Share

3. Sangat memalukan

    Reece membawa Airysh ke suatu tempat tanpa berbicara apapun, sejak dari mansion itu Reece terlihat sangat dingin, Airysh mengerti Reece sedang dalam perasaan yang amat buruk, itulah sebabnya ia juga tidak berbicara ataupun mengganggu pria itu.

Airysh mengerti, mungkin perasaan Reece sedang terluka akibat dari tamparan keras sang kakek, namun Airysh juga tidak mengerti mengapa mereka bertengkar.

Tiga kali pergi ke mansion itu, Airysh menyimpulkan bahwa Reece dan kakeknya tidak pernah akur, terbukti sudah tiga kali ia pergi ke tempat itu, kakek Reece selalu saja mengatakan sesuatu yang kasar terhadap Reece namun bedanya Reece tidak pernah menjawab, biasanya ia hanya diam lalu pergi dengan acuh, berbeda halnya dengan hari ini, Reece bahkan berani membentak kakeknya.

"Kamu tidak perlu khawatir, aku tidak akan minum hari ini," ujar Reece setelah mereka keluar dari mobil.

Mereka datang di salah satu cafe yang terkenal di New York.

Airysh tidak tahu apa yang ingin Reece lakukan disini, biasanya Reece hanya pergi minum ke bar atau kemanapun yang berbau alkohol.

Namun kali ini berbeda, ini mungkin yang Reece katakan tadi siang tentang kontrak yang harus ia tanda tangani.

Ia akhirnya mengikuti Reece berjalan masuk ke dalam cafe tersebut.

Airysh begitu menyukai aroma kopi ketika mereka baru saja melangkahkan kakinya kesana.

Reece akhirnya duduk setelah melihat seorang pria paruh baya melambai kepadanya.

Airysh hanya memperhatikan apa yang terjadi antara mereka.

Namun tidak ingin perduli lebih lanjut gadis itu memilih untuk memainkan ponselnya.

"Aku setuju,"

"Aku akan menandatangani kontrak nya sekarang," 

"Bagus, terimakasih atas kerjasama nya tuan Andromeda,"

"Suatu kehormatan bisa bekerjasama dengan perusahaan anda," ujar Reece sambil menjabat tangan pria paruh baya itu.

Gadis itu menatap mereka yang tampaknya sudah selesai, Airysh menebak ini tanda tangan kontrak Reece dengan perusahaan mobil lain.

Reece sering menjadi model dalam suatu iklan di majalah, biasanya selain mobil ia juga tampil di acara-acara motor.

Airysh baru memikirkan satu hal..

'aku tahu kenapa kakek Reece marah, aku pikir karena Reece malah mendukung perusahaan lain daripada perusahaan keluarganya sendiri,'

'Reece memang gila, jika aku jadi dia tentu saja aku tidak akan melakukan hal seperti itu,'

Pria paruh baya itupun pergi setelah beberapa saat.

"Cepat sekali.." gumam Airysh tanpa sengaja.

"Dia sangat sibuk, jadi dia sangat terburu-buru," jelas Reece.

"Kau ingin memesan sesuatu?" Tanya Reece mencoba menawarkan.

"Tidak, Terimakasih," tolak Airysh.

"Aku ingin mengobrol denganmu," ujar Reece.

Airysh menaikkan alisnya, Reece tidak biasanya mengatakan hal seperti itu.

Jadi apa yang terjadi?

"Dua ice Americano," ujar Reece kepada seorang pelayan.

"Tidak, hot Americano untukku," kata Airysh setelah Reece mengatakan itu.

Reece menatap nya sekilas setelah ia mengatakan itu, tentu saja Reece tidak tahu apapun tentang kesukaan nya.

Cafe bergaya klasik dan juga dengan pelayanan yang unik itu menarik perhatian Airysh, terlebih tatanan tempat yang begitu artistik dan elegan. 

Ini akan menjadi cafe favoritnya setelah ia tahu tempat ini dari Reece.

"Terimakasih untuk hari ini," ujar Reece yang sadar atau tidak telah mengucapkan kalimat itu.

"Ah.." gumam Airysh nyaris tidak terdengar.

"Sebenarnya aku mengajakmu hari ini karena perintah mommy, mommy harus melihat aku bersama mu, lagipula kamu juga sudah terlanjur mengetahui semuanya," ujar Reece.

"Aku tidak berpikir kamu akan mengajakku ke tempat ini ataupun bertemu Kakek mu, kupikir kamu akan mengajakku ke tempat hiburan seperti malam itu," ujar Airysh sedikit gugup.

Terkadang pembicaraan seperti ini malah membuat Airysh gugup, tapi jika Reece sudah menampakkan buaya yang sebenarnya pada dirinya, Airysh bahkan tak segan-segan untuk mengumpat atau mengucapkan kata-kata kasar kepada Reece.

