Share

Chapter 3 [Bermalam]

Happy reading ♥️

-

Jakarta.

-

"Iya kau akan menginap disini" sahut Ayah Agatha.

"Agatha antarkan Bima ke kamar atas di samping kamarmu" imbuhnya.

"Baik Ayah" sahut Agatha mengiyakan suruhan dari Ayahnya.

Bima dan Agatha mulai berjalan menaiki tangga meninggalkan kedua orang tua mereka yang masih asik mengobrol.

Mereka sampai di lantai atas tepat didepan kamar yang Ayah Agatha maksud.

"Sono masuk" Ucap Agatha ketus.

"Dih kok lo begitu sama tamu?" Tanya Bima.

"Kalo tamunya kayak lo emang wajib gue judes-in" sahut Agatha ketus.

"Lama-lama gue aduin ke bapak lo ya?!" Ucap Bima mengancam Agatha.

"Dih Cepu, aduin aja sono" Ucap Agatha sinis.

"Giliran gue aduin mau mohon-mohon" Ucap Bima tak kalah sinis.

"Udahlah ya, gue udah cape jadi ga usah ber-drama lagi deh" Ucap Agatha lalu melangkah pergi.

"Heh mau kemana?" Tanya Bima yang kebingungan melihat Agatha pergi begitu saja.

"Tidurlah, bye!" Ucap Agatha sambil memberikan ekspresi meledek ke arah Bima.

/Brakkk/ 

Agatha menutup pintu kamarnya dengan keras sehingga menimbulkan suara.

"Nyebelin banget tuh cewek" Keluhnya.

Bima masuk ke dalam kamarnya lalu ia menghempaskan tubuhnya ke ranjang, sejenak ia melamun.

[Bima POV]

"Kalo dipikir-pikir Agatha cantik juga ya" Ucap Bima tanpa sadar.

"Apa ini tandanya gue suka sama dia ya?"

"Ngga.. ngga.."

"Gue ga boleh suka sama dia, gue ga mau lagi percaya sama cewe"

"Masa lalu gue tentang cewe ga akan bisa gue lupain gitu aja, gue hampir hancur gara-gara salsa"

"Gue harap gue ga akan benar-benar menyukai Agatha"

Tok tok tok.

Bima segera berjalan menuju ke pintu.

"Lah lo lagi?!" Tanya Bima kebingungan.

"AC di kamar gue mati" Ucap Agatha dengan tatapan memelas.

"Urusannya sama gue apa?" Ucap Bima kembali bertanya.

"Tukeran kamar dong, hehe" - Agatha.

"Dih ga ga ga!" Sahut Bima ketus.

"Ayolah lo tega sama cewe kayak gue, ngebiarin gue kepanasan gara-gara AC rusak?" Ucap Agatha memohon.

"Bodo amat, kan itu lo bukan gue" Ucap Bima tak bersimpati.

"Balik sana ke kamar lo" imbuhnya.

"Ngga mau, ya udahlah kita tidur sekamar aja" Ucap Agatha pasrah.

"Heh enak aja, gila lo ya?!" Ucap Bima terkaget-kaget.

"Heh pikiran lo, lo pikir gue bakal seranjang sama lo gitu?" Tanya Agatha memastikan.

"Lah terus?" Ucap Bima kebingungan.

"Ya ngga lah gue bakal tidur di sofa, gue ga sudi seranjang sama lo" Ucap Agatha ketus.

"Dih emang gue juga sudi deket-deket sama cewe kayak lo?" Ucap Bima.

Tiba-tiba Agatha mendorong Bima masuk dan mengunci pintu.

"Cowo kayak lo emang ga normal ya" Ucap Agatha keheranan.

"Dih gue masih normal" Ucap Bima tak terima.

"Apa buktinya?" Ucap Agatha menantang Bima.

"Lo mau gue ngapa-ngapain lo?" Ucap Bima menampilkan senyum miringnya (smirk).

"Eh enak aja, ngadi-ngadi lo!" -Agatha

"Lah kan lo yang nantangin gue buat buktiin gue normal atau ngga?" Ucap Bima.

"Nih ya gue cuma benci sama cewe gara-gara masa lalu gue, tapi kalo ngelihat cewe berpakaian sexy ya gue sama kayak cowo lainnya jadi stop bilang kalo gue cowo ga normal" Ucap Bima menjelaskan.

"Lah emang masa lalu lo kayak gimana sampe lo benci sama cewe bukannya Mami lo cewe?" Ucap Agatha kembali bertanya.

"Gue ga benci sama semua cewe, cuma beberapa aja" Ucap Bima.

"Tunggu deh, berarti lo ga benci sama gue kan?" Tanya Agatha memastikan.

"Gue benci sama lo" Ucap Bima dengan muka datar.

"Why?" Tanya Agatha.

"Lo ga nolak perjodohan kita" Ucap Bima menjelaskan.

"Dih kok gue sih? Kan lo cowo harusnya Lo bisa nolak" Ucap Agatha membela diri.

"Kenapa lo ga nolak? Takut sama bokap Lo kan? Sama gue juga" Ucap Agatha menjelaskan ketakutannya.

"Serah lo, mending gue tidur daripada berdebat sama lo!" Ucap Bima ketus diakhir kalimat ia merebahkan dirinya di ranjang.

"Jorok banget sih lo, tidur ga mandi" Ucap Agatha.

"Ga usah berisik deh" - Bima.

"Terserah lo" Ucap Agatha pasrah.

"Woy bagi bantal dong, masa iya gue tidur ga pakai bantal" imbuhnya.

"Bodo amat, nasib lo" Ucap Bima ketus.

"Salah sendiri AC di rusakin" imbuhnya.

"Untung dijodohin kalo ngga gue ga bakal nikah sama cowo kayak dia, pasti gue bakal tunggu Figo walaupun cuma gue yang berharap kalo Figo bakal suka balik sama gue" Gumam Agatha.

"Ngomong apa lo?" Tanya Bima.

"Tidur aja sono ga usah kepo" sahut Agatha ketus lalu ia ikut merebahkan tubuhnya di sofa dengan posisi membelakangi Bima yang saat ini menghadap ke arahnya.

Beberapa menit kemudian Agatha tertidur pulas, sedangkan Bima masih berkutat dengan pemikirannya.

[Bima POV]

"Kalo ga salah gue denger dia suka sama Figo?"

"Siapa dia?"

"Apa temen kuliah ya?"

"Ish.. kenapa gue jadi peduli sama si Agatha mending gue pikirin diri gue sendiri"

"Tapi gue penasaran sama muka si Figo Figo itu, gue harus cari tau biodatanya"

Bersambung~

Kira-kira menurut kalian, Bima sebatas kepo atau cemburu ya?

See you in the next chapter guys😊💜

Terimakasih yang sudah baca dan vote cerita ini☺️🙏

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status