PERNIKAHAN ATAS DENDAM

PERNIKAHAN ATAS DENDAM

By:  Uci ekaputra  Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
25Chapters
736views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Alana Restu Rajendra harus merelakan impiannya karena paksaan dari sang ayah. Dia terpaksa harus menikah dengan Arshaka Wijaya, orang kepercayaan sang ayah. Tanpa tahu alasan di balik pernikahan yang akan dia jalani, ternyata Shaka menyimpan dendam membara kepada keluarga Alana. Akankah Alana bisa menemukan kebahagiaan setelah mengetahui maksud dari pernikahannya dengan Shaka?

View More
PERNIKAHAN ATAS DENDAM Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
No Comments
25 Chapters
Perjodohan
"Kamu belum bersiap, Al?" Alana seketika menoleh mendengar suara Andra, sang kakak. Alana menatap Andra dengan pandangan kosong. Kemudian Alana mengalihkan pandangannya menatap hamparan bunga yang ditanam oleh sang Ibu. Dia sedang duduk di gazebo taman ketika Andra mendatanginya. Bola mata Alana memancarkan ketidaksenangan dengan topik yang dibicarakan oleh sang kakak. Raut wajahnya pun bertambah murung.Alana Restu Rajendra, gadis yang berusia dua puluh enam tahun. Dia putri dari pasangan keluarga ternama di kotanya. Kehidupannya yang tenang, tiba-tiba terusik karena sang ayah memutuskan untuk menikahkan Alana dengan orang kepercayaannya di kantor yang bernama Arshaka Wijaya. Lelaki yatim piatu yang telah lama mengabdi di kantornya. Shaka adalah orang yang sangat Reno percayai dibanding dengan karyawan lainnya.Namun, Alana masih belum ingin menikah, dia masih ingin meneruskan pendidikannya di luar negeri setelah lulus. Dia ingin menjadi dokter spesialis anak yang hebat. Tapi harapa
Read more
Pertunangan
"Baiklah, malam ini adalah malam yang sangat membahagiakan untukku, karena putri tercintaku akan bertunangan dengan lelaki yang sangat hebat. Sejak melihatnya, aku sudah kagum dengan kegigihannya dalam bekerja. Dia mengingatkanku pada masa mudaku dulu. Arshaka Wijaya, lelaki yang bisa membuatku mampu mempercayakan putriku satu-satunya kepadanya. Dia akan menjadi pendamping yang sangat sempurna untuk putriku," ucap Reno sembari menepuk pundak Arshaka dengan bangga.Riuh suara tepuk tangan dari para tamu mulai memenuhi seisi ruangan. Hanya Alana dan juga Andra yang tidak bertepuk tangan menanggapi ucapan Reno."Dia akan menjadi bagian dari keluarga Rajendra sebentar lagi. Dan setelah acara pertunangan malam ini, aku akan menikahkan mereka satu bulan lagi." Reno melanjutkan lagi ucapannya dan membuat seisi ruangan kembali bertepuk tangan.Sementara Alana merasa hatinya bagai tertusuk duri mendengar ucapan dari sang ayah. Bagaimana ayahnya bisa memutuskan hari pernikahan Alana tanpa berta
Read more
Bertemu
"Kamu mau kemana, Al?" tanya Reno sembari menyesap kopinya.Reno sedang menikmati kopi paginya, saat Alana berjalan melintas. Dia melihat sang putri sudah berdandan rapi di pagi ini. Tidak seperti biasanya, yang hanya memakai baju rumahan saat hari libur seperti hari ini."Aku sedang ada urusan sebentar, Yah. Ada apa?" sahut Alana berhenti sejenak untuk menjawab pertanyaan sang ayah.Sudah satu minggu berlalu semenjak acara pertunangan Alana digelar. Hari ini dia sudah bersiap untuk pergi."Ayah hanya ingin mengingatkanmu, sebentar lagi kamu akan menikah. Jadi batasi pergaulanmu, jangan sampai membuat Shaka kecewa padamu," ucap Reno dengan entengnya, sembari meletakkan cangkir kopi di atas meja.Alana merasa hatinya tertusuk mendengar ucapan sang ayah. Padahal Alana hanya ingin pergi sebentar untuk melihat pameran lukisan sang kakak. Dia juga tidak akan melakukan hal yang ditakutkan oleh sang ayah. Tapi kenapa Reno begitu tidak percaya pada putrinya sendiri? Alana hanya bisa terdiam m
