Di sisi lain, keadaan kedai makan sudah hancur akibat pertarungan antara Nijirou dan Pengikut ESDA itu.
Serangan Lightning Palm Nijirou (Lightning) berhasil membuat musuh terpental. Setelah Pengikut ESDA itu terpental, dia ingin segera menangkapnya. Saat hendak menangkapnya, dia melakukan serangan mendadak.
“Rasakan Ini! Fire Hell,” Pengikut ESDA berkata sambil tersenyum jahat, memberikan tinju Api Neraka yang berwarna biru.
Nijirou (Lightning) tidak mampu menghindari serangan mendadak Pengikut ESDA itu membuat Nijirou (Lightning) terkena serangan telak dibagian perutnya. Dia mengalami cedera yang serius dan terpental jauh dan terjatuh. Setelah beberapa detik terjatuh, dia berusaha bangkit kembali dan mengambil kuda-kuda gaya serangan...
“Element Form : Water Mode. Water Magic : Water Prison,” Nijirou menggunakan sihir Element Form untuk bertransformasi menjadi Pengguna Sihir Element Air. Pada kali ini, Rambutnya berubah menjadi biru cerah yang indah dengan tubuh yang memiliki insan di dekat lehernya dan tangannya memiliki selaput (Berubah menjadi Manusia ikan). Kemudian dia menggunakan sihir Water Prison yang memungkinkan sihir yang mengikat musuh di dalam penjara bola air yang diciptakannya.
Nijirou akhirnya berhasil mengikat Musuhnya di dalam Penjara Air.
“Saatnya kamu harus menjawab semua pertanyaanku. Kamu sudah tidak bisa lari kemana-mana lagi.” Tatap Nijirou (Water) kepada Pengikut ESDA dengan serius..
Pengikut ESDA menjadi tidak berdaya dan terpaksa mengatakan semua hal yang telah terjadi kepadanya.
Setelah menginterogasi Pengikut ESDA tersebut, Nijirou (Water) mengetahui lokasi Nina dan Mencarinya di Penjara Bawah Tanah yang terletak di bagian Selatan Kota Gorry sambil membawanya yang terikat di dalam Water Prison.
“Dasar Sialan!” Pengikut ESDA terlihat berontak berusaha untuk melepaskan diri dari jeratan sihir Water Prison Nijirou (Water)
Di Penjara Bawah Tanah Lantai terbawah, di salah satu Sel Penjara, Terlihat Morine membuka mata dan berdiri.
“Huh... Dimana saya?” Tampak Morine berdiri melihat-lihat keadaan sekitar..
“Anda berada di Penjara Bawah tanah.” Jelas Merina kepada Morine mengenai situasi saat ini.
Ketika Morine melihat-lihat, dia terkejut saat melihat Nina yang terbaring tak berdaya.
“Nina? Mengapa kamu bisa di sini? Ada apa denganmu?” Morine yang melihat segera menghampiri Nina dan berusaha membangunkannya. Dia terlihat bingung dengan kondisinya.
“Tadi Master Nina memanggil Malaikat Penyembuh untuk menyembuhkan luka anda. Master Morine, Anda tidak perlu khawatir. Master Nina hanya kehabisan Energi Stamina, dia hanya kelelahan.” Smarter menjelaskan apa yang telah terjadi pada Nina dengan nada datar.
Tanpa diduga-duga muncul Clori yang sedang mencari Nina yang diculik.
“Master...” Teriak Clori sambil mencari Nina ke dalam Penjara yang gelap.
“Clori... Kesini kamu.” Morine melambaikan tangannya sambil menyuruh Clori untuk segera kemari. Awan gendut itu melihat Morine dan segera menghampirinya.
“Master....” Clori terlihat sangat rindu dengan Masternya yang baru saja hilang mendekati Morine dan Nina dan memeluknya dengan erat.
“Clori... sudah lama kita tidak jumpa. Untuk sekarang pinjam punggungmu dulu.” Morine berkata kemudian meletakkan tubuh Nina di atasnya.
“(Dasar Nina Bodoh. Kamu selalu saja melakukan hal yang mustahil),” Sambil menatap Nina yang terbaring di punggung Clori, Morine bergumam.
