Share

Chapter 5 : Perisai ESDA Gorry

Di Pusat Kota Gorry terlihat ratusan pasukan Kerajaan yang sedang menuju ke Penjara Bawah Tanah lengkap dengan seragam tempur mereka. Penduduk yang melihat Para Pasukan Kerajaan yang sedang bergegas itu membuat Penduduk Panik dan terlihat mulai bersembunyi ke dalam bangunan...

Di dalam Perjalanan menuju ke Pintu Gerbang Utama Penjara Bawah Tanah. (Lebih tepatnya di Lantai 2 Penjara bawah tanah). Terlihat Nijirou, Clori yang sedang mengangkut Nina yang pingsan, Morine, Smarter, Merina, beserta para tahanan lainnya mulai menerobos Penjara sambil melawan para Pasukan Penjaga Penjara yang ada disana.

Nijirou juga ikut berlari bersama dengan Morine dan lainnya. Namun, dia sepertinya merasakan sesuatu hal yang janggal. Saat Dia melihat ke arah belakangnya, Water Prison yang dikunci lepas.

“Astaga... Saya lupa..” terlihat Nijirou yang sangat kaget, karena Water Prison yang dibuatnya telah menghilang.

“Ada apa?” Tanya Morine dengan keheranan

“Tadi saya ada menangkap seorang Pengikut ESDA, tetapi dia berhasil kabur.” Tampak Nijirou mulai ketakutan untuk mengatakan hal yang sebenarnya..

Morine tersenyum dan berkata “DASAR BODOH KAMU!” sambil menonjok Nijirou (╬▔皿▔)╯. Nijirou terpental dan menabrak dinding penjara hingga hancur. Kepalanya pusing dengan banyak bintang.

“Maafkan Saya.” Terlihat Nijirou hampir pingsan.

Morine terlihat kesal dengan tingkah Nijirou. Suara benturan keras dari tonjokan Morine membuat Nina terbangun. :v

“Aduh... Kepalaku terasa berat sekali.” Nina terbangun sambil memegang kepalanya.

“Master, Jangan bergerak dahulu.” Kata Clori dengan Nada khawatir.

“Saya tidak apa-apa. Bagaimana keadaan Nijirou dan Morine?” Tanya Nina kepada Clori yang berada dibawahnya.

“Mereka sangat bersemangat.” Jawab Clori dengan tersenyum lebar..

“Syukurlah kamu baik-baik saja. Saya khawatir tadi.” Nijirou tiba-tiba sembuh dari tonjokkan Morine, menyerbu Nina dengan pelukan hangatnya. Nina kaget. :v

“Ni.. Ni.. Nijirou Kun, a.. a.. apa yang kamu lakukan? Lepaskan saya.” Muka Nina tiba-tiba memerah ketika berkata dengan perasaan gugup.

“Jangan dingin gitu dong.” Kata Nijirou dengan nada yang manja..

Nina wajahnya semakin memerah dan akhirnya Tsundere lagi.. Nijirou Terkapar lagi untuk kedua kalinya, Kali ini kepala Nijirou benjol 5 tingkat xD

“(Dasar Nina! Aku iri banget. Ada pria tampan yang memeluknya. Seandainya aku jadi Nina... Aduh pasti hatiku meleleh),” Terlihat Raut wajah Morine yang terlihat cemburu ketika melihat aksi icha-icha mereka.

“Maafkan saya.” Nina Kembali kalem dan berusaha membangunkan Nijirou yang terkapar tak berdaya di atas lantai penjara.

“(Gadis cantik memang sadis),” Pikir Nijirou yang terkapar dengan tak berdaya.

“Master, ini gawat!!” Smarter tampak Kembali dari luar untuk melapor..

“Ada apa itu?” Tanya Nina kepada Smarter dengan raut wajah bingung.

“Semua Pasukan Kerajaan sudah mengepung Penjara bawah tanah.” Ujar Smarter memberitahu.

“Ini tidak mungkin, bagaimana ini? Apa yang harus kita lakukan?” Terlihat raut Nina yang ketakutan, disisi lain Morine dan Nijirou malah tersenyum......

“Saatnya Balas Dendam!” Morine terlihat sangat terobsesi untuk membalaskan dendamnya. xD

“Jangan khawatir Nina Chan, ada aku disini untuk melindungimu.” Nijirou berkata dengan tampang sok kerennya xD.

Kemudian mereka meneruskan perjalanannya hingga sampai di lantai pertama. Mereka hampir mencapai Gerbang Pintu Penjara Utama, disana terlihat Para Pasukan mulai memasuki Gerbang Penjara Bawah tanah untuk melakukan serangan terhadap para tahanan yang berusaha melarikan diri.

Mereka berdua berdiri di garis depan menghadapi serangan dari Para Pasukan. Mereka pun ikut membantu para tahanan yang sedang melawan para Pasukan Kerajaan.

“Kalian semua mundurlah terlebih dahulu. Biar aku dan Nijirou yang mengurus mereka!” Morine memberikan perintah kepada Para Tahanan yang sedang melawan para Pasukan Kerajaan. Para Tahanan terlihat menuruti perintahnya mundur dari pertarungan, kemudian..

