Share

48 Menolak Perasaan Fiona

Estefan terdiam setelah mendengar jawaban Dewangga.

"Kamu kenal Fiona, Pak?" tanya Kaluna sambil memandang Estefan.

Es krim di masing-masing tangan mereka mulai meleleh karena tidak segera mereka makan.

"Mana mungkin dia tidak mengenal adikku?" sela Dewangga dengan ekspresi diliputi kemarahan. "Dia yang bikin Fiona depresi sampai harus berhenti sekolah!"

Kaluna memandang Estefan dengan penuh tanda tanya. "Pak, bisa jelaskan apa maksud Dewa ...."

"Nanti aku jelaskan," potong Estefan sambil menarik Kaluna pergi.

"Tunggu, di mana tanggung jawab kamu sebagai gurunya?" tanya Dewangga penuh emosi. "Kamu tidak pernah tahu bagaimana rasanya melihat Fiona menangis hampir setiap hari kan?"

Estefan tidak menjawab dan tetap berjalan pergi bersama Kaluna.

"Kenapa kamu diam saja, Pak?" Kaluna melirik Estefan. "Dewa tidak akan berhenti sebelum mendapatkan apa yang dia inginkan."

"Diamlah dulu," sahut Estefan tanpa menoleh.

"Aku bilang berhenti!" Dewangga terpaksa menarik lengan Kaluna untuk menghent
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status