Share

Fitnah

Tanpa mereka berdua sadari, seseorang dengan niat buruk telah berhasil mengambil gambar mereka berdua yang tengah berduaan di gudang belakang sekolah ini. Dari foto-foto yang diambil tersebut, siapa saja pasti akan salah sangka dengan hanya melihat foto itu.

Itulah awal dari drama baru yang akan dibuat oleh Sari, Sari yang sedari tadi menyaksikan interaksi antara Aryan dan Acha merasa panas dan terbakar. Untuk itulah dia berencana akan menyebarkan foto-foto Acha dan Aryan setelah dieditnya sehingga menimbulkan spekulasi yang buruk tentang Acha.

Sari sangat berambisi untuk mengeluarkan Acha dari sekolah ini. Tapi mengingat Acha merupakan salah satu murid unggulan, dia tentunya harus memutar otak untuk bisa bermain dengan cantik tanpa meninggalkan jejak apapun.

Keesokan harinya Sari memulai aksinya dengan menyebarkan foto-foto Acha lewat grub kelas dan juga grup angkatan setelah ia berganti nomer ponsel barunya.

Foto pertama menampilkan wajah Aryan dibuat blurb dan wajah Acha terlihat sangat jelas menahan rasa sakit. Posisi saat Aryan mengobati Acha dibuat seolah-olah ada pria yang sedang meniduri Acha. 

Tubuh Acha yang diedit menjadi bugil benar-benar nampak nyata. Sedangkan tidak ada yang tahu pasti jika sosok laki-laki itu adalah Aryan. 

Foto kedua berisi tentang posisi saat Araya jatuh tepat di atas tubuh Aryan, lagi-lagi wajah Aryan di buat blurb dan hanya menyisakan wajah Acha dengan tubuh bugil hasil editing dari Sari.

Masih banyak lagi foto-foto yang serupa yang menyudutkan Acha dalam smeua foto itu.

Acha yang izin sakit sama sekali tidak tahu menahu tentang huru hara kasusnya di sekolah. Terlebih, Acha juga tidak masuk dalam grup kelas ataupun grup sekolah lainnya. Itu semua karena ponsel jadul milik Acha hanya bisa dibuat untuk telepon dan pesan singkat saja.

Kasak-kusuk semakin meluas dengan cepatnya, bagai kobaran api yang melahap apapum di hadapannya. Begitu juga dengan foto-foto bugil Acha yang kini sudah melalang buana di seluruh media sosial.

Berita itu kian memanas selama 3 hari ini, dan selama itu pula sang pemeran utama Acha masihlah dalam tahap recovery akibat musibah yang menimpanya kemaren. Acha sama sekali tidak tahu menahu soal foto-fotonya itu.

Sedangkan Aryan, Aryan sendiri dibuat kelimpungan mencari cara agar foto-foto itu tidak semakin tersebar luas. Aryan jelas tahu apa yang sebenarnya terjadi kareba dialah sang pemeran pria dalam foto yang disamarkan itu.

Namun, usaha yang Aryan lakukan sia-sia.

Aryan bahkan sudah bicara pada Ayahnya agar mau membantunya namun sang Ayah malah menyarankan agar Aryan tidak ikut campur dan pura-pura tidak ada kaitannya dengan foto yang sedang viral itu.

Sang Ayah mengancam akan menarik semua fasilitas untuk Aryan dan juga untuk ibu dan adiknya. Aryan yang kesal pada sang Ayah langsung meninggalkan sang Ayah dengan tatapan kebencian.

Tak ada lagi yang bisa Aryan lakukan untuk membantu Acha dari fitnah kejam yang menimpa dirinya. Pun Aryan tak kuasa melawan kehendak sang Ayah karena menyangkut kehidupan Ibu dan juga adik satu-satunya.

Aryan mungkin bisa saja tetap bersikeras membela Acha, namun sekali lagi ia tidak mau mempertaruhkan kehidupan Ibu dan adiknya yang saat ini tengah menempuh pendidikan di luar negeri.

Aryan pun bertekad dalam hati untuk bisa bekerja lebih keras lagi agar bisa melakukan apapun untuk membela orang yang tertindas seperti kasus yang Acha hadapi.

Aryan sangat merasa bersalah kepada Acha, ingin sekali rasanya dia berteriak pada seluruh dunia jika Acha tidaklah wanita murahan seperti yang diberitakan oleh banyak pihak itu.

Aryan juga turut prihatin karena disini sesungguhnya Acha hanyalah korban bullying. Namun apa yang bisa Aryan lakukan tak lebih hanya sebagai penonton saja.

