Wildflower

Wildflower

By:  Suzy Wiryanty  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
9 ratings
52Chapters
15.9Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Liberty Delacroix Adam atau yang biasa disapa Lily adalah biang onar kelas wahid yang selalu membuat sang kakak Axel Delacroix Adam, seorang mafia berdasi dan raja club malam ibukota, kerap sakit kepala dalam menghadapi semua kelakuan unfaedahnya. Terlahir sebagai putri seorang mafia kelas kakap menjadikannya liar, tangguh dan tidak takut terhadap apapun, dan siapapun, dimuka bumi ini kecuali Axel, kakaknya. Bagaimana nasib Lily saat sang kakak yang sudah merasa salah asuh terhadapnya, mencabut semua fasilitasnya dan memaksanya hidup sederhana?Berhasilkah Lily yang terbiasa hidup mewah bergelimang harta tiba-tiba harus menjadi seorang ART demi kelangsungan hidup anak panti asuhan KASIH BUNDA? "Saya akan membiarkan semua anak-anak panti untuk tinggal di sana secara gratis, asalkan kamu bersedia menjadi milik saya dengan term and condition only. So, take it or leave it!" -Tegar Putra Mahameru "Demi kelangsungan hidup anak-anak panti, jangankan cuma menjadi ART dan milik si brengsek Heru. Menyeberangi lautan dengan memakai getek pun akan gue jabanin!" -Liberty Delacroix Adam

View More
Wildflower Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
zahra
ceritanya menarik dan menyenangkan,,tq thor
2023-05-20 23:32:34
0
user avatar
Alvin Subeki
Kak, cerita tentang abizar ditunggu ya, hehehe
2022-10-14 06:53:46
0
user avatar
Silvia Roza
boleh tahu author. baiknya urutan dari awal bacanya yg mana y ?? ini semua cerita nya nyambung y? sama cerita lainnya.
2022-04-06 19:59:41
0
user avatar
ayi fujiarti
kak author, selesai baca wild flower, baca yg mana dulu ya? biar berurutan...
2022-03-02 08:04:59
2
user avatar
ayi fujiarti
dari semua novel yg udah di baca, cerita si lily ini yang paling seru,kocak n somplak......
2022-02-28 08:48:18
1
user avatar
Aho Lim
Heru dan Lily ...
2021-12-22 01:26:55
0
user avatar
RF Riani
Yeeay sampai ke Lily Seru Kocak Menarik ...............
2021-12-15 09:19:45
0
user avatar
Aliza
semua kisah dalam novel mbak seru...
2021-12-07 19:59:37
0
user avatar
Suzy Wiryanty
Seru banget membaca kisah si Lily somplak ...
2021-12-06 22:55:12
0
52 Chapters
Chapter 1
Lily memasuki pelataran parkir apartemen elit pacar hangat terbarunya sambil berlari-lari kecil. Disebut pacar hangat terbaru karena mereka memang baru saja jadian dua minggu yang lalu. Jangan ditanya ini pacar ke berapa ya? Karena nggak bakalan bisa kehitung saking banyaknya.Tapi kalau maksa pengen tahu juga, ya kira-kira seperti saat kita menghitung taburan bintang dilangit sih, satu dihitung, eh satu lagi tetiba muncul. Seperti itulah jumlah mantan Lily. Definisi secara significant nya adalah tidak terhingga!!Berbalut crop top putih dengan tulisan dumb him dipadu dengan rok mini kulit ketat dua puluh centimeter diatas lututnya, penampilan spektakuler Lily sukses membuat para pria yang sedang duduk-duduk santai di lobby apartement menelan salivanya sendiri.Sampai saat bayangan tubuh Lily menghilang di ujung lorong lobby menuju lift pun, kepala mereka masih saja setia terara
Read more
Chapter 2
Lily bergoyang seksimes alias seksi-seksi mesra bersama dengan Heru yang juga bergoyang machones alias macho-macho mesum. Diiringi lagu Without You nya Avicii. Lily yang tadinya begitu agresif dan terus saja mepet-mepetin Heru sambil mendesah-desah manjah, mendadak mulai meper-meper dan mundur pelan-pelan menjauhinya. Bagaimana dia tidak jiper, Heru walaupun sambil bergoyang tapi tangannya sangat multi tasking sekali. Menyentuh, membelai, meraba-raba, walaupun itu semua dilakukannya dengan nyaris tidak kentara, tetapi lama kelamaan Lily risih juga. Set dah kalah prediksi dia sekali ini. Dipikirnya bakalan amanlah kalau menggoda pria-pria dingin modelan kulkas begini, eh taunya ini mah modelan kulkas rusak, soalnya sebentar panas sebentar dingin. Yang begini ini mah namanya nyeremin Cuy!! Heru yang sudah mulai merasa kalau gadis seksih manjah yang sedari tadi sibuk mendesah-desah seperti orang yang kepedesan sehabis makan