“Bisa kamu jelaskan kondisi sekarang? Aku masih ingat siksaan yang diberikan oleh Reana sialan itu. Aku ingin segera menyabit-nyabitnya.” Morine bertanya kepada Smarter dan mengingat apa yang sudah dialaminya dengan sangat Geram.
“Baiklah.” Smarter terlihat tersenyum..
“Situasi saat ini, mengenai Raja Gorry, ternyata Raja Gorry merupakan salah satu Master dari Kelompok ESDA itu, dia lebih dikenal sebagai Master G. Kemudian ini menyangkut budak yang bernama Nijirou itu, dia merupakan salah satu korban budak dari Planet ini. Dia tampak memiliki hubungan dengan Clan Oroni. Akan tetapi mengenai hal itu saya masih belum mendapatkan informasi yang meyakinkan. Kemudian mengenai Master Orion, Raja Gorry merupakan suami dari Master Orion.” Smarter Menjelaskan semua situasi yang sudah terjadi, tentang Hubungan Raja Kota Selatan Guldish dengan ESDA, Tentang Nijirou beserta Informasi Clan Oroni dan hubungannya dengan Master Orion, dan akhirnya Morine pun paham mengenai kondisinya.
“Aku sudah paham, Jadi sekarang kita harus mencari Nijirou terlebih dahulu. Setelah itu, kita akan menyusun strategi selanjutnya bersamanya. Aku juga harus segera menyelesaikan misiku yang tertunda ini.” Morine mulai mengambil keputusan setelah mendengar informasi yang diperoleh dari Smarter.
“Tunggu dulu, Master Morine. Bagaimana keadaan tahanan yang ada di bawah Penjara? Apa yang harus kita lakukan?” Smarter bertanya kepada Morine tentang para tahanan yang ada di penjara dengan nada sedikit bingung.
Morine merespons pertanyaan Smarter sambil tersenyum, “Kita bebaskan aja semuanya, Ini sangat menguntungkan kita. Suasana kota pasti akan sangat kacau balau!”
Kemudian Smarter mulai membebaskan semua tahanan yang ada di Penjara, dan para tahanan berterima kasih kepada Smarter dan menghadap ke Morine.
“Semuanya, Saya Morine dari Planet Herby. Di sini saya datang untuk menyelamatkan seluruh budak yang ada di Planet Guldish ini. Untuk itu, saya mohon Pinjamkan kekuatan kalian untuk bersama-sama hancurkan Kejahatan dalam Planet Guldish ini!” Morine berdiri di suatu tempat yang tinggi dan berkata.
“SIAP!” para budak tahanan yang terjerat dalam sel Penjara terlihat sangat bersemangat.
“Izinkan saya mengambil Komando Nina, Merina. Tolonglah sembuhkan para tahanan ini!” Morine melihat sebagian Tahanan ada yang melemah meminta bantuan spirit Nina untuk membantu para tahanan.
“Baiklah. Holy Spell : Holy Area Healing,” Merina menuruti keinginan Morine dan menggunakan sihir Holy Area Healing, sihir penyembuh dalam ruang lingkup tertentu seperti sebuah shield yang memancarkan sinar hijau remang-remang. para tahanan yang berada di dalam area shield penyembuhan Merina berangsur-angsur mulai pulih dari luka.
Dengan cahaya remang-remang hijau yang cukup terang membuat Nijirou yang memasuki penjara tersebut yang melihat cahaya remang-remang itu dan mengikutinya. Dia langsung menyusul dan sampai di lantai terbawah. Disana dia akhirnya bertemu dengan Morine. Terlihat juga para tahanan yang di dalam mulai berkumpul.
“Siapa Anda? Apakah anda kenalan Nina?” Tanya Nijirou kepada Gadis berambut hijau pendek itu.
“Saya Morine, saya rekannya Nina. Apakah Anda Nijirou?” Morine menerka bahwa pria yang di depannya adalah Nijirou.
“Iya, Kok kamu tahu saya Nijirou?” Tanya Nijirou yang kebingungan melihat Morine.
“Smarter sudah menjelaskan segalanya, Saya sudah tahu kondisimu.” Morine menegaskan dirinya sudah diberitahu oleh Smarter.
“(Dasar Nina, Jago banget dia bawa Cowok ganteng),” Dalam Hati Morine juga bergumam.
“Bagaimana Keadaan Nina sekarang?” Tanya Nijirou yang sedang melihatnya yang terbaring di punggung Clori kepada Smarter.