Seminggu ini waktu yang cukup untuk Acha kembali ke sekolah dan melanjutkan karir pendidikannya di jenjang menengah atas ini. Acha dengan semangat baru bergegas menuju ke sekolah dengan senyuman yang tak pernah hilang dari bibir mungilnya.

Sampai di sekolah, Acha merasa ada yang aneh dengan semua penghuni sekolah ini. Mereka seperti sedang menggunjingkan dirinya dengan tatapan yang sulit diartikan oleh Acha. 

Perasaan Acha mendadak menjadi tidak tenang. Dia merasa sedang dalam kondisi yang sangat sulit untuk saat ini. Entah apa itu, yang jelas Acha merasakan sesuatu yang mengganjal di lingkungan sekolahnya.

Dari arah parkir motor, Acha bisa melihat Aryan yang baru saja turun dari motornya. Senyuman kembali merekah di bibir Acha mengingat kejadian kemaren di gudang sekolah bersama Aryan. Acha pun menghampiri Aryan bermaksud untuk berterima kasih pada Aryan.

Acha mengejar Aryan yang hendak masuk ke dalam kelasnya. Aryan yang merasa ada yang mengejarnya langsung menghentikan langkahnya dan berbalik. Betapa terkejutnya Aryan melihat Acha berlari menuju ke arahnya dengan senyuman di bibirnya.

Perasaan bersalah kembali hadir dalam benak Aryan, bagaimana ia tega merubah senyum manis Acha menjadi sebuah air mata yang tak seharusnya dikeluarkannya. Acha sampai di hadapan Aryan.

"Aryan, aku cuma mau bilang makasih buat kemaren. Makasih karna kamu udah mau bantuin aku," ucap Acha dengan sumringahnya.

Aryan memasang wajah dinginnya, membuat Acha menciutkan nyalinya seketika. Aura dingin dan ketus yang dikeluarkan Aryan membuat Acha merasa tak seharusnya dia melakukan hal ini. Acha pun berjalan mundur perlahan,

"Maaf.." lirih Acha kemudian berlari berbalik arah.

Aryan yang melihat kepergian Acha hanya bisa pasrah dan terdiam, tak ada lagi yang bisa dilakukannya sekarang ini. Aryan merasa jika dirinya adalah pria paling pengecut di dunia ini. Bagaimana bisa dia dengan egois membiarkan Acha yang tak tahu apa-apa menanggung beban seberat ini sendirian. Tak tega, Aryan pun bergegas berlari mengikuti kemana arah Acha berlari meninggalkannya tadi.

Acha berlari menuju ruang kelasnya sendiri. Dia merasa terpukul atas sikap Aryan barusan. Namun Acha juga tak serta merta menyalahkan Aryan, karena dirinya pun sadar diri jika seharusnya tidak berdekatan dengan Aryan saat di sekolah. Aryan yang notabenenya siswa paling populer di seantero sekolah ini pasti akan rusak citranya jika berdekatan dengan Acha yang terkenal paling kumuh, dekil, dan miskin ini.

Sesampainya di pintu kelas, Acha dicegat oleh para teman wanita sekelasnya. Mereka tak memberikan akses masuk pada Acha karena kasus yang Acha alami saat ini. 

"Permisi.." ucap Acha dengan sopan dan lembutnya.

Rani, sang ketua kelas yang terkenal dengan sikap garangnya maju terdepam menghalau langkah Acha.

"Masih berani lo nunjukkin batang hidung lo lagi ke sekolah ini. Dasar jalang murahan!" umpat Rani tepat di depan wajah Acha.

Acha kaget bukan main mendapat hinaan seperti itu dari Rani, terlebih semua teman wanitanya juga seakan menatap risih dan jijik ke arahnya membuat Acha kian kebingungan. 

"Pasang tarif berapa Cha semalemnya!" teriak Dimas, salah seorang teman laki-lakinya dari dalan kelas membuat Acha kian merasa sakit dan juga sesak di dadanya.

"Apa maksud kalian semua?" tanya Acha benar-benar tidak paham dengan apa yang dimaksud oleh teman satu kelasnya itu.

"Munafik!" pekik Rani yang emosi lantas mendorong tubuh Acha sampai jatuh tersungkur ke belakang.

Namun sebel tubuh Acha benar-benar menyentuh lantai, seseorang dari arah belakang menangkap tubuh Acha dan membuat semua orang terkejut tak menyangka.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status