Read more
Chapter 3
Lily baru saja menglock mobilnya,saat pandangannya secara tidak sengaja tertumbuk pada seorang ibu-ibu penjual buah, yang terlihat kebingungan saat ingin menyebrang jalan. Bagaimana si ibu tidak bingung coba? Kedua tangannya penuh dengan kardus dagangan, sementara ketiga anaknya yang masih kecil-kecil, tampak ketakutan saat melihat padatnya kendaraan yang terus saja berlalu lalang seakan tiada habisnya."Ibu mau menyebrang ya?" sapa Lily ramah pada sang ibu."Iya Non. Tapi ini mobilnya ndak berhenti- berhenti dari tadi e, Non. Saya dadi bingung. Mana ini anak-anak pada ndak berani nyebrang kalau ndak saya gandeng tangannya." Sahut si ibu dengan logat jawanya yang medok."Kalau Ibu nunggu mobil-mobilnya pada berhenti dulu baru nyebrang, ya bisa sampai minggu depan ntar ibu nungguinnya. Ayo, sini biar saya bantu Ibu menyebrangnya.Adek kecil ini biar kakak g
Read more
Chapter 4
Lily sedang mematut-matut diri di fitting room, saat telinganya mendengar obrolan yang samar-samar menyebut-nyebut namanya. "Eh lo tau nggak kalo si Tristan udah didepak sama tu cewek murahan yang kalo pake baju selalu kurang bahan. Heran itu laki-laki pada ngeliat apaan di diri si Lily bitch coba? Nggak ada bagus-bagusnya dia gue liat. Selain boobs sama bottom nya yang gue yakin hasil implanan, terus belum la—" "Sirik banget sih jadi manusia, sampe niat gitu buat ngurusin hidup orang lain. Sirik itu tanda tak mampu lo. Ti ati ntar keselek lidah sendiri." Lily melenggang seksi kearah kasir sambil membayar sejumlah baju-baju mahal yang sudah dipilih dan di cobanya di fitting room tadi. "Keren itu adalah saat lo mampu membeli baju tanpa perlu ngeliat harganya. Bukan kayak lo lo pada, yang cuman bisa ngetest baju mahal untuk dicobain di fitting room doang terus di photo dan diupload ke media sosia
Read more
Chapter 5
Drrrtt... drttt... drtt... Ahelahhhh siapa sih nelepon pagi-pagi buta begini? Itu orang nggak tau apa ya kalo Lily baru aja rasanya lima menit tidur. Dengan malas-malasan tangan Lily meraba-raba nakas dan meraih ponselnya. "Halo, siapa nih pagi-pagi buta nelponin gue? Dirumah lo emang kagak ada jam apa hah?" Eh Ly, ini udah jam 12 siang, gimana lo bilang masih pagi buta? Lo ngimpi? ini gue Marilyn. Lo kebiasaan banget ya ngangkat telepon nggak liat dulu siapa yang manggil?kalo orang jahat yang nelpon bagaimana? Lily pun memutar bola matanya. Ini Incess Oneng I dari mulai perawan tingting sampe jadi emak-emak anak dua masihhhh aja otaknya nggak diupgrade-upgrade. Untuk aja dia cantik gila dan baik hati warbiasyah, jadi ketutupan dikit Onengnya. "Kalo orang jahat yang nelpon, ya tinggal panggil polisi donggg..." Buat nangkep yang nelepon elo gitu? 
Read more
Chapter 6
"Tante, Tian laper.""Merlyn juga laper, Tan!" Setelah mengucapkan kata-kata itu, perut kedua abang beradik itu pun kompak berbunyi. "Oh...Tian sama Merlyn  perutnya udah bunyi-bunyi ya? Cacingnya udah pada demo minta makan berarti. Hahahaha..Ayo sekarang kita makan enak. Let's goooo!!!"  Dan dua bocah  menggemaskan itu pun mulai melonjak-lonjak kegirangan saat tahu bahwa Lily akan membawa mereka makan di mall, yang artinya bisa sekalian main di Time Zone. "Tante? Merlyn capek. Gendong." Dan bocah montok berusia empat tahun itupun mengulurkan kedua tangannya pada Lily. Lily dengan rok mini sepaha dan highheels 12 centi nya pun mulai menggendong tubuh sibocah Etdah ini bocah montok berat juga lama-lama. Mana highheels nya seruncing pensil lagi. Tapi kasihan juga, setelah kekenyangan dan puas bermain sepertinya mereka berdua mulai kelelahan dan mengantuk.
