Share

Bab 46

Aku menatap ke arah mana mobil itu melaju, hingga akhirnya kendaraan roda empat semakin terlihat mengecil dan tak terlihat lagi.

Aku berdiri mematung, hingga akhirnya aku memilih untuk masuk ke dalam rumah.

Kuhempaskan tubuhku di sofa, kusandarkan tubuhku hingga kepala sedikit mendongak. Menatap ke arah langit-langit rumah. Berkali-kali kuhela napas dalam-dalam lalu kukeluarkan secara perlahan.

Sejenak kupejamkan kedua netraku, berharap mampu sedikit mengurangi perasaan gundah dan emosi yang telah melebur menjadi satu.

"Mbak benar-benar kecewa sama kamu, Rud! Mbak benar-benar kecewa! Setelah ini, biarkan Nika dan Kevin bahagia. Jangan pernah kau usik lagi kehidupannya!"

Kalimat itu terus saja terngiang-ngiang di telingaku. Apalagi raut wajah Mbak Reni terlihat begitu kecewa, pun juga dengan nada suaranya.

"Tenang, Rud. Tenanglah. Semua yang dikatakan oleh Mbak Reni tak akan benar-benar terjadi. Nika pasti akan kembali, tak mungkin ia bisa menghidupi anaknya seorang diri. Uang dar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sarti Patimuan
Rasain kamu makanya jadi suami jangan pelit kepada istri
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status