Share

Chapter 8 : Flame Homie

Di dekat Reruntuhan Gerbang Istana Gorry, Tampak Reana yang sudah memasuki fase true Awakeningnya (Mode bertransformasi menjadi Iblis dengan tanduk yang besar).

“Hahahahahaha... Sekarang waktunya untuk Mengakhirimu. Rasakan ini Demon Whip Magic : Thicket of Whip,” Seketika dari tubuh Reana Mengeluarkan Banyak sekali Cambuk belukar yang beracun Racun dari tubuhnya untuk menyerang. Morine tampak menghindari setiap serangan yang dilancarkan olehnya.

“Aduh... Dia sangat berbahaya, Sihir Manipulasi ukuranku sudah tidak berefek. Sepertinya aku juga harus lebih serius.” Pikir Morine dengan wajah yang terlihat sangat serius. Dia meningkatkan Jumlah penggunaan Mana, terlihat tubuhnya mulai diselimuti oleh Aura sihir berwarna Hijau tua.

“Hahahahahaha.......” Reana tertawa bagaikan orang stress yang tidak waras. Dia tampak terus-menerus melancarkan serangan tanpa ampun kepada Morine.

“Ini sungguh menyebalkan, Racun-racun itu berduri.” Kali ini Morine langsung menyusutkan ukuran badannya dan menghindari Serangan itu. Kemudian tiba-tiba dia muncul dari depan Iblis Reana dengan sihir pembesar diri dan menendangnya dengan sangat keras. Iblis tersebut menjadi terluka akibat serangan tendangan kakinya yang sudah diberi sihir Enchantment. Dia terlihat sedikit mundur ke belakang setelah menerima serangan.

“Tidak Mungkin, Dia berhasil menendangku...” Reana yang mundur memperbaiki posisinya berkata. Morine hanya berdiri kembali dan menjauhinya.

Akhirnya Reana terlihat mengumpulkan seluruh Mana Iblisnya, Semakin kuat dan semakin kuat.

“Ultimate Demon Whip Magic : Deathly Poison Stringer Rampage,” Kali ini Reana melancarkan serangan Ultimatenya. Seluruh Tanah muncul Cambuk Racun berduri Tanah menyerang dengan sangat dahsyat ke arahnya.

“Sepertinya anda sudah kalah. Size Manipulation : Part Remover.” Saat Cambuk-cambuk iblis mengerikan itu menyerangnya, Morine menggunakan sihir Part Remover dengan menjentikkan tangan kirinya.

>> Size Manipulation : Part Remover -> Sihir pengendali ukuran yang mampu menyusutkan sebuah komponen tertentu. Misalnya dengan sihir ini Anda dapat menyusutkan organ tubuh musuh lawan dalam sekejap. Skill ini bisa aktif ketika pengguna memegang tubuh musuh (seperti tinju/tendangan).

Seketika serangan Cambuk-cambuk itu terhenti di tengah jalan. Cambuk-cambuk itu tampak juga hampir mengenaiya.

“TIDAK MUNGKIN....... SIALAN KAU, AKU AKAN MEMBALASKAN DENDAM INI SUATU SAAT, TUNGGULAH!”

Detak Jantung Reana menghilang, semua fungsi organ tubuhnya tiba-tiba terhenti. Akhirnya secara perlahan demi perlahan Sihir cambuknya mulai menghilang dan Fase True Awakeningnya juga menghilang. Kemudian dia tergeletak di atas tanah dan mati.

“Matilah sana. Saya tidak peduli. Saya hanya akan mengutamakan keselamatan semua. Meskipun nyawa ini menjadi taruhannya.” Ujar Morine dengan raut wajah tersenyum. Selanjutnya dia mulai mencari Nina yang dikira sudah berada di Pantai Utara.

Di Pusat Kota Gorry, terlihat Popol dibantai/ditinju habis-habisan oleh Nina yang sedang dalam Anger Modenya.

“SIALAN KAU, BERANINYA SEORANG MANUSIA MEMBUAT KU TAK BERDAYA BEGINI. AKAN AKU BUNUH KAU!” Teriak Popol sambil menahan sakit dan meronta-ronta. Melihat lototan tajam darinya, Nina tampak semakin marah. Pada akhirnya dia berhasil mengunci pergerakannya dan mulai mencekik lehernya.

“LIFE OR DIE?” Kalimat terlarang yang diucapkan Nina membuat suasana di sekitar menjadi sangat gelap seketika. Popol melihat bayangan sesosok Makhluk Iblis yang sangat menyeramkan di belakang Tubuh Nina. Membuat bocah kecil itu semakin ketakutan. Dan pada akhirnya, jiwa homiesnya menguap. Seketika dia langsung menarik bayangan Homies dan menelannya. Setelah itu, bocah dengan tanduk iblis itu tiba-tiba tak sadarkan diri dan tergeletak di lantai dengan naas.

