Share

Bagian 47

Dengan refleks aku menarik tangan ini, lalu aku mengucapkan terima kasih padanya.

"Terima kasih, ya atas bantuanmu. Aku mau pulang duluan, ya!" ucapku.

"Jangan! Aku akan mengantarmu. Nanti motormu akan dibawakan oleh satpam sekolah, ya!" sahutnya.

Aku tak bisa menolak, saat akan menjauhi Ardi, dengan sigap ia membawa kami ke mobilnya. Anak-anak senang karena Ardi langsung membawanya.

"Di, aku nggak enak ngerepotin kamu terus."

"Ya Allah, Niar. Aku hanya bantu sekedarnya ini. Kamu nggak usah gitu. Lagian kamu kayak ke siapa aja sih," jawabnya yang justru membuat hatiku tidak tenang.

Kami memasuki mobil. Di mobil, anak-anak malah tidur, mungkin karena kecapean udah nangis-nangis tadi di dokter.

"Kamu udah punya anak berapa, Di?" tanyaku penasaran.

"Aku? Kelihatannya gimana?" tanyanya.

"Paling masih satu," jawabku asal.

"Udah dua. Kalah sih sama kamu, Niar. Tapi istri dan anakku di kampung. Mereka nggak mau ikut sama

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status