Share

Takdir Cinta Callista
Takdir Cinta Callista
Author: Fee May

Starta Callista Atmaja

"Ma, Mama izinin Acha ambil beasiswa itu ya, Acha pengen banget bisa sekolah disana dengan beasiswa itu," bujuk Acha dengan raut wajah memohonnya.

"Ini bukan soal beasiswa itu Sayang, kalau kamu mau Mama bisa sekolahin kamu ke luar negeri sekalian dan Mama sanggup biayain semua pendidikan kamu. Tapi, Mama cuma takut kalau kamu akan mendapat masalah dengan kamu sekolah disana," terang Rahayu, sang Ibunda.

"Ma, masalah itu pasti akan datang Ma. Bisa disini ataupun disana dan dimana-mana. Tapi, Acha janji sama Mama kalau Acha akan jaga diri Acha baik-baik dan akan ngadepin semua masalah Acha dengan baik. Mama nggak perlu khawatir lagi ya Ma," jelas Acha dengan lembutnya.

"Sayang, Mama tetap nggak bisa tenang buat ngelepas kamu ke ibukota sendirian. Lagian kamu juga kenapa sih pake acara nyamar jadi orang miskin segala. Yang ada nanti kamu bakalan dihina dan dibully sama temen sekolah kamu Sayang. Itu sekolahan elite, tempat orang kaya semua. Mama nggak mau karena penyamaran kamu jadi boomerang buat kamu nantinya," elak Rahayu.

"Ma, udah berapa kali Acha jelasin ke Mama. Acha itu nggak suka dengan semua kemewahan yang Mama dan Papa kasih buat Acha. Acha pengen hidup sederhana dan biasa aja Ma, dengan begitu Acha bisa tahu siapa saja orang yang tulus sama Acha. Jadi, Acha mohon banget sama Mama buat izinin Acha pergi ya Ma, izinin Acha meraih mimpi Acha dengan cara Acha sendiri dan tanpa bantuan Mama ataupun Papa," jelas Acha panjang lebar.

Tok..tok..tok..

Suara pintu kamar diketuk membuat Acha langsung berdiri membukakan pintu kamarnya.

"Papa.." ucap Acha begitu melihat Rahardi, sang Ayah telah pulang.

"Putri cantik Papa, Mama ada di dalem?" tanya Rahardi pada Acha.

"Iya Pa, Mama ada kok di dalem. Masuk Pa," ajak Acha pada Rahardi.

Acha langsung menuntun Papanya duduk disampingnya, mengapit dirinya dengan Mamanya yang berada di sampingnya.

"Jadi, Mama masih belum bisa buat ngelepas Acha pergi sekolah ke ibukota?" tanya Rahardi to the point.

"Pa, Mama nggak sanggup pisah jauh sama Acha. Mama juga ngerasa kalau Acha akan hidup berat disana. Mama nggak mau Acha kekusahan sendirian disana Pa," bela Rahayu.

"Acha Sayang, bisa kamu buatin minuman buat Papa. Pala lagi pengen minum kopi susu buatan kamu," pinta Rahardi pada Acha.

"Iya Pa, Papa tunggu sebentar ya. Acha buatin dulu ke dapur," pamit Acha lantas pergi meninggalkan Rahardi dan Rahayu berdua.

"Ma, Mama tenangin diri Mama dulu. Dengerin Papa baik-baik, Papa nggak mungkin ngebiarin putri semata wayang kita dalam kesusahan selama dia jauh dari kita. Asal Mama tahu, Papa udah siapin seseorang yang nantinya bakal jadi mata-mata yang akan ngelaporin aktivitas seharian dan juga jagain dan ngelindungin Acha dari orang jahat.

Jadi, Papa mohon sama Mama. Mama izinin aja Acha pergi sekolah ke ibukota. Apa Mama lupa kalau selama ini Acha nggak pernah minta apapun sama kita dan ini peetama kali anak kita meminta sesuatu sama kita. Apa Mama tega buat ngecewain Acha," terang Rahardi dan berhasil mengubah pendirian Rahayu.

"Papa serius udah minta orang buat ngawasin dan jagain Acha disana," tanya Rahayu memastikan.

"Iya Ma, Mama tenang aja. Mama cuma perlu ngasih izin dan restu Mama buat Acha.

"Baiklah Pa, Mama setuju dan bakal izinin Acha sekolah ke ibukota," putus Rahayu akhirnya.

