Satu bulan kemudian..
Malam ini mereka berkumpul di ruang keluarga kediaman Rosaline, karena besok Darius akan kembali ke Inggris, Darius kembali kesana sebagai CEO baru Volle Group. Darius akan pergi bersama Rosaline dan Aksa yang akan membantunya sementara waktu.
Darren yang memang dasarnya iseng mulai menggoda kakak sulungnya yang masih belum tertarik menikah itu.
“Kak, tidakkah kau ingin menikah? Kak Donny saja sudah menikah” kata Darren.
“Tidak” jawab Darius datar sedatar wajahnya yang memang selalu datar itu.
“Mungkin kau harus mencoba mencari wanita yang berbeda? Bule disana mungkin?” Darren masih terus mencoba.
Sebenarnya di dalam hati kecilnya dia selalu meras
Ciitttt…. BRAKKKKK..Sebuah mobil dengan kecepatan tinggi menabrak motor yang sudah berhenti di depannya karena lampu lalu lintas sudah berubah menjadi merah. Motor tersebut terlempar sekitar 1 meter, sang pengendara motor jatuh tertimpa motornya, dan wanita yang duduk dibelakang motornya terlempar ke trotoar jalan.Pria pengendara motor, Donny, berusaha menggeser motornya agar bisa membantu kekasihnya yang sudah sudah tergeletak bersimbah darah sekitar 2 meter dari tempatnya jatuh.Orang orang disekitar mereka mulai panik, ada yang memanggil ambulance dan sebagian lagi membantu Donny untuk menggeser motornya agar pria itu bisa bangun. Donny bangun dengan tertatih tatih tanpa mempedulikan sakit teramat sangat di kaki kirinya, dibantu oleh orang yang membantu menggeser motornya, Donny berjalan kearah Mariska, kekasihnya.“Mariska…” panggil Donny saat dia tiba dan langsung d
Sebagai orang yang sudah lama memimpin perusahaan, Pak Andreas sudah melihat berbagai jenis karakter orang. Dari pembicaraan ringan yang sudah mereka lakukan, Pak Andreas menarik kesimpulan bahwa Donny adalah orang yang jujur, tidak serakah dan tidak suka memanfaatkan keadaan.kondisi sekarang adalah bukti konkrit. Pria itu tidak meminta apapun lagi walaupun pria itu tahu kalau ia memiliki banyak uang. Pria itu juga tidak mengeluhkan kondisinya sekarang, padahal kata dokter kakinya mungkin membutuhkan waktu sembuh lebih dari satu bulan.Pak Andreas teringat bahwa ada salah satu cabang showroom mobilnya yang bulan lalu baru memecat kepala cabangnya karena ketahuan membawa lari uang pelanggan*. Bagian personalia kantornya sudah mengirimkan beberapa lamaran yang dianggap kompeten untuk menduduki posisi tersebut, tapi dia belum sempat memeriksanya.Saat Do
Saat Morin terbangun esok paginya, dia langsung berlari ke dapur. dia mencari ibunya, berharap ibunya sedang menyiapkan sarapan, seperti yang terjadi setiap harinya. Dia berharap semalam dia hanya bermimpi buruk. Tetapi ternyata dia hanya menemukan mbak Novi, pengasuhnya. Morin langsung memeluk mbak Novi dan bertanya“Mama dimana mbak?” mbak Novi menatapnya iba, dia tidak tega untuk menjelaskan.“Mama dimana mbak?” suara Morin semakin tinggi, mbak Novi masih diam dan menariknya dalam pelukan“Mama dimana mbak?!!” jeritnya histeris, dia sudah benar benar ketakutan.“Jawab Morin mbak!!! Bentaknya, dia memeluk mbak Novi erat.“Mo.. rin.. ke marin ber.. mim.. pi.., ma.. ma.., ma.. ma… me.. ning…gal.., ma.. ma.. per.. gii.., ma.. ma… me.. ning.. gal.. kan… Mo… Moo riiinn….” Morin terbata menceritakan mimpinya kepada mbak Novi, mbak Nov
Waktu sudah menunjukkan jam 3 sore saat mereka sudah kembali duduk di ruang tamu kediaman Mariska. Morin masih menempel seperti lem pada Donny, anak itu takut kalau Donny meninggalkannya.Pak Andreas mulai berbicara mengenai rencana dia mengangkat Morin sebagai anak sebagai bentuk tanggung jawabnya dan langsung ditolak oleh Morin.“Om Donny sekarang papa Morin, Morin hanya mau tinggal dengan om eh papa Donny”Morin sudah mengganti panggilannya. Donny meringis, tiba tiba dia sudah jadi ayah. Bikin anak aja belum pernah.Donny tidak berkomentar, bingung juga mau bilang apa? kalau Morin mau bersamanya ya dia pasrah, dia tidak akan menolak. Lagipula dia juga tidak kenal dengan Pak Andreas, bagaimana kalau ternyata Pak Andreas pedophil? siapa yang tahu hati orang? dia juga tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk pad
