Reece membawa Airysh ke suatu tempat tanpa berbicara apapun, sejak dari mansion itu Reece terlihat sangat dingin, Airysh mengerti Reece sedang dalam perasaan yang amat buruk, itulah sebabnya ia juga tidak berbicara ataupun mengganggu pria itu.
Airysh mengerti, mungkin perasaan Reece sedang terluka akibat dari tamparan keras sang kakek, namun Airysh juga tidak mengerti mengapa mereka bertengkar.
Tiga kali pergi ke mansion itu, Airysh menyimpulkan bahwa Reece dan kakeknya tidak pernah akur, terbukti sudah tiga kali ia pergi ke tempat itu, kakek Reece selalu saja mengatakan sesuatu yang kasar terhadap Reece namun bedanya Reece tidak pernah menjawab, biasanya ia hanya diam lalu pergi dengan acuh, berbeda halnya dengan hari ini, Reece bahkan berani membentak kakeknya.
"Kamu tidak perlu khawatir, aku tidak akan minum hari ini," ujar Reece setelah mereka keluar dari mobil.
Mereka datang di salah satu cafe yang terkenal di New York.
Airysh tidak tahu apa yang ingin Reece lakukan disini, biasanya Reece hanya pergi minum ke bar atau kemanapun yang berbau alkohol.
Namun kali ini berbeda, ini mungkin yang Reece katakan tadi siang tentang kontrak yang harus ia tanda tangani.
Ia akhirnya mengikuti Reece berjalan masuk ke dalam cafe tersebut.
Airysh begitu menyukai aroma kopi ketika mereka baru saja melangkahkan kakinya kesana.
Reece akhirnya duduk setelah melihat seorang pria paruh baya melambai kepadanya.
Airysh hanya memperhatikan apa yang terjadi antara mereka.
Namun tidak ingin perduli lebih lanjut gadis itu memilih untuk memainkan ponselnya.
"Aku setuju,"
"Aku akan menandatangani kontrak nya sekarang,"
"Bagus, terimakasih atas kerjasama nya tuan Andromeda,"
"Suatu kehormatan bisa bekerjasama dengan perusahaan anda," ujar Reece sambil menjabat tangan pria paruh baya itu.
Gadis itu menatap mereka yang tampaknya sudah selesai, Airysh menebak ini tanda tangan kontrak Reece dengan perusahaan mobil lain.
Reece sering menjadi model dalam suatu iklan di majalah, biasanya selain mobil ia juga tampil di acara-acara motor.
Airysh baru memikirkan satu hal..
'aku tahu kenapa kakek Reece marah, aku pikir karena Reece malah mendukung perusahaan lain daripada perusahaan keluarganya sendiri,'
'Reece memang gila, jika aku jadi dia tentu saja aku tidak akan melakukan hal seperti itu,'
Pria paruh baya itupun pergi setelah beberapa saat.
"Cepat sekali.." gumam Airysh tanpa sengaja.
"Dia sangat sibuk, jadi dia sangat terburu-buru," jelas Reece.
"Kau ingin memesan sesuatu?" Tanya Reece mencoba menawarkan.
"Tidak, Terimakasih," tolak Airysh.
"Aku ingin mengobrol denganmu," ujar Reece.
Airysh menaikkan alisnya, Reece tidak biasanya mengatakan hal seperti itu.
Jadi apa yang terjadi?
"Dua ice Americano," ujar Reece kepada seorang pelayan.
"Tidak, hot Americano untukku," kata Airysh setelah Reece mengatakan itu.
Reece menatap nya sekilas setelah ia mengatakan itu, tentu saja Reece tidak tahu apapun tentang kesukaan nya.
Cafe bergaya klasik dan juga dengan pelayanan yang unik itu menarik perhatian Airysh, terlebih tatanan tempat yang begitu artistik dan elegan.
Ini akan menjadi cafe favoritnya setelah ia tahu tempat ini dari Reece.
"Terimakasih untuk hari ini," ujar Reece yang sadar atau tidak telah mengucapkan kalimat itu.
"Ah.." gumam Airysh nyaris tidak terdengar.
"Sebenarnya aku mengajakmu hari ini karena perintah mommy, mommy harus melihat aku bersama mu, lagipula kamu juga sudah terlanjur mengetahui semuanya," ujar Reece.
"Aku tidak berpikir kamu akan mengajakku ke tempat ini ataupun bertemu Kakek mu, kupikir kamu akan mengajakku ke tempat hiburan seperti malam itu," ujar Airysh sedikit gugup.