"Tidak, mulai sekarang aku hanya ingin bersamamu, itulah mengapa aku mengajakmu," ungkap Reece.

Airysh menyipitkan matanya, ia pikir Reece sudah kembali ke sifat aslinya.

'sial!' umpat Airysh dalam hati.

Selang beberapa saat kopi yang mereka pesan datang.

Di waktu yang bersamaan Airysh menangkap sesosok pria yang menimbulkan kebencian di hatinya.

Ia melihat dia bersama dengan seorang gadis.

'dia pergi dengan gadis lain, bukan calon istrinya," ujar Airysh dalam hati.

Ia merasa begitu kesal.

Felix, alias Sang mantan pacar Airysh yang datang dengan seorang gadis itu melihat Airysh yang sedang menatapnya.

Merasa tertangkap basah, Airysh langsung mencari cara.

"Reece.." 

"Ya?" 

"Izinkan aku melakukan sesuatu hari ini saja…" Ujar Airysh yang membuat Reece tidak mengerti.

"Apa?"

"Cepat mendekat lah..," perintah Airysh gusar.

Reece yang tidak mengerti maksud Airysh menuruti, ia mendekati Airysh.

"Maksutku wajahmu, cepat lebih dekat," 

"Apa maksudmu?" 

"Kumohon jangan tanyakan apapun," ujar Airysh dengan nada memohon.

Reece mendekat kan wajahnya, ia tidak mengerti apa yang akan Airysh lakukan kepada nya namun ia tetap menuruti permintaan gadis itu.

"Reece maafkan aku, tolong jangan salah paham," 

Kalimat terakhir yang di ucapkan Airysh sebelum sedetik kemudian Airysh mencium bibir Reece tepat saat pria itu mendekat kan dirinya kepada Airysh.

Ciuman yang terjadi selama beberapa detik itu pun membuat Felix yang melihatnya terkejut.

Airysh langsung melepaskan nya.

"Maafkan aku," ujar Airysh yang telah memerah karena malu.

Gadis itu langsung menyeruput kopi didepannya untuk mencegah rasa malunya yang terlalu berlebihan ini.

"Agh, panas!" 

Refleks Airysh yang dengan bodohnya meminum kopi panas yang ia pesan sendiri.

Reece menatap Airysh dengan tatapan yang sulit diartikan, ia tidak mengerti mengapa Airysh tiba-tiba melakukan itu, dan sekarang terlihat salah tingkah dihadapan nya.

Pria itu tersenyum melihat tingkah laku Airysh.

"Kenapa kamu tidak berhati-hati, kamu bahkan yang memesan minuman itu sendiri," ujar Reece pelan.

"Tidak apa-apa, ini tidak panas, aku hanya sedikit terkejut," ujar Airysh bohong.

"Kamu terlihat salah tingkah, aku tahu itu," ucap Reece membuat Airysh benar-benar sangat malu sekarang, ia tidak berpikir jika itu tindakan paling bodoh serta memalukan yang pernah ia alami.

"Kupikir kamu sedang mabuk, aku tidak akan mempermasalahkan hal ini," ujar Reece menirukan kalimat Airysh saat kejadian Reece mencium Airysh di sebuah club.

Mendengar hal itu Airysh semakin malu sampai ia tidak berani melihat wajah Reece.

'kumohon lupakan hari ini Reece…' gumamnya dalam hati.

***

Airysh POV 

   Reece mengantar ku pulang, selama perjalanan kami tidak saling bicara, aku hanya mendengar Reece bersiul nakal, sedangkan aku memalingkan wajah ke jendela.

Ini adalah hal yang paling memalukan yang pernah ku alami, bodohnya aku adalah tidak berpikir dua kali ketika melakukan sesuatu.

Hanya untuk membuat Felix tahu bahwa aku benar-benar memiliki pacar, tapi kenapa aku malah berkorban untuk rasa malu yang teramat ini?.

Aku sangat menyesal.

Aku Sangat ingin berlari sekencang-kencangnya atau pun menghilang dari dunia ini jika itu mungkin.

Setelah sampai di pintu gerbang rumah ku, aku sedikit lebih lega.

Setelah ini aku berjanji untuk berguling-guling di tempat tidur ku sambil berteriak-teriak untuk melepaskan rasa Maluku yang paling dalam ini sampai-sampai aku ingin menangis.

Aku langsung bergegas turun dari mobil.

Lalu Reece membunyikan klakson setelah melihat ku melangkahkan kaki untuk berbalik arah.

"Airysh!" 

Aku menoleh, menatap Reece yang tersenyum nakal.

"Selamat malam, aku berharap kamu mimpi indah, aku tidak sabar untuk melihat mu besok pagi," ujar Reece terdengar mengejekku.

Aku hanya membalas Reece dengan senyum tipis sebelum aku meninggalkannya sendiri.

Aku sangat malu.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status