Donny POV Namaku Donny Christian Hartadi. Tahun ini aku berumur dua puluh tujuh tahun. Banyak orang bilang wajahku cukup tampan. Dengan rambut yang hitam, alis tebal yang membingkai mata hitam kelam membuat aura misterius yang sering membuat wanita penasaran, hidung mancung, bibir tipis dan dengan dagu belah yang membuatku terlihat sexy. Wajahku agak sedikit berbeda dengan orang Indonesia kebanyakan, karena nenek dari Ibuku adalah orang Belanda, jadi aku mewarisi beberapa karakteristik kaukasia. Aku termasuk orang yang sabar walau aku cukup ambisius. Bagiku yang penting usaha semaksimal mungkin. Hasil tidak akan mengkhianati usaha. Dengan tinggi badan seratus delapan puluh sentimeter dan berat tujuh puluh lima kilogram, bentuk tubuhku cukup ideal. Aku bukan tipe yang suka ke tempat olah raga untuk membentuk
Sekarang aku bekerja sebagai supervisor bagian pendanaan nasabah corporate di sebuah bank besar di Jakarta. pekerjaanku adalah mencari perusahaan yang membutuhkan pendanaan, juga melakukan survey dan menganalisa kelayakan nasabahku untuk mendapatkan pendanaan dari kantor, tapi hanya untuk tahap awal saja.Ada divisi khusus yang memang ditugaskan untuk memeriksanya setelah semua data sudah lengkap, divisi itulah yang berwenang memberikan keputusan.Pekerjaan ini cukup menyenangkan karena jika mencapai target, maka akan dapat bonus yang lumayan, bisa lebih dari gajinya sebulan. Pekerjaannya pun bujubuneng banyaknya, karena harus memeriksa satu persatu data perusahaan, mulai dari pimpinan perusahaan, kredibilitas perusahaan, juga memeriksa kebenaran data keuangan perusahaan tersebut.Karena wajah blesteranku yang kata orang cukup tampan, tidak jarang aku mendapat masalah saat bekerja, terutama saat masih menjadi sales. Sering kali aku ditawar oleh tante tante
Untuk hubungan romantisku, aku sudah 2 kali pacaran sebelum bertemu dengan Mariska.Pacar pertama waktu masih kuliah di Surabaya, namanya Lusi. Dia anak pengusaha makanan di Surabaya, anaknya cantik tapi bossy dan narsis, dan selalu harus telat. Orang penting mah muncul belakangan katanya.Lama kelamaan tidak ada yang mau mengajakku ngumpul lagi. Kalaupun masih ada teman yang cukup sabar ditelatin mulu, setelah Lusi datang, maka topik pembicaraan hanyalah dirinya.Setelah pacaran 6 bulan dengan Lusi, aku tidak punya teman lain, kecuali teman tegur sapa. Akhirnya aku tidak tahan dan aku berniat memutuskan Lusi.Aku pusing memikirikan selama 1 minggu bagaimana cara memutuskan Lusi? biar bagaimanapun akulah yang mendekati Lusi terlebih dahulu, jadi aku tidak mau terlalu menyakiti Lusi. Setelahnya aku menyiapkan diri melihat der
Hari terus berganti dan tak terasa sudah satu minggu berlalu dari malam itu dan aku belum menghubungi Mariska lagi.Terkadang aku teringat padanya, ingin rasanya menanyakan kabarnya, tapi pada akhirnya aku tidak berani, karena aku sendiri masih ragu dengan perasaanku.Status janda tidak menjadi masalah untukku, tapi seorang anak itu membuatku merasa bimbang dan serba salah, bagaimana kalau ternyata anaknya tidak suka padaku? apakah aku malah harus memutuskan hubungan dengan Mariska? mungkin saja saat itu perasaanku sudah lebih dalam pada Mariska. Hal ini akan menjadi masalah di kemudian hari.Banyak hal yang harus kupertimbangkan, mengingat usiaku yang sedang menuju kepala tiga, rasanya jika memang a