Share

Chapter 2 : Mission Start

Keesokan Paginya, Nina bersiap-siap untuk melaksanakan misi. Akan tetapi, Nijirou masih tertidur di Kasur. Nina melihatnya yang tertidur mencoba membangunkannya dengan lembut..

“Nijirou San, Cepat bangun.” Nina membangunkannya dengan lemah lembut Akan tetapi Nijirou tidak bangun, dan malah mengorok.

Nina berusaha membangunkan Nijirou, namun dia tak kunjung bangun dan malah mengigau. Dengan raut wajah sedikit kesal, Nina meminta Clori untuk membangunkannya.

Di dalam mimpinya, Nijirou bergumam “(Apa-apaan ini ada sesuatu yang menggerogoti tubuhku),”

Nijirou merasa tubuhnya sedang digerogoti oleh sesuatu benda yang lembut dan terasa geli. Perlahan namun pasti dia akhirnya mulai membuka matanya, keluar dari mimpi indahnya... Kemudian dia melihat ke arah sekitarnya. Dia kaget saat melihat Clori dengan tatapan mesumnya membuatnya terbangun dan meloncat dari kasur. Kemudian di depannya ada Nina yang sedang menatapnya dengan senyuman yang seram.

“Nijirou Kun, Tolong besok bangun telat lagi ya..” Nina memancarkan aura seram dengan nada bicara yang pelan dan mengerikan... Nijirou hanya bisa terdiam ketakutan dan mengangguk-angguk melihat keseraman yang dipancarkan olehnya. :v

“Makan dan mandilah dulu. Kita akan memulai misi. Aku ingin menyelamatkan temanku.” Kata Nina dengan nada cerianya.

“Ok, Kak.” Nijirou memasang tampang tidak percaya dengan perubahan sikap Nina yang relatif cepat itu. Dia mulai beranjak dari kasurnya, kemudian mandi dan sarapan pagi.

Setelah Nijirou bangun, mandi dan sarapan, penyamaran mereka pun dimulai. Mereka berdua akhirnya turun dari kapal mereka dan menyembunyikannya dengan alat Stealth yang terpasang pada Kapal EDEN itu. Kemudian mereka bertiga menyelusuri benua kecil itu secara perlahan-lahan. Berbagai kondisi yang dilihat Nina cukup sadis, Tanah dibenua itu penuh dengan darah, Mayat-mayat yang sudah menjadi tulang, mereka hanya melewati begitu saja. Kemudian setelah melakukan perjalanan yang cukup lama akhirnya mereka menemukan sebuah Kota di bagian utara Benua Selatan Planet Guldish, kota itu bernama Kota Gorry. Terlihat Pemukiman yang terlihat sangat kotor, penuh dengan bau darah yang menyedihkan.

Disana juga terlihat banyak Bangsawan yang menghuni disana sedang menyiksa para Budak yang rata-rata Beastman (Manusia setengah hewan). Pemandangan ini membuat Nina merasa terpuruk dan sangat sedih dan hal ini membuatnya hampir menangis. Nijirou yang melihat Ekspresinya itu hanya memegang tangannya dan memberi harapan kepadanya untuk tidak bersedih.

“Jika kamu sudah menyelamatkan temanmu, mari kita selamatkan mereka jika itu memungkinkan.” Ujar Nijirou dengan tegar.

“Iya.” Nina terlihat sudah menjadi lebih baik dan melanjutkan pencarian mereka.

Nijirou, Clori dan Nina terus berjalan dan berjalan hingga sampai di sebuah Hotel sederhana di dalam bangunan yang bernuansa Kuno era abad ke-17an.

“Mungkin kita sebaiknya menetap di hotel dulu untuk mencari informasi yang ada.” Ujar Nina menyarankan.

“Iya. Itu bukan pilihan yang buruk.” Tampak Nijirou mulai menyetujui usulannya.

Kemudian mereka memasuki Hotel dan memesan sebuah kamar hotel. Pada saat berada di dalam kamar, Nina bertanya kepada Nijirou.  “Ngomong-ngomong, Jika boleh tahu, sihir apa yang kamu gunakan?”

“Saya pengguna sihir Elemental. Saya dapat memanipulasi 5 Elemen dasar sekaligus.” Nijirou berkata dengan bangganya memamerkan Sihir Elementalnya.

“Wow.. Jadi kamu pengguna Sihir Elemental. Itu sangat Keren. Sangat Jarang Jumpa orang yang bisa bahkan menguasai 5 Elemen dasar tersebut (Api, air, bumi/tanah, listrik, dan angin).” Nina terlihat sangat terkesima saat mendengar sihir yang digunakan olehnya.

