Unexpected Night

Unexpected Night

By:  Zara Sun  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.7
44 ratings
60Chapters
113.6Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

I stayed up a few hours to watch you fall asleep Maximiliam Declan Addison, siapa yang tak mengenalnya? Ya, Dia adalah putra dari pasangan Anna dan Alexander Addison. Sosok pria dingin yang sialnya memiliki wajah rupawan itu, nyatanya adalah seorang penerus perusahaan Addison Corp. Pribadi yang tertutup membuatnya tak tersentuh. Ditambah dengan keseriusannya dalam memimpin, menjadikan dirinya begitu disegani walau usianya baru dua puluh lima tahun. Akan tetapi, tak ada yang menyangka di balik semua itu, Liam bisa berubah menjadi pria posesif jika hal tersebut menyangkut adiknya -Jazzlyne Addison- Suatu ketika, Jazzy membuat masalah hingga menuntun Liam pada takdir cintanya. Usaha Liam untuk menyelesaikan masalah malah mempertemukannya dengan sosok wanita asing yang terjatuh dari kapal yang dinaikinya. Liam tak menyangka bahwa pertolongannya pada wanita itu, harus berakhir dengan malam panas menggairahkan sehingga membuatnya tak mampu melupakan setiap deru napas wanita yang menghilang setelah malam tak terduga itu berakhir. Siapakah sosok wanita itu? Apakah Liam mampu menemukannya? "Unexpected night." ༺༻

View More
Unexpected Night Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Lia Mardhia ruhli
keren ceritanya... sempet nangis jg... lnjut Thor cerita yang lain..
2024-02-21 08:15:00
0
user avatar
Earlyn
menghibur.....
2022-12-13 16:05:14
0
user avatar
Yen Lamour
Ceritanya keren, semangat terus ya kak thor ^^ izin numpang promo ya, ada yg suka mafia romance? Yuk mampir juga ke tempatku. Siapa tahu ada yg suka. Terima kasih ya kak thor & kakak semuanya ^_^
2022-08-05 21:32:18
0
default avatar
Uden
Apakah ada film nya
2022-08-01 23:19:00
1
default avatar
Azmy
Ceritanya keren
2022-07-26 11:31:09
0
user avatar
Agritya Manopo
Ceritanya bagus banget
2022-07-19 06:35:20
0
user avatar
Chotimatun Zahra
ini kita kali baca harus pakek koin yaa?
2022-07-14 20:48:21
0
user avatar
avelove
seru banget!! ngikutin cerita ini dari masih 21 bab, sekarang udh mau selesai aja huhuhu.. sehat sehat ya author, semangaattt!!!!
2022-05-21 00:30:57
2
default avatar
Saskia
Gilaaaaaaaa mantapppp
2022-05-13 11:35:56
1
user avatar
KINOSANN
Izin promo kak ... Mampir juga yuk ke cerita baruku dunia sugar "Sugar Baby sang Billionaire" ...
2022-04-27 11:04:42
0
default avatar
Silvani Bolong
Seru banget ............
2022-04-26 09:48:57
1
user avatar
Andriyanni Permana
ayooo update terus thorr
2022-04-03 16:19:41
1
user avatar
Andriyanni Permana
ceritanya menarik dan seru sukses berkarya Thor
2022-04-03 00:09:44
1
default avatar
kila
SERU BANGET
2022-04-02 10:16:22
1
default avatar
Shareefha Halyshani
Kom gak update2 ya?