Terkadang pembicaraan seperti ini malah membuat Airysh gugup, tapi jika Reece sudah menampakkan buaya yang sebenarnya pada dirinya, Airysh bahkan tak segan-segan untuk mengumpat atau mengucapkan kata-kata kasar kepada Reece.
"Tidak, mulai sekarang aku hanya ingin bersamamu, itulah mengapa aku mengajakmu," ungkap Reece.
Airysh menyipitkan matanya, ia pikir Reece sudah kembali ke sifat aslinya.
'sial!' umpat Airysh dalam hati.
Selang beberapa saat kopi yang mereka pesan datang.
Di waktu yang bersamaan Airysh menangkap sesosok pria yang menimbulkan kebencian di hatinya.
Ia melihat dia bersama dengan seorang gadis.
'dia pergi dengan gadis lain, bukan calon istrinya," ujar Airysh dalam hati.
Ia merasa begitu kesal.
Felix, alias Sang mantan pacar Airysh yang datang dengan seorang gadis itu melihat Airysh yang sedang menatapnya.
Merasa tertangkap basah, Airysh langsung mencari cara.
"Reece.."
"Ya?"
"Izinkan aku melakukan sesuatu hari ini saja…" Ujar Airysh yang membuat Reece tidak mengerti.
"Apa?"
"Cepat mendekat lah..," perintah Airysh gusar.
Reece yang tidak mengerti maksud Airysh menuruti, ia mendekati Airysh.
"Maksutku wajahmu, cepat lebih dekat,"
"Apa maksudmu?"
"Kumohon jangan tanyakan apapun," ujar Airysh dengan nada memohon.
Reece mendekat kan wajahnya, ia tidak mengerti apa yang akan Airysh lakukan kepada nya namun ia tetap menuruti permintaan gadis itu.
"Reece maafkan aku, tolong jangan salah paham,"
Kalimat terakhir yang di ucapkan Airysh sebelum sedetik kemudian Airysh mencium bibir Reece tepat saat pria itu mendekat kan dirinya kepada Airysh.
Ciuman yang terjadi selama beberapa detik itu pun membuat Felix yang melihatnya terkejut.
Airysh langsung melepaskan nya.
"Maafkan aku," ujar Airysh yang telah memerah karena malu.
Gadis itu langsung menyeruput kopi didepannya untuk mencegah rasa malunya yang terlalu berlebihan ini.
"Agh, panas!"
Refleks Airysh yang dengan bodohnya meminum kopi panas yang ia pesan sendiri.
Reece menatap Airysh dengan tatapan yang sulit diartikan, ia tidak mengerti mengapa Airysh tiba-tiba melakukan itu, dan sekarang terlihat salah tingkah dihadapan nya.
Pria itu tersenyum melihat tingkah laku Airysh.
"Kenapa kamu tidak berhati-hati, kamu bahkan yang memesan minuman itu sendiri," ujar Reece pelan.
"Tidak apa-apa, ini tidak panas, aku hanya sedikit terkejut," ujar Airysh bohong.
"Kamu terlihat salah tingkah, aku tahu itu," ucap Reece membuat Airysh benar-benar sangat malu sekarang, ia tidak berpikir jika itu tindakan paling bodoh serta memalukan yang pernah ia alami.
"Kupikir kamu sedang mabuk, aku tidak akan mempermasalahkan hal ini," ujar Reece menirukan kalimat Airysh saat kejadian Reece mencium Airysh di sebuah club.
Mendengar hal itu Airysh semakin malu sampai ia tidak berani melihat wajah Reece.
'kumohon lupakan hari ini Reece…' gumamnya dalam hati.
***
Airysh POV
Reece mengantar ku pulang, selama perjalanan kami tidak saling bicara, aku hanya mendengar Reece bersiul nakal, sedangkan aku memalingkan wajah ke jendela.
Ini adalah hal yang paling memalukan yang pernah ku alami, bodohnya aku adalah tidak berpikir dua kali ketika melakukan sesuatu.
Hanya untuk membuat Felix tahu bahwa aku benar-benar memiliki pacar, tapi kenapa aku malah berkorban untuk rasa malu yang teramat ini?.
Aku sangat menyesal.
Aku Sangat ingin berlari sekencang-kencangnya atau pun menghilang dari dunia ini jika itu mungkin.
Setelah sampai di pintu gerbang rumah ku, aku sedikit lebih lega.
Setelah ini aku berjanji untuk berguling-guling di tempat tidur ku sambil berteriak-teriak untuk melepaskan rasa Maluku yang paling dalam ini sampai-sampai aku ingin menangis.
Aku langsung bergegas turun dari mobil.
Lalu Reece membunyikan klakson setelah melihat ku melangkahkan kaki untuk berbalik arah.
"Airysh!"