Read more
Tujuan Menikah
"Om, kenapa buru-buru pergi? Devan 'kan belum berterima kasih dengan kakak cantik tadi," papar Devan. Bocah kecil itu merasa heran dengan sang om. Padahal Devan selalu diajarkan untuk bersikap baik pada orang yang telah menolongnya. Tapi, tadi Shaka malah langsung mengajaknya pergi tanpa mengucap terima kasih.Shaka menatap keponakannya itu sejenak, lalu dia kembali fokus pada jalanan. Shaka langsung membawa sang keponakan pergi dari taman yang mempertemukannya dengan Alana secara tidak disengaja. Shaka tidak mau terus di sana, apalagi harus bertegur sapa dengan gadis itu.Hati Shaka sedang kacau karena bertemu dengan Alana. Tangannya mencengkeram kemudi dengan kuat, hingga buku jarinya memutih. Sorot mata Shaka pun menjadi tajam. Rahang Shaka mengetat. Amarah seolah telah menguasai hatinya."Om, kok diam saja? Om marah sama Devan?" tanya Devan ketika melihat Shaka hanya diam tanpa menanggapi pertanyaannya.Cengkraman tangan Shaka pada kemudi mengendur, dia menoleh ke arah sang kepona
Read more
Dendam Yang Mengakar
"Mama ...." Devan berlari ke arah sang mama setelah masuk ke dalam rumah.Setelah menepati janjinya pada Devan untuk membeli ice cream, Shaka langsung mengemudikan mobilnya menuju rumah. Dan kini mereka telah tiba di tempat tinggal mereka itu.Shaka hanya menggelengkan kepala melihat keponakannya itu berlari ketika sudah masuk ke dalam rumah. Sedang dia hanya mengikuti bocah kecil itu dari belakang."Ada apa, Sayang? Kenapa lari-lari?" Maya yang melihat putra kecilnya berlari ke arahnya pun segera berjongkok untuk menyambutnya.Maya sedang sibuk menyiapkan makan siang untuk keluarganya. Dan tepat saat dia selesai menyiapkannya, dia mendengar suara sang putra memanggilnya. Maya pun segera melepas celemek yang dipakainya. Lalu, langsung keluar dari dapur untuk menyambut sang putra."Devan punya ice cream, Ma. Mama mau?" tawar lelaki kecil itu pada sang mama setelah tiba di tempat mamanya.Maya menerbitkan senyumnya melihat tingkah gemas putranya itu. "Wah, banyak sekali ice creamnya, Sa
Read more
Kejutan
"Kita mau kemana, Kak? Kenapa menutup mataku segala?" tanya Alana ketika Andra membawanya ke tempat yang tidak dia ketahui."Kamu akan tahu, Al. Bukankah aku sudah memberitahumu kalau aku akan mengajakmu ke tempat yang akan kamu sukai," sahut Andra sembari menggandeng tangan Alana."Tapi, Kak—.""Sudah, kamu ikut saja, Al," potong Andra. Adik perempuannya itu terlalu banyak bertanya, hingga Andra gemas sendiri dan ingin mencubit pipi Alana.Setelah berjalan melewati lorong, Andra menghentikan langkahnya di depan sebuah pintu. Lalu, tangannya merogoh kunci di saku celananya dan segera membuka pintu setelah dia berhasil mengambil kunci tersebut.Andra membawa Alana masuk setelah pintu terbuka. "Kita sudah sampai. Kamu sudah bersiap, Al?" tanya Andra.Alana menganggukkan kepalanya menanggapi pertanyaan dari sang kakak. Hatinya berdebar-debar menanti kejutan yang diberikan oleh kakak lelakinya itu. Entah apa lagi yang akan kakaknya itu berikan padanya, Alana sangat penasaran dibuatnya.Pe
Read more
Kekecewaan
