Share

Bab 7

*Keesokan hari, di pagi hari*

Aku berjalan menghampiri Ibu yang sedang duduk santai di teras rumah. Kubawa tas jinjing yang berisi beberapa helai pakaianku dan perlengkapan yang kubutuhkan untuk beberapa hari kedepan, tak lupa pula kubawa tas selempang yang kugunakan untuk menyimpan ponsel dan juga dompetku.

"Bu, Rumi pamit dulu, ya!" Kucium punggung tangan Ibu mertua.

Saat aku ingin melepas tangan Ibu, beliau malah menggenggam tanganku.

Kuhela napas panjang. Aku berjongkok menyejajarkan tubuh Ibu yang sedang duduk di kursi.

"Apapun yang terjadi, Ibu harap kamu akan memaafkan Rohim dan juga Ibu. Apapun yang terjadi, jangan pernah meninggalkan Ibu!" ucap Ibu dengan suara parau. Seperti seseorang yang sedang menahan tangis.

"Insyaallah, Bu. Sebisa mungkin, Rumi akan memaafkan kesalahan Mas Rohim. Tapi ... jika kesalahan Mas Rohim sangat fatal, Rumi mohon maaf ... maaf karena Rumi akan memilih jalan Rumi sendiri," ucapku pelan, tapi mampu membuat air mata Ibu menetes.

"Sebentar lagi Mba
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Nyaprut
5 thn jadi istri bodoh memyia nyiakan waktu dan tenaga buat ngurusin mertua...
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Duuhhh kasih aj fotonya susah amat sh?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status