“Tentu Dong. Kalo Nina Chan memakai sihir apa?” Nijirou berbalik bertanya.

“Mengenai itu, Sebenarnya saya bukan seorang Penyihir. Saya seorang Supporter. Saya tidak mahir dalam pertarungan jarak dekat. Ketika pertarungan terjadi, saya hanya bersifat support membantu melindungi rekan saat dalam pertarungan. Saya pengguna sihir Manipulasi Jiwa, yang mana dengan kekuatan ini saya dapat membuat kontrak dengan Soul Spirit dengan Koin Soul Spirit dan dapat membuat Benda mati menjadi hidup yang bernyawa. Akan tetapi ketika membuat benda menjadi bernyawa, umur saya berkurang.” Nina menjelaskan dasar dari penggunaan sihir uniknya. Nijirou tampak mendengarkannya dengan saksama.

Nijirou terpesona dengan sihir yang dimiliki oleh Nina dan dalam hati berkata “(Wii... mantul banget gadis ini seorang supporter. Sudah Cantik, Imut, cocok jadi bini besok),” Pikir Nijirou...

“Teknik yang mengagumkan. Saya harap kita bisa membentuk Party.” Nijirou berharap Nina untuk menjadi rekan setimnya.

“Tentu saja.” Nina terlihat langsung menyetujuinya tanpa pikir panjang.

“Ngomong-ngomong tentang Soul Spirit, kamu mempunyai berapa koin?” Nijirou penasaran dengan Koin Soul Spirit yang dimiliki Nina.

“Untuk saat ini saya hanya memiliki 4 Golden Spirit Koin, 3 Silver Spirit Koin, dan 1 Bronze Spirit Koin. Golden Spirit Koin sangatlah langka. Di Semesta ini hanya ada 17 Golden Spirit Koin. Selain 17 Golden Spirit Koin, ada pula 13 Golden Zodiac Koin dan 12 Golden Shio Koin. Akan tetapi saya aliran Spirit Koin, mengingat saya memiliki kemampuan Manipulasi Jiwa.” Jawab Nina sambil menunjukkan semua Koin Spirit yang dimilikinya.

“Ini sihir yang sangat menarik. Bolehkah saya melihatnya?” Tanya Nijirou yang meminta Nina untuk memanggil Spiritnya dengan mata berbinar...

“Tentu Saja boleh, tapi sekarang saya tidak bisa melakukannya. Pemanggilan Golden Koin ini memiliki Cooldown waktu yang cukup lama. Jadi, tidak boleh sembarang memanggilnya kecuali ada keadaan mendesak.” Jawab Nina.

“Yahh...” Nijirou terlihat sedikit kecewa. Saat hendak berbicara lagi Nina memotong pembicaraan..

“Tapi untuk saat ini saya memang memerlukan bantuan dari Silver Spirit Koin hari ini.” Sambil mengeluarkan 1 koin Silver, Nina merapal Kalimat berikut “Terbukalah Gerbang Malaikat Pengintai, Smarter.”

Seketika di samping Nina Muncul sesosok Gadis Berambut Hijau, bermata hitam, berpakaian pegawai kantoran wanita. Nijirou hanya terkejut dan merasa kagum akan kekuatan sihir summoning yang dilakukan olehnya.

“Ada yang bisa saya bantu, Master?” Terlihat Smarter menunjukkan rasa Hormat kepada Nina.

“Smarter San, saya ingin kamu mencari info tentang hubungan Guldish dengan ESDA dan...” Nina yang sedang berbicara tiba-tiba dipotong oleh Nijirou.

“Maaf Nina Chan, saya memotong pembicaraan Anda. Saya ingin kamu juga mencari informasi tentang Clan Oroni dari Master Orion. Sebenarnya aku ada hubungan dengan Clan Oroni itu.” Jelas Nijirou yang memotong pembicaraan Nina.

“Baiklah.” Tiba-tiba Smarter mengaktifkan sihir Spirit Archive.

>> Sihir Archive : Sihir ini mampu melihat kejadian yang sedang terjadi di kota serta menganalisis orang-orang yang dianggap mencurigakan, kemudian Smarter menghilang untuk memata-matai orang yang terlihat mencurigakan.

“Langkah selanjutnya, mari kita jalan-jalan melihat keadaan kota.” Nina merencanakan semua ini secara perlahan-lahan.

“Ok” Kemudian Nina, Clori (Bersembunyi) dan Nijirou keluar dari kamar Hotel untuk jalan-jalan.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status