Read more
Chapter 7
Setelah mengurus duo bocah yang kecapean sehabis makan dan main seru di Timezone itu tidur, Lily pun mulai merebahkan tubuh remuknya ke ranjang dengan rasa bahagia aman sentosa.  Ohhhh indahnya dunia, ketemu ranjang lagi setelah jadi pengasuh anak seharian. Lily baru mengerti, kalau mengurus anak itu tidak mudah. Untung saja tadi Tristan ikut bersama mereka, sehingga kehadirannya sedikit bisa berdaya guna di sana. Lily tidak menyangka kalau laki-laki metroseksual seperti Tristan, bisa begitu luwes dan sabar dalam menghadapi anak kecil. Satu poin plus untuk Tristan. Pasti kelak dia akan menjadi ayah yang baik bagi anak-anaknya, te-ta-pi untuk suami yang baik, Lily sih tidak yakin. Karena kelelahan seharian, Lily pun akhirnya ketiduran di ranjang duo krucil imut itu. Lily terbangun saat merasa ada yang mencubit-cubit pipinya. Ahelah, perasaan baru aja tertidur, ini sudah dibangunin lagi aja. "Tant
Read more
Chapter 8
Axel membuka pintu kamar adik semata wayangnya perlahan. Pandangannya seketika tertumbuk pada bercak-bercak merah dan luka sepanjang betis dan kaki adik perempuannya. Dia menghela nafas panjang saat melihat walaupun adik nakalnya itu sudah tertidur, tetapi masih tampak sisa-sisa air mata yang menggumpul diujung-ujung bulu mata lentiknya. Si Gengsi dan keras hati ini akhirnya menangis juga. Axel sebenarnya tadi tidak sampai hati harus mencambuk kaki adiknya dengan ikat pinggang kulitnya. Cuma masalahnya kali ini adiknya ini sudah sangat keterlaluan salahnya. Saat itu dia tengah mempresentasikan proposal mengenai pembangunan beberapa real estate dengan investasi menjanjikan dengan client-client potensialnya, saat salah seorang clientnya malah memperlihatkan berita online tentang perselingkuhan adiknya dengan suami dari wanita yang dahulu bahkan sampai sekarang masih sangat dicintainya. Belum lagi pose-pose saat si Chris itu memakaikan jas nya pada tubuh setengah t
Read more
Chapter 9
Axel menghentikan mobilnya dipinggir jalan raya dan menurunkan Lily begitu saja seperti supir Grab yang baru habis dibayar. "Itu kantornya si Bima. Adek tinggal masuk dan memperkenalkan diri aja. Siniin tas adek bentar." Dengan bingung Lily pun menyerahkan tas LV speedy damier limited editionnya. Mata Lily membelalak sempurna saat melihat kakaknya membuka dompet LV monogram nya dan mengeluarkan segala jenis kartu yang berjejer manis dalam slot nya tersebut dan hanya meninggalkan KTP dan SIM nya saja. Bahkan semua uang tunai juga disita oleh Axel, dan hanya meninggalkan selembar uang berwarna biru dengan nominal angka lima puluh ribu rupiah. Lily rasanya kepengen nangis guling-guling sambil joget jaipongan seketika. "Mulai hari ini kakak hanya akan menjatah adek dengan uang senilai lima puluh ribu rupiah setiap hari all in. Yang artinya ongkos, makan siang dan lain-lainnya semuanya sudah termasuk didalamnya. Itupun hanya kakak be
Read more
Chapter 10
Sudah satu minggu penuh Lily bekerja di Bima Sakti Raffardan's Law and Associates, dan selama itu pula aturan dan gaya hidupnya berubah total. Bagaimana dia tidak merubah gaya hidup kalau uang sakunya cuma lima puluh ribu rupiah all in sehari. Dulu uang segitu mah cuma dianggap sebagai uang parkir bagi Lily, tapi sekarang? Uang segitu harus dia alokasikan dengan hati-hati kalau dia tidak mau mati kelaparan. Lily sama sekali tidak takut tentang masalah kesulitan keuangannya sendiri. Tetapi masalahnya bagaimana dengan nasib anak-anak panti? Sebenarnya setiap bulan Lily selalu membantu kelangsungan berdirinya panti asuhan Kasih Bunda. Semua kebutuhan sandang dan pangan panti Lily lah yang mengsupplynya. Sedangkan bila ada donatur-donatur yang datang untuk memberikan sumbangan, dana itu akan mereka alokasikan untuk biaya -biaya yang tidak terduga, seperti dana untuk anak-anak yang sakit, perbaikan gedung yang rusak ataupun keperluan insidentil lainnya. Apalagi kemar
Read more
DMCA.com Protection Status