Aku menoleh, menatap Reece yang tersenyum nakal.
"Selamat malam, aku berharap kamu mimpi indah, aku tidak sabar untuk melihat mu besok pagi," ujar Reece terdengar mengejekku.
Aku hanya membalas Reece dengan senyum tipis sebelum aku meninggalkannya sendiri.
Aku sangat malu.
"Bisakah kami kembali seperti dulu?" Felix menatap Airysh sendu.Pria itu sudah menunggu Airysh di depan kelas gadis itu untuk menunggunya datang.Airysh menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal, ia hanya bersikap santai tanpa terlihat salah tingkah didepan Felix."Aku hanya berpikir jika aku mencintaimu," ujar Felix lagi"kamu sudah punya calon istri," ujar Airysh tenang."Lalu kenapa?" Tanya Felix yang membuat Airysh menjadi kesal, namun Airysh ingin tetap terlihat tenang.Sekarang Airysh berpikir bahwa Felix lebih brengsek dari Reece."Berarti kami tidak perlu memulainya lagi, ini tidak ada artinya sama sekali karena aku tahu kami pasti akan putus lagi, jadi apa gunanya?" Ucap Airysh menahan dirinya."tapi aku ingin kamu,"Kalimat itu membuat Airysh tersenyum miring, sekarang ia tahu jika seorang Felix Wilson adalah pria yang sangat brengsek."Apa yang kamu bicarakan dengan pacar ku?" Tanya
Airysh POV Aku terkejut ketika Reece tiba-tiba mentransfer uang yang sangat banyak kepadaku, aku bahkan sempat meneleponnya tadi karena sangat penasaran dengan apa yang ingin ia lakukan kepadaku menggunakan hal seperti itu. Tapi sampai sekarang Reece belum mengangkat teleponku. Hingga beberapa saat setelah itu Reece yang menelepon ku. "Yes, baby," ujar Reece dari seberang saat ia meneleponku. "Aku lupa membawa ponsel, jadi aku melewatkan panggilan mu," Lanjutnya. "Kenapa kamu mentransfer uang sebanyak ini kepadaku?" Tanyaku tidak sabaran. "Aku mentransfer mu karena aku mengatakan akan membayarmu waktu itu," jawab Reece ringan. Aku mendegus, padahal aku sudah memperingatkannya. Lagipula kalimat itu tidak cocok dengan ku, aku sama sekali bukan wanita bayaran. "Aku bilang itu tidak perlu," ujar ku kepada Reece. "Apa salahnya memberikan uang kepada pacar sendiri?, Aku bahkan belum pernah
Airysh terbangun dengan mata yang masih sembab, gadis itu sempat mengerjapkan matanya beberapa kali karena terasa sakit. Airysh menatap cermin dan mendapati matanya bengkak karena menangis semalaman, beberapa saat kemudian ponsel nya berbunyi, suara pesan masuk yang sangat banyak membuat Airysh harus meraih ponselnya di atas kasur. Banyak pesan yang masuk dari Camilla dan juga Reece. "Mengapa Reece mengirim pesan?, tidak biasanya," gumam Airysh. Camilla Kamu tidak mengangkat telepon ku. Apakah kamu baik-baik saja? Apakah ayahmu memarahi mu? Airysh kenapa tidak menjawab😭 Aku sangat khawatir. Dan 5 panggilan tidak terjawab dari Camilla. Airysh tersenyum, setidaknya ia harus bersyukur memiliki sahabat yang begitu menyayanginya, jika tidak ada sahabat nya, Airysh yakin tidak akan bisa hidup seperti ini. Ia pasti tidak akan punya teman. Airysh membalas pesan Camilla.
