Airysh terbangun dengan mata yang masih sembab, gadis itu sempat mengerjapkan matanya beberapa kali karena terasa sakit.
Airysh menatap cermin dan mendapati matanya bengkak karena menangis semalaman, beberapa saat kemudian ponsel nya berbunyi, suara pesan masuk yang sangat banyak membuat Airysh harus meraih ponselnya di atas kasur.
Banyak pesan yang masuk dari Camilla dan juga Reece.
"Mengapa Reece mengirim pesan?, tidak biasanya," gumam Airysh.
Camilla
Kamu tidak mengangkat telepon ku.
Apakah kamu baik-baik saja?
Apakah ayahmu memarahi mu?
Airysh kenapa tidak menjawab😭
Aku sangat khawatir.
Dan 5 panggilan tidak terjawab dari Camilla.
Airysh tersenyum, setidaknya ia harus bersyukur memiliki sahabat yang begitu menyayanginya, jika tidak ada sahabat nya, Airysh yakin tidak akan bisa hidup seperti ini. Ia pasti tidak akan punya teman.
Airysh membalas pesan Camilla.
Aku ketiduran, aku minta maaf.
Aku baik-baik saja, selalu seperti itu setiap hari.
Kita bertemu di kampus, aku mencintaimu 😘😝
Airysh tertawa membaca pesannya, ia benar-benar harus bersyukur mulai sekarang.
Reece
Good night baby.
Aku ingin menjemputmu besok.
Selamat pagi, aku akan menjemputmu.
Sontak Airysh terkejut membaca pesan terakhir Reece yang baru saja Reece kirimkan, ia bahkan baru bangun tidur, tidak peduli lagi dengan hal itu Airysh langsung berlari untuk pergi mandi, ia tidak punya banyak waktu lagi.
Secepat kilat Airysh mandi, ia langsung berganti pakaian, menyisir rambut dan memakai sedikit make up untuk menutupi matanya yang bengkak.
"Ini sedikit memalukan," ujarnya lalu berlari keluar kamarnya.
Airysh berjalan melalui tangga kemudian melihat ayah dan ibu tiri nya sarapan disana.
Namun Airysh tidak menyapa terlebih ikut sarapan, gadis itu memilih terus berjalan melewati mereka.
"Airysh!"
Suara ayahnya terdengar memanggil nya, Airysh menghentikan langkahnya, lalu menoleh, melihat ayahnya yang menatapnya tajam.
"Cepat duduk!" Teriak ayahnya.
Airysh hanya menatap ayahnya, lalu tanpa mengikuti apa yang Rio katakan, gadis itu malah melanjutkan langkahnya, mengabaikan Rio.
"Sudahlah, aku yakin Airysh sedang dalam suasana hati yang buruk, kamu tidak perlu mengekangnya, biarkan dia sendiri," ujar Raquel, istrinya yang mencoba menenangkannya.
Sedangkan disisi lain, Airysh telah melihat Reece keluar dari mobil, pria itu sebenarnya berniat untuk masuk ke rumah Airysh, namun Airysh yang mengetahuinya langsung mendorong Reece untuk kembali masuk ke dalam mobilnya.
"Ada apa denganmu?" Tanya Reece heran terlebih Airysh yang tiba-tiba mendorongnya.
"Jangan menjemputku lagi, kecuali aku mengizinkan mu terlebih dulu," ujar Airysh ketika mereka berdua sudah berada di dalam mobil Reece.
"Mengapa?"
"Turuti saja," ujar Airysh.
Terkadang Airysh menjadi sangat sensitif, dia juga menjadi pendiam, terkadang bersikap sangat bodoh, atau bersikap paling gila di antara sahabat-sahabat nya.
Reece tampak mendegus, ia baru akan menyalakan mobilnya tapi pria itu menyadari satu hal.
"Ada apa dengan mata mu?" Tanya Reece.
Airysh lupa jika matanya bengkak, ia lupa untuk membawa kacamata.
Reece mendekatkan wajahnya, mengamati Airysh, lalu mencoba menyentuh mata gadis itu.
Airysh menahan tangan Reece di udara,
"Jangan menyentuh ku," ujar Airysh singkat.
"Cepat pergi dari sini," ujar Airysh menyuruh Reece untuk segera menyalakan mobilnya.
***
Airysh POV.
Jam kuliahku selesai, hari ini aku harus pergi ke panti asuhan, aku memiliki janji dengan anak-anak.