Sementara itu Clori tersesat terus berjalan menelusuri hutan yang ada. Saat Clori sedang mencari jalan keluar, seluruh hutan dilahap oleh Api Neraka sehingga membuat awan gendut itu terbang tinggi untuk mencarinya. Beberapa waktu kemudian setelah mencari, awan gendut itu berhasil menemukan Nina. Namun terlihat kondisinya yang begitu seram membuatnya ketakutan.

Meskipun demikan, Clori tetap percaya Nina dapat melakukan sesuatu terhadap Api Neraka yang bertebaran dimana-mana. Hal ini membuat awan gendut itu memberanikan diri untuk mendekatinya. Saat mendekatinya, awan gendut itu memeluknya. Ketika merasakan pelukan hangat dari Clori, Efek Jiwa Iblis/Anger Mode Nina perlahan mulai memudar. Pada akhirnya Nina mulai tersadar kembali dan melihat kondisi sekitar yang begitu mengenaskan.

“Master, saya mohon tolong selamatkan kota ini dari Api Hitam itu.” Pinta Clori dengan nada melemah dan merasa ketakutan.

“Baiklah.” Ucap Nina dan mengelus punggung Clori yang lembut itu..

Tanpa basa basi lagi, Nina membuat lingkaran sihir. Dia berdiri di dalam Lingkaran sihir dan kemudian berdoa.

“Wahai Roh Kudus jiwa yang agung, berikanlah mukjizat kepada Kota ini, kumpulkanlah seluruh api hitam ini menuju suatu kepadatan. Berikanlah kehidupan pada kepadatan, Buatlah menjadi makhluk yang memiliki moral dan Batin. Semoga Makhluk ini selalu berbahagia.” Dengan doa yang dirapalnya, tiba-tiba semua api hitam tersebut terkumpul menjadi suatu bola yang padat dilangit, tiba-tiba energi Homies Nina keluar dan memasuki ke gumpalan Bola panas yang padat, perlahan-lahan Bola semakin terang hingga silau kemudian terbentuk sebuah Matahari mini berwarna Kuning yang imut dan hidup.

“Mulai sekarang, kamu adalah Jiwa Homies yang hidup. Namamu Sirius, Homies elemen Api.” Setelah itu Nina pun pingsan tak sadarkan diri.

“Sirius, sekarang Carilah Master Morine, Lindungi beliau. Saya akan membawa Nijirou, Master Nina dan Gadis Assassin ini untuk menemui Merina dan Smarter.”

“Bisakah anda menjelaskan tentang master Morine? Dan juga sebenarnya apa yang sedang terjadi sekarang?” Tanya Sirius kepada Clori dengan nada kebingungan.

Clori kemudian menjelaskan segalanya kepada Sirius. Dan setelah itu Sirius pergi menuju ke Istana Kerajaan Gorry Kota Selatan. Kemudian awan gendut itu membawa mereka bertiga menuju ke pinggir pantai utara.

Ketika dalam perjalanan, Morine melihat Api Hitam tersedot ke dalam suatu pusaran dilangit dan membentuk sebuah Bola bulat dan padat, melihat hal ini Morine langsung bergegas menuju ke Perbatasan Kota. Disana dia berjumpa dengan homie baru, Sirius.

“Siapa kamu?” Morine terlihat sangat waspada saat melihat Sirius.

“Mohon Tenang Master, jangan panik. Apakah Anda Master Morine?” Tanya Sirius kepada Morine dengan nada meyakinkan.

“Iya, Saya Morine.” Tegas Morine...

Kemudian Homies tersebut menjelaskan semua yang terjadi pada Nina, Nijirou, Assassin Natasha. Setelah mendengar penjelasan dari Morine, Morine langsung menyuruh Sirius untuk pergi bersamanya menuju ke Pantai Utara dari Kota Gorry.

“Mari kita pergi, Kemungkinan ada serangan lain lagi yang akan datang. Clori.” Ucap Morine kepada Sirius yang sedang mengikutinya menuju ke Pantai Utara..

Di sisi pertempuran Nina vs. Popol telah berakhir, Nina menggunakan sisa kekuatannya untuk menyembuhkan Nijirou dan Natasha yang tak sadarkan diri. Setelah itu dia juga ikut tumbang karena kelelahan akibat menggunakan Anger Mode.

Nina tergeletak di atas Nijirou yang sedang pingsan...

<< Comment Author: Waduh... Ada sesuatu ini xD >>

Kemudian Clori memutuskan membawa mereka bertiga ke Pantai Utara.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status