2022-03-29 21:28:37
1
  • 1
  • 2
  • 3
60 Chapters
Unexpected Night | 01
Addison CorporationSan Francisco – United StatesAugust | 3:25 PM.“Fuck…”Kedua mata Josie membulat. “Jesus Christ, Jessie... Hari ini kau tidak membawa pakaian ganti, sir, karena besok kita akan ke Houston,” gumamnya memelototi wanita itu yang baru saja menjatuhkan cup kopi ke setelan jas Liam karena tersandung ketika masuk. “M-maaf, sir. Saya akan—”Liam mengangkat tangan menahan wanita itu yang hendak mendekat. “Tidak perlu, bersihkan lantai ini,” sergah Liam membuat wanita itu mengangguk patuh kemudian Liam melanjutkan langkahnya keluar dari lift seraya melepaskan jas lalu ia berikan pada sekretarisnya, Josephine Rose Galway.Liam menoleh. “Catherine?” tanya Liam seraya melangkah diikuti dua wanita cantik di belakangnya.“Yes, sir. Mr. Court memintamu untuk pertemuan meeting setelah kepulanganmu dari Houston,” tutur Catherine lalu menoleh ke arah Josie, menyodorkan kopi padanya. “Hey, ini minuman untukmu. Aku lupa Mr. Addison tidak menyukai minuman manis,” lanjut Catherine denga
Read more
Unexpected Night | 02
Jazzy terdiam beberapa detik setelah mendengar suara berat yang sangat ia kenal itu. Ketiga temannya pun terdiam membuat Jazzy menggigit bibir bawahnya saat mencium aroma maskulin yang sangat tidak asing baginya. Ia melirik jam di lengan kanan, tidak mungkin Liam akan datang secepat ini dan tidak mungkin juga Liam berada disini. “Jazzy, aku ingin ke toilet.” “Aku ikut!” sambar kedua temannya secara bersamaan lalu meninggalkan Jazzy sendiri saat gadis itu akan berbicara. “Ehem...” Jazzy terdiam menelan ludahnya susah payah mendengar suara deheman itu, matanya terpejam dan memberanikan diri untuk membalikkan tubuh secara perlahan lalu kembali membuka kedua matanya. Ia menghembuskan napas saat melihat tubuh kekar di hadapannya yang terbalut dengan setelan jas berwarna hitam dengan kancing teratas dibiarkan terbuka. Kemudian, ia mengangkat kepalanya sedikit, pria itu menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Spontan ia tersenyum lebar memperlihatkan deretan gigi putih. “Hai...”
Read more
Unexpected Night | 03.
“You shouldn’t be here.” Liam menegakkan tubuh, menyentuh kedua tangan gadis itu lalu menjauhkan dari dadanya seraya berbalik hingga matanya bertemu dengan mata biru itu. “Tidak seharusnya kau berada disini.” Liam mengulangi kata itu lagi. Gadis itu mengangguk. “Ya, memang seharusnya aku tidak ada disini,” bisiknya, dengan suara bergetar, mata dan hidungnya yang memerah. Hanya ada kontak mata saat ini, gadis itu hanya diam di hadapannya, menatap dalam matanya lalu tatapan itu turun, turun memandangi bibirnya dan kembali menatap matanya. “Tunggu sampai—”Liam terkesiap, tiba-tiba tubuhnya menegang ketika bibir ranum itu menyentuh bibirnya dengan lembut membuat bola matanya sedikit membulat. Liam segera melepaskan ciuman itu, mata mereka kembali memandang satu sama lain, Liam menelan ludahnya, melihat bibir itu kembali berdarah. “Kau berada di tempat yang salah.”Gadis itu menggeleng. “Tidak, aku berada di tempat yang benar.”Liam terus menatap manik itu, tatapannya sangat lembut ta
Read more
Unexpected Night | 04.
Alarm dari ponselnya berbunyi membuat sang pemilik manik biru seindah laut membuka mata. Tangan kanannya meraba nakas dan mengambil ponsel lalu mematikan alarm tersebut setelah melihat jam yang sudah menunjukkan pukul delapan pagi. Oh sial! Bangun siang? Liam terdiam sejenak dengan keningnya berkerut lalu menoleh ke samping tak menemukan gadis itu dimanapun, bahkan setelan jas yang ia pakai kemarin tidak ada disana. Kemana perginya gadis itu?“Oh God!” Liam langsung terduduk, membuka selimut dan memejamkan matanya sejenak sambil memijat keningnya melihat betapa berantakannya dirinya pagi ini, apa yang ia lakukan semalam? Liam menghembuskan napas kasar lalu hendak mengambil ponselnya lagi untuk menelpon Walt, ia membatalkan niatnya karena melihat sebuah kalung yang terjatuh di bawah ranjang lantas Liam mengambil dan melihat sebuah nama di sana.“Railee,” gumamnya menatap kalung itu.Sebelah alisnya terangkat, bukankah semalam gadis itu mengatakan bahwa ‘Arlene’ adalah namanya, dan ini?