Dan akhirnya, Acha berhasil sekolah di sekolah impiannya di ibukota. Dia merasa sangat bahagia sekali dan pastinya tak sabar untuk segera tiba di ibukota.

Starta Callista Atmaja, atau yang akrab disapa Acha. Seorang putri tunggal dari pengusaha minyak bumi terkaya di kota kecilnya. Kekayaan dan harta yang melimpah ruah tak serta merta membuat Acha gelap mata dan dibutakan dunia.

Acha tumbuh dengan sikap bijaksananya dan kelembutan hati yang luar biasa yang dimilikinya. Semasa sekolah Acha tak pernah sekalipun menunjukkan jati dirinya pada teman-temannya. Dia tampil dengan sangat sederhana sampai orang-orang akan mengira jika Acha adalah seorang anak miskin.

Rahayu sudah berulang kali meminta Acha untuk mengakhiri drama tak masuk akalnya itu. Tapi, Acha tetep keukeuh dengan pendiriannya untuk menyembunyikan jati dirinya di hadapan masyarakat luas.

Acha sangat memiliki jiwa sosial tinggi. Terbukti dari di usianya yang baru masuk 16 tahun, Acha sudah berhasil mendirikan panti asuhan dengan tabungannya sendiri. Bahkan Acha juga yang berkeliling ke jalan-jalan untuk mencari anak ke jalanan. 

Hati Acha sangat mudah terenyuh dan tak tega jika melihat anak-anak kecil yang harua panas-panasan di jalanan demi mencari uang untuk makan sehari-harinya. Acha berhasil mengumpulkan 20 anak terlantar dan mengasuhnya di panti asuhan miliknya.

Setiap hari, Acha ikut ke panti untuk menemui anak-anak yang notabenenya berusia dibawah 10 tahun dan membanti mereka belajar, membaca, menulis dan bermain bersama mereka dengan begitu antusiasnya.

Kesederhanaan yang Acha tampilkan tentu saja bukan tanpa alasan. Semua berawal ketika secara tak sengaja dia bertemu dengan seorang anak dari pengemis yang sedang duduk bersedih di bawah pohon di tengah taman.

Acha yang kala itu kelas 1 SD langsung mendekati anak perempuan itu dan berusaha menyapanya. Namun justru sikap anak itu diluar dugaan, anak itu menatap tak suka pada Acha.

Acha yang tak kau menyerah malah memberikan makanan dan minuman pada anak itu. Anak itu semakin menatap tajam ke arah Acha.

Dan tiba-tiba saja anak perempuan berbaju kumuh itu menitikan air matanya. Acha bingung dibuatnya. Anak itu lantas menceritakan tentang betapa buruk nasibnya dan juga ibunya. Anak itu menunjuk Acha dan menganggap Acha sangat beruntung mempunyai orang tua yang kaya dan juga sayang sama dia.

"Kamu nggak akan pernah bisa mengerti kami yang miskin, karna kamu bisa lakuin apa aja dengan uang Ayah kamu. Tapi kamu, nggak akan bisa ngerti perasaan kami, kaum miskin ini." tegas anak kecil itu dan membuat Acha tertegun.

Acha sadar selama ini dia memang tak pernah kekurangan sedikitpun barang ataupun kasih sayang dari orang tuanya. Semua kebutuhan Acha terpenuhi dengan sempurna. Dan Achapun diperlakukan bagai princess dari orang tuanya karena memang dia anak tunggal.

Sejak peristiwa itu, Acha kecil terus terbayang ucapan anak itu. Sampai akhirnya Acha memutuskan untuk meminta pengasuhnya untuk mengubah penampilannya menjadi lebih sederhana dan natural.

Tak ada lagi aksesoris cantik yang Acha pekai, semuanya disimpannya dalam kotak perhiasan masa kecilnya. Semua baju-baju mahal miliknya disingkirkan dalam kardus besar dan menyisakan baju-baju lamanya yang mulai usang.

Keesokan harinya, Rahayu dan Rahardi begitu terkejut melihat penampilan Acha yang sangat berbeda dari biasanya.

Achapun menjelaskan semuanya pada orang tuanya dan dengan berat hati, Rahardi dan Rahayu harus membiarkan Acha melakukan apapun yang disukainya.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Felicia Aileen
nice opening cant wait to read the next chapter.. boleh kasih tau akun sosmed ga ya soalnya pengen aku share ke sosmed trs tag akun author :)
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status