Share

15. Perihal Semalam

"Bukan itu, semalam ... aku melihat di dada-"

Bugh!

"Akhhh...." Arshaka meringis saat sudut bibirnya terluka mengeluarkan darah segar. Dia mendorong Amelyce menyudutkan gadis itu ke dinding. Tatapan kelam dan tajamnya menusuk seperti sebilah pedang yang siap menancap di kedua bola mata Amelyce.

"Memang apa yang kau pikirkan perihal semalam!" desis Arshaka tak terima. Nada serak dan menuntut penjelasan, membuktikan amarahnya kali ini terpancing.

"Jawab!" desaknya lagi.

"Kau berkata semalam lalu di dada. Sekarang apa maksud dari ucapanmu!?" tantang gadis itu kembali. Dia menatap sengit netra perak milik Arshaka sesekali menggertakkan giginya geram.

"Aku belum selesai bicara, kau sudah memotong kalimatku!"

"Lalu?"

"Haish!"

Tanpa di duga Arshaka langsung merobek satu kancing baju bag

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status