Read more
Unexpected Night | 05.
Walt bersandar di kursi menatap layar komputer dengan begitu banyak pekerjaan yang berada di sana. Ia terdiam sejenak seraya memegang lehernya yang terasa berat lalu bangkit dari kursi dan bergegas keluar dari ruang kerja membawa beberapa berkas di tangan untuk ia berikan pada boss-nya, Maximiliam Addison. “Hey, Walt!”Langkahnya terhenti ketika seseorang memanggil, ia menoleh ke belakang, mendapati seorang wanita bermanik cokelat menghampirinya lengkap dengan senyuman cantik terlihat di bibir. Keningnya berkerut melihat pakaian wanita itu yang berbeda dengan apa yang dia pakai pagi tadi.“Ada apa denganmu?” tanya Walt penasaran.“Tidak ada, bersiaplah, kita akan pergi,” jawab Catherine membuat Walt kembali terdiam lalu manik cokelatnya melirik ke samping melihat ruang kerja milik Josie terlihat sepi seperti belum tersentuh oleh pemiliknya. Apakah Josie belum juga datang sejak pagi tadi? Bagaimana bisa? Sejak wanita itu bekerja di perusahaan ini, Josie tidak pernah seperti ini sebelum
Read more
Unexpected Night | 06.
“Railee! Apa kau sudah gila? Kenapa kau tidak mengatakan padaku lebih dulu?”Suara dentuman music dan teriakan terdengar begitu keras memekakkan telinga, kerlap-kerlip lampu disegala arah, aroma minuman alkohol dan asap rokok sudah menjadi satu paket di tempat berkumpulnya para peminum. Diantara semua itu, ada satu wanita berusia dua puluh empat tahun yang tidak berhenti berbicara sejak dua puluh menit yang lalu, siapa lagi kalau bukan sepupunya, Kaia Seyfried.Sudah biasa bagi Arlene mendengarkan kemurkaan sepupunya itu seperti saat ini ketika mereka sedang bekerja. “Kita sudah membicarakan hal ini sebelumnya,” ucap Arlene seraya memasukkan es batu ke dalam gelas tetapi Kaia merebut dengan cepat.“Ya, aku tahu, tapi kau tidak bisa mengambil keputusan bodoh, Railee.”Arlene tersenyum, mengambil kembali gelas itu dari tangan Kaia. “Kita bahas ini saat jam pulang, disini sangat ramai dan layani orang, okay?” Arlene melembutkan suaranya, menenangkan Kaia dari kemurkaannya seraya menuangka
Read more
Unexpected Night | 07.
Addison Corporation2:25 PM.Catherine mengerutkan keningnya saat mobil hitam yang ia duduki bersama Liam berhenti di depan perusahaan, ada seorang wanita berdiri di depan pintu masuk mencoba untuk masuk tetapi dua penjaga menahannya. Catherine memastikan kembali apa yang ia lihat tidak salah dan ternyata wanita itu kembali, sontak ia langsung memanggil Liam yang saat ini masih menatap laptop di pangkuannya.“Sir... aku rasa itu Josie.”Ucapan Catherine Dench membuat Liam menghentikan pekerjaannya, menoleh keluar kaca mobil. Ia melihat Josie, mantan sekretaris yang sudah ia pecat tiga bulan yang lalu kembali datang kembali.“Apa aku harus mengusirnya?” tanya Catherine.Liam menutup laptopnya lalu menegakkan tubuh seraya menggeleng singkat. “Tidak perlu,” jawab Liam seraya memasukkan laptop ke dalam tas kemudian keluar dari mobil setelah dibukakan pintu oleh supirnya.Catherine segera keluar mengikuti Liam, bersamaan dengan itu Josie menoleh ke belakang ketika dua penjaga itu menundukka
Read more
Unexpected Night | 08.
