Share

Bab 55

Ali hanya tersenyum saja. Namun, aku bisa melihat ekspresi kelegaan di wajah Abah dan Ilyas.

Ya Allah, jika Engkau berkenan menyatukan kami dalam ikatan suci pernikahan. Maka, jadikanlah pernikahan itu sebagai jalan untuk mencapai ridho-Mu.

Setelah mendapatkan jawabannya Ali memilih untuk berpamitan.

“Besok Ali ke sininya habis dzuhur, ya Bah.”

“Oh, baik kami tunggu kedatangan Nak Ali dan keluarga.”

Ali mengangguk lagi, sesekali ia tampak melirik padaku.

“Kayaknya ada yang mau ngeduluin nih!” sindir Ilyas, begitu Ali sudah meninggalkan rumah dengan kendaraan roda empatnya.

“Aku sekali aja belum, Mbak udah mau dua kali aja!” ucap Ali.

“Apaan sih kamu, Dek!”

“Enggak boleh ngomong gitu, Yas! Memangnya ada yang mau pernikahannya gagal!” ucap Abah.

Memang Ilyas ini keterlaluan. Merusak mood saja. Dia pikir enak berpisah, setelah bertahun-tahun menj

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status