"Maaf, Yah. Sejenak aku lupa, kalau Ayah tidak pernah peduli padaku ataupun pada kakakku. Jadi, aku pernah membuat malu Ayah ataupun tidak, tidak ada bedanya. Dan aku tahu posisiku di hati Ayah. Aku hanyalah boneka yang Ayah pakai untuk kepentingan bisnis Ayah saja. Aku pun harus diam dan menurut pada perintah Ayah, jika tidak aku pasti sudah berakhir seperti kakakku yang harus angkat kaki dari rumah ini karena tidak mematuhi perintah Ayah. Dan karena kepergian kakakku itu, aku harus berpisah dari satu-satunya keluarga yang menyayangiku dan peduli padaku." Alana mengungkapkan semua yang telah dia pendam selama ini. Sudah lama dia kecewa pada sang ayah, apalagi setelah Reno mengusir Andra.Reno terdiam, dia hanya menatap wajah putrinya tanpa ekspresi, walaupun hatinya bergemuruh mendengar ucapan anak gadisnya itu. Ucapan Alana sukses membuat hati Reno tersentil. Dia tidak menyangka kalau Alana memendam kekecewaan padanya, ternyata apa yang dia usahakan untuk membuat anak-anaknya hidup
Read more
Hari Pernikahan
"Bagaimana, Al? Bukankah lebih baik kamu ikut kakak saja?" tanya Andra melalui sambungan telepon.Andra menghubungi adiknya itu untuk mengajaknya pergi sebelum acara pernikahan berlangsung. Dia sedang berusaha untuk membawa pergi sang adik bersamanya.Alana menghela napas panjang, "Andai aku bisa, Kak. Sayangnya semua sudah terlambat ....""Belum, Al. Belum terlambat. Masih ada waktu, kamu belum sah menjadi istri dari lelaki itu. Kamu masih bisa membatalkan pernikahannya. Ayo ikut kakak, Al. Ayo hidup berdua dengan kakak tanpa mengkhawatirkan apapun. Kamu bisa melanjutkan lagi pendidikanmu, kakak akan berjuang untuk mewujudkan mimpimu itu," bujuk Andra memotong ucapan sang adik."Tidak, Kak. Aku tidak bisa. Aku sudah dirias, Kak. Pernikahanku tinggal beberapa waktu lagi, Kak. Aku tidak bisa membuat ayah malu. Semua sudah terlambat, Kak. Semua sudah terlambat," cicit Alana.Alana ingin sekali pergi dengan kakaknya itu, tapi dia tidak sampai hati membuat sang ayah malu jika dia sampai k
Read more
Kasar
Andra mengepalkan tangannya erat ketika Arshaka telah berhasil membuat adik tercintanya menjadi istrinya. Hati Andra terasa perih, dia tidak rela Alana menjadi istri Shaka. Firasatnya mengatakan bahwa Arshaka bukanlah lelaki yang baik untuk adiknya itu.Andra sudah berusaha menggagalkan pernikahan Alana dengan mendatangi Shaka ke rumahnya, tapi dengan tegas Shaka menolak permintaan Andra untuk membatalkan pernikahannya. Bahkan Shaka tidak mau menemui Andra kembali saat dia datang lagi. Andra pulang dengan kekecewaan. Dia telah gagal membujuk Shaka untuk membatalkan pernikahannya.Andra berdiri di pojok ruangan, dia memandang sendu adiknya yang sedang duduk di pelaminan bersama dengan Shaka setelah akad nikah selesai. Dilihatnya wajah sang adik itu dengan mata memerah, Andra menahan tangis melihat raut wajah Alana. Tidak ada raut kebahagiaan di wajah cantik adiknya. Hati Andra nelangsa. Sebagai kakak dia telah gagal membahagiakan adik satu-satunya yang dia miliki.Andra membuang pandan
Read more
Penderitaan Dimulai
"Aku tegaskan padamu, jangan pernah berani-berani kamu tidur di ranjangku!" sentak Shaka lalu melemparkan bantal dan selimut pada Alana. "Tidur saja di sofa atau di lantai kalau perlu. Terserah padamu," imbuhnya, kemudian dia naik ke atas ranjang dan langsung berbaring tanpa melihat ke arah Alana lagi. Setelahnya Shaka memejamkan matanya, bersiap untuk tidur.Alana menatap kosong selimut dan juga bantal yang dilemparkan suaminya, dari tadi dia hanya terdiam mendengar ucapan Shaka. Alana terlalu terkejut dengan sikap yang Shaka tunjukkan padanya. Memang Alana tidak berharap banyak pada lelaki yang menjadikannya istri itu, tapi Alana tidak menyangka jika Shaka akan memperlakukannya dengan buruk di hari pertama mereka menikah.Sikap Shaka membuat Alana bertanya-tanya. Jika Shaka tidak suka padanya kenapa lelaki itu menikahinya. Alana menarik napas panjang, lalu mengeluarkannya perlahan. Di malam pertamanya dia harus tertidur di sofa. Lucu, bukan?Biasanya sepasang pengantin akan sangat m
Read more
DMCA.com Protection Status