Aku tidak lupa malam ini adalah ulang tahun Lily, tapi aku tidak bisa menemani nya sekarang karena aku memiliki janji dengan Allea, gadis kecil yang juga sedang berulang tahun.
Lagipula aku sudah mengatakan kepada Lily akan datang nanti malam.
Aku ingin memberikan hadiah kecil kepada Allea.
Aku membelikan sebuah kue besar untuk acaranya di panti asuhan, lalu lilin dan beberapa buku cerita.
Aku ingat Allea pernah bilang jika ia ingin di beri hadiah sebuah buku cerita, untuk itulah aku ingin membelinya.
***
"welcome sister!!!"
Beberapa anak di luar halaman langsung menyerbu Airysh yang baru saja keluar dari taksi, mereka berlari-lari untuk memeluk Airysh yang baru saja tiba.
Beberapa anak berteriak, "kak Airysh datang, kak Airysh datang," ujar anak-anak itu dengan gembira.
Mata gadis itu tampak berkaca-kaca, disinilah ia merasakan keluarga yang sesungguhnya, di tempat ini Airysh benar-benar merasakan kasih sayang yang begitu tulus dari anak-anak di panti asuhan.
Setelah memeluk anak-anak itu, Airysh yang membawa banyak barang di bantu oleh anak-anak untuk membawa barang itu masuk ke dalam panti.
Mereka sudah sangat kegirangan karena tahu jika kedatangan Airysh disana adalah untuk merayakan ulang tahu Allea.
Allea, gadis kecil berusia tujuh tahun itu tersenyum sambil menghampiri Airysh.
"Kami sangat merindukan kakak, kupikir kakak tidak akan datang," lirih Allea.
Airysh tersenyum, ia memang tidak mengunjungi tempat ini selama beberapa bulan karena ayahnya membatasi nya keluar, sangat sulit untuk pergi ke panti asuhan tanpa ayahnya tahu.
"Kakak pasti akan datang di hari ulang tahun Allea, kakak sudah berjanji waktu itu," ujar Airysh sambil memeluk gadis kecil itu.
"Allea ingat jika seseorang berjanji maka harus..."
"Ditepati, agar orang lain tidak merasa kecewa," sambung Allea mengucapkan kalimat yang dulu diajarkan oleh Airysh ketika di panti.
"Allea sangat pintar," puji Airysh.
"Sekarang ayo Allea bernyanyi bersama, kami semua akan merayakan ulang tahun Allea, semua orang akan berdoa untuk Allea, jadi, Allea juga harus berdoa agar apa yang Allea inginkan dan cita-cita kan terkabul oleh tuhan," ujar Airysh.
Gadis kecil itu mengangguk senang lalu bergabung dengan teman-teman nya.
Bibi Catarina tersenyum ketika melihat Airysh, pengurus panti itu juga sudah sangat dekat dengan Airysh, bahkan Airysh sudah menganggap nya seperti ibu.
Wanita paruh baya itu memeluk Airysh.
"Apa kabar? Kamu pasti sangat sibuk kuliah," sapa bibi catarina terlebih dahulu.
"Aku baik-baik saja bibi, aku menyempatkan waktu sekarang, ini tidak terlalu sibuk," jawab Airysh.
"Bagaimana kabar bibi?" Tanya Airysh
"Bibi juga baik-baik saja," jawab catarina sambil tersenyum.
Airysh begitu terkesan dengan catarina yang dengan sabar merawat anak-anak disini dengan baik.
"Kamu membawa semua ini?" Tanya bibi catarina.
Airysh mengangguk, "aku lama sekali tidak kesini bibi, aku sangat merindukan mereka, jadi aku membawa semua ini agar bisa melihat anak-anak berkumpul," ujar Airysh.
"Ini sangat banyak, kamu selalu membawakan semuanya untuk anak-anak, terimakasih Airysh," ucap Catarina.
"Tidak apa-apa bibi, hari ini adalah ulang tahun Allea, jadi aku berniat merayakan nya disini," ujar Airysh lagi.
Beberapa saat kemudian terdengar suara nyanyian riang anak-anak, Airysh merasakan kehangatan keluarga ini hingga membuatnya hampir menangis, lalu melihat Allea yang meniup lilin dan juga memotong kue, Airysh mengabadikannya dengan mengambil foto-foto mereka.
Suasana seketika menjadi sangat meriah dan ramai.
Anak-anak tampak senang berfoto.
Namun tanpa Airysh sadari, sejak tadi ada seseorang yang mengikutinya, seorang pria yang diam-diam menatap nya dari kejauhan, pria itu merasakan sesuatu yang berdebar ketika menatap Airysh.
