Share

Chapter 51 Pengakuan Narto

"Katakan apa yang kamu pikirkan atau rasakan?" Begitulah pertanyaan yang dilontarkan oleh Arka setelah mereka memastikan Eshan sudah tidur semalam karena jelas pembicaraan mereka tidak untuk didengar oleh anak-anak.

"Sebelum aku jatuh sakit. Aku bertemu dengan seorang anak."

"Anak?"

"Iya, anak kecil. Lebih muda dari Eshan dan dia memiliki tanda lahir, tompel seperti milik Papa. Dia tampan dan mirip Mas Apri," terang Rita dengan mata berkaca-kaca.

"Aku yakin bukan hanya berhalusinasi," tambahnya cepat-cepat begitu Arka tampak tercengang dibuatnya.

Arka segera merubah mimik wajah begitu bisa menguasai rasa terkejutnya atas informasi baru ini. Pantas saja Rita merasa depresi. Apakah semuanya mungkin jika anak Rita lagi-lagi tidak meninggal tetapi sengaja dipisahkan darinya.

Arka berdehem sebelum berkata, "Aku sangat yakin kamu tidak berhalusinasi tetapi kita harus memastikan dulu jika Jabang Bayi Kliwon memang masih hidup, jikapun dia lahir umurnya masih belum cukup bukan?"

"Namanya Bia
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status