Share

6. Panti asuhan

Airysh terbangun dengan mata yang masih sembab, gadis itu sempat mengerjapkan matanya beberapa kali karena terasa sakit. 

Airysh menatap cermin dan mendapati matanya bengkak karena menangis semalaman, beberapa saat kemudian ponsel nya berbunyi, suara pesan masuk yang sangat banyak membuat Airysh harus meraih ponselnya di atas kasur.

Banyak pesan yang masuk dari Camilla dan juga Reece.

"Mengapa Reece mengirim pesan?, tidak biasanya," gumam Airysh.

Camilla

Kamu tidak mengangkat telepon ku.

Apakah kamu baik-baik saja?

Apakah ayahmu memarahi mu?

Airysh kenapa tidak menjawab😭

Aku sangat khawatir.

Dan 5 panggilan tidak terjawab dari Camilla.

Airysh tersenyum, setidaknya ia harus bersyukur memiliki sahabat yang begitu menyayanginya, jika tidak ada sahabat nya, Airysh yakin tidak akan bisa hidup seperti ini. Ia pasti tidak akan punya teman.

Airysh membalas pesan Camilla.

Aku ketiduran, aku minta maaf.

Aku baik-baik saja, selalu seperti itu setiap hari.

Kita bertemu di kampus, aku mencintaimu 😘😝

Airysh tertawa membaca pesannya, ia benar-benar harus bersyukur mulai sekarang.

Reece

Good night baby.

Aku ingin menjemputmu besok.

Selamat pagi, aku akan menjemputmu.

Sontak Airysh terkejut membaca pesan terakhir Reece yang baru saja Reece kirimkan, ia bahkan baru bangun tidur, tidak peduli lagi dengan hal itu Airysh langsung berlari untuk pergi mandi, ia tidak punya banyak waktu lagi.

Secepat kilat Airysh mandi, ia langsung berganti pakaian, menyisir rambut dan memakai sedikit make up untuk menutupi matanya yang bengkak.

"Ini sedikit memalukan," ujarnya lalu berlari keluar kamarnya.

Airysh berjalan melalui tangga kemudian melihat ayah dan ibu tiri nya sarapan disana.

Namun Airysh tidak menyapa terlebih ikut sarapan, gadis itu memilih terus berjalan melewati mereka.

"Airysh!" 

Suara ayahnya terdengar memanggil nya, Airysh menghentikan langkahnya, lalu menoleh, melihat ayahnya yang menatapnya tajam.

"Cepat duduk!" Teriak ayahnya.

Airysh hanya menatap ayahnya, lalu tanpa mengikuti apa yang Rio katakan, gadis itu malah melanjutkan langkahnya, mengabaikan Rio.

"Sudahlah, aku yakin Airysh sedang dalam suasana hati yang buruk, kamu tidak perlu mengekangnya, biarkan dia sendiri," ujar Raquel, istrinya yang mencoba menenangkannya.

Sedangkan disisi lain, Airysh telah melihat Reece keluar dari mobil, pria itu sebenarnya berniat untuk masuk ke rumah Airysh, namun Airysh yang mengetahuinya langsung mendorong Reece untuk kembali masuk ke dalam mobilnya.

"Ada apa denganmu?" Tanya Reece heran terlebih Airysh yang tiba-tiba mendorongnya.

"Jangan menjemputku lagi, kecuali aku mengizinkan mu terlebih dulu," ujar Airysh ketika mereka berdua sudah berada di dalam mobil Reece.

"Mengapa?"

"Turuti saja," ujar Airysh.

Terkadang Airysh menjadi sangat sensitif, dia juga menjadi pendiam, terkadang bersikap sangat bodoh, atau bersikap paling gila di antara sahabat-sahabat nya.

Reece tampak mendegus, ia baru akan menyalakan mobilnya tapi pria itu menyadari satu hal.

"Ada apa dengan mata mu?" Tanya Reece.

Airysh lupa jika matanya bengkak, ia lupa untuk membawa kacamata.

Reece mendekatkan wajahnya, mengamati Airysh, lalu mencoba menyentuh mata gadis itu.

Airysh menahan tangan Reece di udara, 

"Jangan menyentuh ku," ujar Airysh singkat.

"Cepat pergi dari sini," ujar Airysh menyuruh Reece untuk segera menyalakan mobilnya.

***

Airysh POV.

Jam kuliahku selesai, hari ini aku harus pergi ke panti asuhan, aku memiliki janji dengan anak-anak.