Senyumnya pudar ketika seorang pria bertubuh tegap membalikkan tubuhnya. Jantungnya seakan berhenti berdetak saat matanya bertemu langsung dengan manik biru laut itu.Arlene tidak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya saat ini, secara bersamaan ia juga terpesona dengan ketampanan pria itu. Setelan jas yang sangat pas di tubuh kekarnya dan ia baru menyadari betapa sempurnanya pria itu setelah tidak bertemu untuk waktu yang lama. Ia dan Kaia datang kesini dipaksa oleh pria itu karena awalnya Dave hanya meminta untuk foto koleksinya karena pria itu juga memotret Kaia tetapi beberapa lama kemudian, pria itu meminta Arlene dan Kaia untuk datang karena ada kejutan untuk dirinya yaitu Dave memajang fotonya di pameran, seharusnya malam ini ia ingin memarahi Dave karena telah memajang fotonya tetapi semuanya punah melihat sosok yang sudah ia janjikan untuk tidak akan bertemu lagi.Sudah satu tahun berlalu dimana kejadian yang benar-benar tak terduga, Arlene menyerahkan tubuhnya pada seorang pria
Read more
Unexpected Night | 09.
Tidak ada lumatan hanya kecupan, kedua mata Arlene terpejam karena takut, ia merasakan sengatan penyesalan malam ini—tidak seharusnya ia datang kesini, tapi takdir yang membuat Arlene bertemu dengan dua pria yang sudah tak ia temui selama satu tahun lebih secara bersamaan di tempat dan jam yang sama. Tidak ada balasan dari ciuman itu dan ia tak berharap jika Liam membalasnya. Rasa takutnya kembali muncul ketika kedua matanya menatap pemiik netra biru itu. “Berpura-pura lah menjadi kekasihku, hanya malam ini saja, aku janji—”Tubuhnya membeku, pria itu melumat bibirnya membuat kedua kakinya lemas saat pria itu menarik pinggangnya hingga tubuh mereka saling bertemu. Arlene terpejam membalas ciuman itu dengan lembut. “Brengsek!”Arlene tersentak kaget tiba-tiba ciuman itu terlepas, ia menutup mulut dengan mata yang membulat sempurna melihat Morgan langsung menghantam rahang Liam dengan keras hingga pria itu hampir saja tersungkur ke bawah jika tidak ada mobil lain disana. Tidak ada pemba
Read more
Unexpected Night | 10.
Mulutnya membisu, tubuhnya seakan lumpuh sementara di dalam ruangan temaram yang hanya dihiasi barang barang yang tertutup kain putih dan bau vanilla yang menjadi aroma kesukaannya sudah menjadi aroma yang sangat ia benci.Sesuatu yang bahkan membuatnya tidak tahu cara untuk mengeluarkan air mata lagi saat ini. Lelah, kedua manik birunya hanya bisa menatap langit langit kamar dan menyadari bahwa dirinya berada ditempat asing dan tubuhnya berkeringat. Menangis tanpa suara, satu alasan pasti, ia tidak ingin terlihat lemah dihadapan dua orang yang sangat ia benci saat ini. Salah satu alasan mengapa dirinya berada ditempat ini adalah sepupunya, Kaia Seyfried. Tetapi dirinya terlalu bodoh untuk hal ini, yang ternyata hanyalah sebuah kebohongan yang dilakukan mereka demi bertemu dengannya. Dua orang terpaut usia yang jauh tetapi satu darah berada didalam dirinya dan satu kalimat yang selalu ia ingat saat mendengar suara berat dan serak itu adalah.“Let me be your nightmare every night.”Arle
Read more
DMCA.com Protection Status