Share

Bab 41

Hanya tiga puluh menit kami berada di acara pesta pernikahan itu. Bukan tanpa sebab, tubuh Kevin seperti memberikan respon jika ia tak merasa nyaman berada di dalam sana. Mungkin karena keriuhan dan keramaian yang tak biasa ia rasakan saat berada di rumah.

Akhirnya aku berbisik pada Mas Rudi untuk pulang. Dan tanpa drama, Mas Rudi langsung mengangguk.

Setelah kami berpamitan dengan kedua mempelai pengantin dan juga beberapa rekan kerja Mas Rudi, kami akhirnya melangkah keluar gedung menuju taksi online yang sudah menunggu.

Ya, kami meminta taksi online yang mengantarkan kami untuk menunggu hingga kepulangan kami.

Di sepanjang perjalanan Mas Rudi hanya diam. Ia memainkan ponsel sembari menyandarkan tubuhnya. Ia hanya sekedar melirik saat aku mengajaknya bicara.

Jika sudah seperti ini, artinya Mas Rudi dalam keadaan mode marah.

Kenapa?

Belasan menit kemudian taksi online yang kami kendarai berhenti di pinggir jalan, tepat di depan rumah.

"Mas, belum bayar tagihannya!" Aku berteri
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sarti Patimuan
Dasar Rudi brengsek sudah pelit main tangan pula
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status