“Sekarang saatnya Nijirou Kun, serang mereka!” Morine yang melihat para tahanan yang sudah mundur, memerintahkan Nijirou untuk melakukan serangan sihir. Tapi sebelum dia beraksi, para Pasukan melancarkan serangan hujan panah ke arah mereka. Sebagian tahanan ada yang terkena serangan.

“Tidak semudah itu. Element Form : Wind Mode. Wind Release : Wind Storm.” Nijirou memasuki mode elemen Anginnya dari Mode Normalnya. Dalam Mode Angin, perubahan transformasi yang terjadi hanya pada perubahan warna rambut yang berwarna silver abu-abu dan tato khas elemen angin yang berada di dadanya, corak tato di sekitar matanya membuat Nijirou (Wind) terasa sangat keren di mata Nina. Dengan serangan sihir angin yang dilancarkannya, seketika seluruh ruangan Penjara diselimuti badai Topan angin (Wussss), membuat panah-panah berhamburan kemana-mana.

Kemudian Tim Prajurit Elemen Api menembakkan sihir Hujan Bola api ke Arah Morine dan Nijirou yang sedang melancarkan sihirnya.

“Jangan anggap remeh saya! Size Manipulation : Compressing Range,” Morine membuat sebuah pusaran Lingkaran sihir yang bersifat absorb dengan kedua tangannya, kemudian menyerap semua Bola Sihir Api yang dilancarkan oleh Pasukan Penyihir, lalu Morine Memantulkan Kembali semua bola sihir Api yang ditembak ke pasukan.

“Size Manipulation : Expansion Magic,” Setelah memantulkan kembali serangan bola sihir api itu. Dengan jentikan jarinya, Morine mengubah ukuran bola-bola Sihir Api yang dipantulkannya menjadi sangat besar dan menghantam seluruh pasukan Kerajaan dan meledak. Seluruh Pasukan kerajaan kalah hanya sekali pantulan darinya.

“Itu sihir yang sangat mengagumkan. (Astaga, dia memang Monster... Aku sebagai pejantan kalah darinya).” Nijirou melihat gaya bertarung Morine yang sangat unik membuatnya kagum.

“Kekuatan manipulasi ukuranku tidak akan kalah dari siapa pun!” Morine memamerkan sihir Manipulasi ukuran nya dengan sangat bangga

“Morine Chan sangat keren...” Nina memuji.

“Tentu dong, Nina Chan... Merina, Rawatlah Budak yang terluka!” Morine kembali memberi komando kepada Merina.

“Baik, Master Morine.” Jawab Merina yang kemudian pergi ke tempat Tahanan yang terluka. Dia mulai melakukan proses penyembuhan dengan sihir Holy Healingnya.

“Baiklah Sekarang Mari kita serang Kerajaan Gorry! Sambil dalam perjalanan, mari kita juga selamatkan para Budak.” Morine memberi semangat kepada semua orang yang berada di dalam penjara untuk menyerang Kota Gorry.

“Siap Bosku.” Semuanya bersorak dengan semangat.

Di dalam Istana Kerajaan, Raja Gorry yang duduk merasa khawatir dan tidak tenang. Kemudian Assassin itu muncul kembali di hadapan raja untuk melapor.

“Yang Mulia, Pasukan kerajaan yang dikirim semua sudah tumbang. Apa yang harus kita lakukan?” Assassin yang bernama Natasha itu menghadap raja dengan sikap berlutut, melaporkan situasi yang telah terjadi di Penjara saat ini.

“Panggil para Perisai ESDA Gorry!, Bunuh Nina Sekarang Juga” Perintah Raja Gorry kepada Natasha untuk segera memanggil para Perisai ESDA Gorry.

“Ok.” Natasha kembali menghilang dan mulai mengumpulkan para Perisai ESDA.

Beberapa menit telah berlalu, dan akhirnya Natasha mengumpulkan ketiga Perisai ESDA Gorry.

>> Reana Gadis berambut merah pendek, bermata hitam berpakaian Hitam, berkulit putih.

>> Earu Pria berpakaian Hitam (Mirip Baju Akatsuki Gitu, Tapi hitam polos), berambut Kuning, bermata Biru, berkulit Hitam, Dan

>> Popol, seorang bocah Kecil berpakaian hitam (Seragam dengan Earu dan Raena), bermata Kuning, berambut Hijau, Berkulit Hitam, dan memiliki Tanduk.

Ketiga Perisai ESDA Gorry bertemu Raja dan memberi hormat.

“Kalian, Bunuhlah semua Tahanan, Para budak, Nina beserta rekannya! Jangan biarkan mereka hidup lagi!” Raja Gorry memerintahkan para perisai ESDA dengan nada penuh kebencian, hasrat ingin membunuh yang sangat kuat.

Perisai ESDA itu menjawab, “Baiklah.”

Seketika ketiga Perisai ESDA Gorry itu tersenyum kemudian menghilang.

“Mari kita lihat sejauh mana kau bisa bertahan, Nina..” Dengan ekspresi wajah memuakkan, Raja Gorry berkata.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status