah kan memuji diri sendiri ? Lagipula dia hanya memuji di depan cermin, tidak didepan orang lain.30 menit cukup untuk stevie sampai ke tempat acara. Sebenarnya acara itu diselenggarakan di kediaman keluarga Wijaya. Mereka selalu mengadakan nya disana setiap tahun nya.“Ayo vin” kata stevie pada kevin yang sudah menunggu nya di depan rumah. Kevin memang menjemput stevie lebih dulu karena rumah mereka yang lebih jauh, baru setelah itu mereka menjemput salsa di rumahnya.
Baca selengkapnya
76# Tujuh Puluh Enam
Dia mulai mengingat percakapan mereka kemarin dan tersadar. Batara juga menyalahkan dia atas kemarin.“Katanya enggak bakal nyerah, sekarang malah gandeng cewek baru. Pake bilangnya salah paham lagi” batin stevieTanpa sengaja, tatapan batara dan stevie bertemu. Batara tidak tersenyum sama sekali. Justru stevie yang tersenyum kepadanya. Tidak bisa juga dibilang tersenyum, karena sebenarnya dia sedang menyeringai.“Yang sabar vie” kata mba irene mencoba menenangkan stevie“Aku sabar kok mba. Buktinya aku santai saja” ucap stevie“Kamu enggak marah gitu ?” tanya mba irene“Enggak ada gunanya mba. Itu pilihan nya dan aku tidak bisa memaksa” jawab stevieWalau ada satu bagian dalam dirinya yang merasa sudah dibohongi. Tapi stevie mencoba tenang. Dia tidak bisa menjalin hubungan dengan pria yang saat ada masalah, malah lari ke wanita lain.Anna terlihat menggandeng lengan b
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
22
DMCA.com Protection Status