Share

Bab 37

POV Rumi.

*

*

*

* Keesokan Hari, di malam hari*

Suara ketukan pintu yang diiringi suara salam terdengar. Membuat Ibu berhenti mengomel karena kesal saat melihat sinetron kesukaannya.

"Ibu ini selalu begitu. Ngomel terus kalau lagi lihat sinetron kesukaannya," protes Bapak.

"Habisnya Ibu tuh kesel, Pak. Masa jadi perempuan kok lembek bener. Udah tahu suaminya jahat, masih aja betah bersamanya."

"Yaudah. Jangan dilihat, Bu."

"Sayang, Pak. Penasaran bagaimana nanti akhirnya."

Aku beranjak lalu melangkah menuju pintu utama, meninggalkan Bapak dan Ibu yang sedang berdebat. "Assalamualaikum ...."

"Waalaikum salam ...," ucapku saat pintu sudah terbuka. "Ada apa, Ren?" tanyaku saat melihat Rendra-lah tamunya.

"Boleh aku masuk?"

"Eh—iya, iya. Silahkan masuk! Maaf," ucapku salah tingkah.

"Aku bikinkan minum dulu, ya." Aku ingin memutar tubuh lalu melangkah. Namun kuurungkan niatku saat Rendra memanggil namaku.

"Ya?"

"Nggak usah bikin minum. Perutku udah kebanyakan minum," ucap Rendra.

"Bentar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status