Reece ...
Suasana pesta ulang tahun di rumah Lily sangat ramai, banyak tamu undangan dari kalangan mahasiswa yang datang, gadis itu sangat populer sehingga tamu undangan yang datang pun sangat banyak. Mata Lily menatap satu persatu tamu undangan yang hadir, gadis itu tampak mencari-cari seseorang, ia juga berkali kali menatap jam dinding, kemudian mendegus putus asa ketika tidak mendapati seseorang yang ia harapkan. Camilla yang melihat keresahan Lily mendekat. Seperti tahu segalanya Camilla menepuk bahu Lily, " Alex pasti datang, kamu tidak perlu cemas, dia tidak mungkin Setega itu kepada mu," ujar Camilla mencoba menenangkan Lily. Lily mengangguk, " Tapi, kami sempat bertengkar kemarin," ujar Lily lalu menunduk. "Kalian sudah sering bertengkar, tapi itu bukan masalah besar, kalian baik-baik saja setelah itu, sudahlah percaya padaku," ujar Camilla lagi. Emilly, Jessica, Camilla yang tiba-tiba datangpun kemudian memeluk Lily, bagi m
13 tahun lalu... "Airysh!" Suara Hendri, Ayah Airysh terdengar keras, namun Airysh sama sekali tidak bisa menjawab panggilan Ayahnya. 'Ayah aku disini...' batinnya lemah. Airysh begitu lemas, tubuhnya tidak mampu bergerak lagi, ia merasa pasrah. Sesak dan dingin... Air danau dimalam hari, membuatnya tenggelam. Gadis kecil berusia sepuluh tahun itu tidak bisa melakukan apapun setelah ia mencoba berkali-kali melambaikan tangan. Namun di detik-detik selanjutnya, saat Airysh merasa sudah tahan lagi, ia melihat seseorang melompat kedalam air. Seorang anak laki-laki remaja berenang ke arahnya lalu menarik Airysh. Anak laki-laki yang berusia sekitar lima belas tahun tersebut memeluk tubuh gadis kecil yang sudah memejamkan matanya. Ia membawa Airysh naik dengan cepat. "Hey, bangun..." Anak laki-laki itu berusaha memanggil nya. Namun Airysh sudah tidak bisa memb
"Hasil jepretan yang sempurna, pose menatap sang dewa matahari, dengan menyipitkan matanya yang besar." Emilly tertawa sambil menyodorkan kamera digitalnya kepada Jessica dan Camilla. Airysh tampak bingung dengan teman-temannya pagi ini, terlebih Camilla terlihat senyum-senyum sejak bertemu dengannya. "Ada apa ?" Tanya Airysh tidak mengerti. Airysh lalu berjalan mendekati mereka, "kenapa kalian memotret ku," ujar Airysh yang melihat hasil jepretan Emilly yang baginya terlihat sangat buruk. "Selamat untuk hari ini, atau tadi malam," ujar Emilly seperti mengingat ingat namun terlihat tersenyum nakal kepadanya. "Selamat untuk apa?" Tanya Airysh bingung. Jessica dan Emilly malah menahan senyumnya, sedangkan Camilla tidak memberitahunya sama sekali. "Dimana ponselmu sekarang?" Tanya Camilla tanpa menjawab pertanyaan Airysh terlebih dahulu. "Aku tidak tahu, mungkin terjatuh di kolam renang Lily atau hilang," "It
Airysh menatap retakan di ponselnya, kemarahannya semakin menjadi-jadi ketika ia ingat Reece yang membawanya, ia berpikir Reece telah melampiaskan kekesalannya pada ponselnya. "sial, sial, sial!" umpat Airysh pelan. Entah bagaimana ia menjadi sangat bodoh dalam beberapa bulan terakhir ini, pertama Airysh berpikir dengan menjadi pacar Reece selama setahun akan mengalihkan perasaannya dari Felix, kedua ia menuruti semua yang di katakan Reece bahkan ia juga terlibat dalam keluarga Reece yang sangat rumit, lalu yang terakhir Reece benar-benar mengacaukan hati sahabatnya. lalu ditambah lagi sekarang, ponselnya retak dan terlihat berantakan. "Mengapa Reece juga menghancurkan mu?" tanya Airysh kesal pada ponselnya. Airysh menatap jam tangannya kemudian ia teringat sesuatu. Airysh ingat hari ini adalah pertemuan pertamanya dengan seorang pria. Pria yang selalu bicara dengannya setiap hari karena kode undian toko buku lov
