Share

Sembilan

"Ya, itu aja!"

Lana sigap beranjak dari tempatnya. Setelah hampir satu jam berpikir, ia memutuskan untuk mencoba pakai cara yang tadi.

Maka, Lana berjalan keluar kamar, mencari keberadaan Norman. Namun, ia tak menemukannya di dapur. Saat keluar dari dapur, ia berpapasan dengan dua pelayan muda.

"Siang, Nona. Apa ada yang bisa kami bantu?" sapa salah seorang pelayan.

Iya, Lana memang membutuhkan bantuan. Senyumannya merekah kala pertanyaan itu diajukan. "Apa kalian tahu di mana pak Norman?" tanyanya bergegas.

"Tuan Norman sepertinya ada di taman belakang. Mau saya panggilkan?"

Padahal Lana bisa meminta mereka untuk menyuruh Norman datang ke kamarnya, tetapi Lana malah menolak. "Nggak usah, saya yang akan menghampirinya."

Kaki mungilnya terburu-buru melangkah meninggalkan kedua pelayan itu menuju taman belakang yang sering dilihat Lana lewat jendela kamarnya.

Norman sedang menyiram kebun bagian bunga mawar putih. Keindahan taman yang dihiasi oleh air mancur tak membuat Lana terpana.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status