Aku tidak lupa malam ini adalah ulang tahun Lily, tapi aku tidak bisa menemani nya sekarang karena aku memiliki janji dengan Allea, gadis kecil yang juga sedang berulang tahun. 

Lagipula aku sudah mengatakan kepada Lily akan datang nanti malam.

Aku ingin memberikan hadiah kecil kepada Allea.

Aku membelikan sebuah kue besar untuk acaranya di panti asuhan, lalu lilin dan beberapa buku cerita.

Aku ingat Allea pernah bilang jika ia ingin di beri hadiah sebuah buku cerita, untuk itulah aku ingin membelinya.

***

"welcome sister!!!" 

Beberapa anak di luar halaman langsung menyerbu Airysh yang baru saja keluar dari taksi, mereka berlari-lari untuk memeluk Airysh yang baru saja tiba.

Beberapa anak berteriak, "kak Airysh datang, kak Airysh datang," ujar anak-anak itu dengan gembira.

Mata gadis itu tampak berkaca-kaca, disinilah ia merasakan keluarga yang sesungguhnya, di tempat ini Airysh benar-benar merasakan kasih sayang yang begitu tulus dari anak-anak di panti asuhan.

Setelah memeluk anak-anak itu, Airysh yang membawa banyak barang di bantu oleh anak-anak untuk membawa barang itu masuk ke dalam panti.

Mereka sudah sangat kegirangan karena tahu jika kedatangan Airysh disana adalah untuk merayakan ulang tahu Allea.

Allea, gadis kecil berusia tujuh tahun itu tersenyum sambil menghampiri Airysh.

"Kami sangat merindukan kakak, kupikir kakak tidak akan datang," lirih Allea.

Airysh tersenyum, ia memang tidak mengunjungi tempat ini selama beberapa bulan karena ayahnya membatasi nya keluar, sangat sulit untuk pergi ke panti asuhan tanpa ayahnya tahu.

"Kakak pasti akan datang di hari ulang tahun Allea, kakak sudah berjanji waktu itu," ujar Airysh sambil memeluk gadis kecil itu.

"Allea ingat jika seseorang berjanji maka harus..."

"Ditepati, agar orang lain tidak merasa kecewa," sambung Allea mengucapkan kalimat yang dulu diajarkan oleh Airysh ketika di panti.

"Allea sangat pintar," puji Airysh.

"Sekarang ayo Allea bernyanyi bersama, kami semua akan merayakan ulang tahun Allea, semua orang akan berdoa untuk Allea, jadi, Allea juga harus berdoa agar apa yang Allea inginkan dan cita-cita kan terkabul oleh tuhan," ujar Airysh.

Gadis kecil itu mengangguk senang lalu bergabung dengan teman-teman nya.

Bibi Catarina tersenyum ketika melihat Airysh, pengurus panti itu juga sudah sangat dekat dengan Airysh, bahkan Airysh sudah menganggap nya seperti ibu.

Wanita paruh baya itu memeluk Airysh.

"Apa kabar? Kamu pasti sangat sibuk kuliah," sapa bibi catarina terlebih dahulu.

"Aku baik-baik saja bibi, aku menyempatkan waktu sekarang, ini tidak terlalu sibuk," jawab Airysh.

"Bagaimana kabar bibi?" Tanya Airysh

"Bibi juga baik-baik saja," jawab catarina sambil tersenyum.

Airysh begitu terkesan dengan catarina yang dengan sabar merawat anak-anak disini dengan baik.

"Kamu membawa semua ini?" Tanya bibi catarina.

Airysh mengangguk, "aku lama sekali tidak kesini bibi, aku sangat merindukan mereka, jadi aku membawa semua ini agar bisa melihat anak-anak berkumpul," ujar Airysh.

"Ini sangat banyak, kamu selalu membawakan semuanya untuk anak-anak, terimakasih Airysh," ucap Catarina.

"Tidak apa-apa bibi, hari ini adalah ulang tahun Allea, jadi aku berniat merayakan nya disini," ujar Airysh lagi.

Beberapa saat kemudian terdengar suara nyanyian riang anak-anak, Airysh merasakan kehangatan keluarga ini hingga membuatnya hampir menangis, lalu melihat Allea yang meniup lilin dan juga memotong kue, Airysh mengabadikannya dengan mengambil foto-foto mereka.

Suasana seketika menjadi sangat meriah dan ramai.

Anak-anak tampak senang berfoto.

Namun tanpa Airysh sadari, sejak tadi ada seseorang yang mengikutinya, seorang pria yang diam-diam menatap nya dari kejauhan, pria itu merasakan sesuatu yang berdebar ketika menatap Airysh.

Reece ...

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status