Share

47 Calon Suami Kaluna

"Kalau kamu terpaksa, bilang saja terus terang." Rey alias Estefan mengemudi sembari berkomentar dengan nada datar seperti biasa.

Kaluna melirik sebal kepada seseorang yang duduk di sampingnya itu.

"Sudah tahu kalau saya terpaksa, kenapa kamu—Pak ...? Argh, saya bingung harus panggil apa!" omel Kaluna yang tidak bisa lagi menahan diri.

Ketika berada di sekolah, dia masih mampu untuk bersikap hormat dan sopan kepada Estefan sebagai gurunya. Namun, ketika sadar bahwa Rey yang duduk di sampingnya ini adalah orang yang dijodohkan dengannya, Kaluna serasa ingin mengamuk detik itu juga.

"Panggil saja sesuka hati kamu," kata Estefan tanpa memandang Kaluna. "Kamu yang di sekolah atau kamu yang ada di rumah kan sama saja."

Kaluna mengembuskan napas keras.

"Itulah masalahnya!" Dia menjadi sangat emosional. "Saya jadi sulit untuk menghadapi seseorang yang terbiasa membagi dirinya menjadi dua kepribadian, lagipula kenapa sih harus menyamar?"

"Siapa yang menyamar?"

"Kamu!"

"Menyamar sebagai apa?"

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status