Share

40. Pura-pura Mesra

Masih pagi, saat bersiap ke sekolah usai sarapan, kudengar bel pintu apartemen berbunyi.

Ketika membuka pintu, kulihat Mas Deny -sopir Papa-berdiri dengan beberapa kantongan besar berisi penuh barang. Melihat sekilas, sepertinya isinya bahan pangan.

“Mas Deny?”

“Saya pamit dulu Pak,” kata Pak satpam yang membersamainya.

“Iya, makasih bantuannya ya Pak,” jawab Mas Deny.

“Mau apa?” tanyaku masih memandang kantongan itu dengan heran.

“Dari Bapak.”

Bersamaan Mas Deny menjawab, ponselku berdering.

“Papa kirim apa, banyak sekali?” tanyaku begitu menekan tombol terima panggilan.

“Assalamualaikum, Arka. Kebiasaan kamu terima telepon nggak ngucap salam!” hardik Papa.

“Iya … Waalaikum salam Pa …” jawabku.

“Papa dengar Ibunya Yura mau datang, jadi Papa kirim bahan makanan untuk kalian.”

Ya, adik kandung dari Ibunya Yura di Jakarta akan menikahkan anak sulungnya. Ibu ingin sekali datang. Sebenarnya Yura tak setuju, mengingat penyakit gagal ginjal yang dideritanya, ibu jadi mudah lelah
Rahmi Aziza

Ibunya manggil Arka, "Le," bukan Le Minho ya hahahaa. Kalau orang Jawa manggil anak laki "Tole" disingkat Le. Hari ini UP satu bab aja yaa, sepi komen soalnya 🤧🤧

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Siti Asih
Arkaaaaa..!!!! paling moduuuussss.. gemeeeessss..!!! hahahhaha
goodnovel comment avatar
Harsa Amerta Nawasena
Arka bucin
goodnovel comment avatar
Sri Wahyuni
ya ampun arkaa...kirain suara apa...hahhaaaaa.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status