Suasana pesta ulang tahun di rumah Lily sangat ramai, banyak tamu undangan dari kalangan mahasiswa yang datang, gadis itu sangat populer sehingga tamu undangan yang datang pun sangat banyak. Mata Lily menatap satu persatu tamu undangan yang hadir, gadis itu tampak mencari-cari seseorang, ia juga berkali kali menatap jam dinding, kemudian mendegus putus asa ketika tidak mendapati seseorang yang ia harapkan. Camilla yang melihat keresahan Lily mendekat. Seperti tahu segalanya Camilla menepuk bahu Lily, " Alex pasti datang, kamu tidak perlu cemas, dia tidak mungkin Setega itu kepada mu," ujar Camilla mencoba menenangkan Lily. Lily mengangguk, " Tapi, kami sempat bertengkar kemarin," ujar Lily lalu menunduk. "Kalian sudah sering bertengkar, tapi itu bukan masalah besar, kalian baik-baik saja setelah itu, sudahlah percaya padaku," ujar Camilla lagi. Emilly, Jessica, Camilla yang tiba-tiba datangpun kemudian memeluk Lily, bagi m
13 tahun lalu... "Airysh!" Suara Hendri, Ayah Airysh terdengar keras, namun Airysh sama sekali tidak bisa menjawab panggilan Ayahnya. 'Ayah aku disini...' batinnya lemah. Airysh begitu lemas, tubuhnya tidak mampu bergerak lagi, ia merasa pasrah. Sesak dan dingin... Air danau dimalam hari, membuatnya tenggelam. Gadis kecil berusia sepuluh tahun itu tidak bisa melakukan apapun setelah ia mencoba berkali-kali melambaikan tangan. Namun di detik-detik selanjutnya, saat Airysh merasa sudah tahan lagi, ia melihat seseorang melompat kedalam air. Seorang anak laki-laki remaja berenang ke arahnya lalu menarik Airysh. Anak laki-laki yang berusia sekitar lima belas tahun tersebut memeluk tubuh gadis kecil yang sudah memejamkan matanya. Ia membawa Airysh naik dengan cepat. "Hey, bangun..." Anak laki-laki itu berusaha memanggil nya. Namun Airysh sudah tidak bisa memb
"Hasil jepretan yang sempurna, pose menatap sang dewa matahari, dengan menyipitkan matanya yang besar." Emilly tertawa sambil menyodorkan kamera digitalnya kepada Jessica dan Camilla. Airysh tampak bingung dengan teman-temannya pagi ini, terlebih Camilla terlihat senyum-senyum sejak bertemu dengannya. "Ada apa ?" Tanya Airysh tidak mengerti. Airysh lalu berjalan mendekati mereka, "kenapa kalian memotret ku," ujar Airysh yang melihat hasil jepretan Emilly yang baginya terlihat sangat buruk. "Selamat untuk hari ini, atau tadi malam," ujar Emilly seperti mengingat ingat namun terlihat tersenyum nakal kepadanya. "Selamat untuk apa?" Tanya Airysh bingung. Jessica dan Emilly malah menahan senyumnya, sedangkan Camilla tidak memberitahunya sama sekali. "Dimana ponselmu sekarang?" Tanya Camilla tanpa menjawab pertanyaan Airysh terlebih dahulu. "Aku tidak tahu, mungkin terjatuh di kolam renang Lily atau hilang," "It
Airysh menatap retakan di ponselnya, kemarahannya semakin menjadi-jadi ketika ia ingat Reece yang membawanya, ia berpikir Reece telah melampiaskan kekesalannya pada ponselnya. "sial, sial, sial!" umpat Airysh pelan. Entah bagaimana ia menjadi sangat bodoh dalam beberapa bulan terakhir ini, pertama Airysh berpikir dengan menjadi pacar Reece selama setahun akan mengalihkan perasaannya dari Felix, kedua ia menuruti semua yang di katakan Reece bahkan ia juga terlibat dalam keluarga Reece yang sangat rumit, lalu yang terakhir Reece benar-benar mengacaukan hati sahabatnya. lalu ditambah lagi sekarang, ponselnya retak dan terlihat berantakan. "Mengapa Reece juga menghancurkan mu?" tanya Airysh kesal pada ponselnya. Airysh menatap jam tangannya kemudian ia teringat sesuatu. Airysh ingat hari ini adalah pertemuan pertamanya dengan seorang pria. Pria yang selalu bicara dengannya setiap hari karena kode undian toko buku lov
Setelah 2 jam berlalu, Airysh menjadi sangat gelisah, tidak ada siapapun di hadapannya membuat Airysh merasa tidak nyaman.Tapi entah mengapa melihat Reece yang terlihat menikmati acara ini membuat Airysh kesal, ia mungkin merasa iri dengan Reece, terlebih ketika melihat Reece banyak bicara dengan gadis di hadapannya.jangan bilang aku cemburu.Airysh tersenyum getir sambil menepiskan batinnya, mana mungkin dia merasa cemburu sedangkan ia sangat kesal dengan Reece.Airysh bahkan sangat yakin jika ia tidak memiliki rasa ketertarikan dengan Reece, apalagi jatuh cinta, itu sungguh tidak mungkin.Namun Airysh sangat penasaran untuk saat ini, Reece sama sekali tidak melihatnya, Airysh tidak tahu apakah Reece pura-pura tidak melihatnya atau ia benar-benar tidak melihatnya sekarang.Tapi dari pada memikirkan pria itu lagi, Airysh lebih baik menelepon Camilla untuk menjemputnya Sekarang, lagipula tidak ada yang ia harapkan lagi, acaranya mungkin akan seg