Setelah 2 jam berlalu, Airysh menjadi sangat gelisah, tidak ada siapapun di hadapannya membuat Airysh merasa tidak nyaman.Tapi entah mengapa melihat Reece yang terlihat menikmati acara ini membuat Airysh kesal, ia mungkin merasa iri dengan Reece, terlebih ketika melihat Reece banyak bicara dengan gadis di hadapannya.jangan bilang aku cemburu.Airysh tersenyum getir sambil menepiskan batinnya, mana mungkin dia merasa cemburu sedangkan ia sangat kesal dengan Reece.Airysh bahkan sangat yakin jika ia tidak memiliki rasa ketertarikan dengan Reece, apalagi jatuh cinta, itu sungguh tidak mungkin.Namun Airysh sangat penasaran untuk saat ini, Reece sama sekali tidak melihatnya, Airysh tidak tahu apakah Reece pura-pura tidak melihatnya atau ia benar-benar tidak melihatnya sekarang.Tapi dari pada memikirkan pria itu lagi, Airysh lebih baik menelepon Camilla untuk menjemputnya Sekarang, lagipula tidak ada yang ia harapkan lagi, acaranya mungkin akan seg
Reece merasakan jantungnya berdegup dengan kencang, ini perasaan paling langka yang pernah ia alami.Selain ia tidak benar-benar memiliki seseorang untuk dicintai, ia juga tidak pernah memiliki perasaan khusus kepada gadis manapun.Tapi apa yang ia rasakan sekarang?Reece bahkan bingung kenapa ia merasa sangat senang dan bersemangat pagi ini, di tambah perasaan bergejolak akibat perbuatannya semalam membuatnya nyaris tidak tidur hanya karena menggendong Airysh di pelukannya."Apa ini hanya karena Airysh?" pikirnya sendiri.Reece tidak benar-benar merasa seperti itu karena Airysh dan dirinya tidak memiliki hubungan yang jelas, mereka bahkan terlihat sangat kaku satu sama lain."Lagipula mengapa aku harus memikirkan gadis kaku dan aneh seperti dirinya,""Dia tidak terlihat seperti tipe ku sama sekali," Gumam Reece pelan sambil menikmati kejadian semalam lalu tersenyum sendiri."Sial! ada apa denganku!" umpat nya pada diriny
13 tahun lalu.. "Tolong ambil ini dan selamatkan nona Airysh," Ujar bibi Kalina yang masih Airysh dengar. Samar-samar Airysh melihat bibinya memberikan kalung dengan tali hitam berinisial R kepada anak laki-laki yang baru saja membawanya ke daratan. "Bibi, kumohon bertahanlah sebentar, aku sedang memanggil bantuan," Ujar anak lelaki itu sedikit Panik. Bibi Kalina terbatuk, kemudian dengan lemah perempuan paruh baya tersebut menggeleng, "Tolong, berikan kepada nona..." ucapan bibi Kalina terputus, belum selesai ia mengucapkan kalimat terakhirnya namun bibi Kalina sudah tiada. Menyisakan keheningan dan kepanikan anak lelaki yang menyaksikan semua kejadian di malam itu. *** "Jika Reece tidak datang di acara nanti malam, maka aku akan menyeretnya kemari untuk berlutut di hadapanku," Ujar William dengan urat wajah yang sangat marah. "Ayah tenanglah kami semua sedang makan disini," ujar Olivia berusaha mencairkan keadaan.
Selena menatap putranya dan Airysh secara bergantian membuat Airysh menjadi salah tingkah.Selena melihat kecanggungan mereka hingga membuatnya tersenyum."Reece pakai bajumu," Ujar Selena setelah melihat Reece telanjang dada.Airysh masih sedikit canggung, ia takut Selena akan berpikiran yang aneh-aneh tentang Reece.Reece tampak menggaruk kepalanya, kemudian ia memakai kembali kemeja yang ia pakai."Mommy sudah menyiapkan semuanya untuk kalian, ayo keluar," ujar Selena sambil mengajak mereka berjalan keluar kamar Reece.Dibawah sana sudah terdapat Fashion Stylist yang tengah mempersiapkan peralatan mereka."Mommy akan membantumu memilihkan gaun yang sangat cantik seperti mu," ujar Selena sambil menarik tangannya lembut.Reece yang tak asing dengan pemandangan ini langsung berjalan dengan santai untuk di make over, namun Airysh justru bengong sambil melihat sekeliling."Mari nona, anda terlihat sangat cantik," ujar fash