“Master Nina hanya pingsan karena kehabisan stamina, dia baik-baik saja.” Smarter meminta agar Nijirou tidak perlu khawatir.
Nijirou Sambil menatap Nina dan berkata “Baiklah.” Dalam Hati Nijirou Berkata “(Manis banget).”
“Semuanya, Mari kita selamatkan semua budak yang ada di sini!” Perintah Morine kepada semua Tahanan yang ada.
Para Tahanan berkata “SIAP!!” Mereka tampak mengambil beberapa senjata yang ada di dalam Gudang, menyerang para Prajurit yang berada disana yang sedang lengah. Dan akhirnya pertempuran pun dimulai. Sembari menuju ke lantai atas untuk keluar, para tahanan juga ikut membebaskan para budak yang di sel penjara.
Di kediaman Istana Gorry, Assassin itu kemudian kembali menghadap ke Raja Gorry, Assassin itu terlihat sangat khawatir dan melapor kepada Baginda Raja.
“Lapor, Baginda Raja. Di dalam Penjara Bawah Tanah semua tahanan sudah bebas!, Anami Nina telah menghilang.” Jelas Assassin dengan nada sedikit takut.
“APA? Natasha, segera Kirimkan seluruh pasukan ke Penjara Bawah Tanah. Bunuh semua budak yang ada!” Raja Gorry terlihat sangat terkejut dan mulai menunjukkan emosinya, budak di sampingnya menjadi pelampiasan amarahnya.
“Baiklah, Baginda.” Assassin kemudian mengarahkan prajurit yang ada untuk menyerang.
“Tidak akan kubiarkan Anami Nina Lepas!” Dengan perasaan marah, Raja Gorry itu atau Master G menggenggam sebuah gelas hingga pecah.
Di Pusat Kota Gorry terlihat ratusan pasukan Kerajaan yang sedang menuju ke Penjara Bawah Tanah lengkap dengan seragam tempur mereka. Penduduk yang melihat Para Pasukan Kerajaan yang sedang bergegas itu membuat Penduduk Panik dan terlihat mulai bersembunyi ke dalam bangunan... Di dalam Perjalanan menuju ke Pintu Gerbang Utama Penjara Bawah Tanah. (Lebih tepatnya di Lantai 2 Penjara bawah tanah). Terlihat Nijirou, Clori yang sedang mengangkut Nina yang pingsan, Morine, Smarter, Merina, beserta para tahanan lainnya mulai menerobos Penjara sambil melawan para Pasukan Penjaga Penjara yang ada disana. Nijirou juga ikut berlari bersama dengan Morine dan lainnya. Namun, dia sepertinya merasakan sesuatu hal yang janggal. Saat Dia melihat ke arah belakangnya, Water Prison yang dikunci lepas. “Astaga... Saya lupa..” terlihat Nijirou yang sangat kaget, karena Water Prison yang dibuatnya telah menghilang. “Ada apa?” Tanya Morine dengan keheranan “Tadi saya ada menangkap seorang Pengikut ESDA,
Di tengah kota, para tahanan membantu para budak melarikan diri dari Bangsawan Keji. Suasana Kota sangat kacau balau. “Kalian semua, kembalilah ke Kota untuk menghindari Konflik dan bawalah para Budak yang disana.” Smarter yang berada di Luar Penjara mengarahkan para Tahanan untuk segera menuju ke kota menyelamatkan para Budak yang terjerat oleh para Bangsawan yang keji itu. Para Tahanan mengikuti arahan dari Smarter dan segera menuju ke Pusat Kota. Nijirou (Wind) dan Nina ikut Bersama dengan para tahanan. “Morine San, aku dan Nina akan membantu para tahanan. Ayo Nina kita bantu mereka.” Nijirou (Wind) spontan mengajak Nina dan Clori untuk membantu para Tahanan yang bergegas menuju ke pusat kota. Mereka berdua naik punggung Clori keluar dari Gerbang Penjara terbang menuju Pusat Kota. “Baiklah, aku juga akan ke Istana untuk mengalahkan Master G.” Morine juga ikut keluar tetapi melewati rute yang berbeda. Akhirnya Pusat Kota menjadi porak-poranda. para bangsawan menjadi panik dan me
Di Reruntuhan Istana Kerajaan Gorry... Terlihat Raja Gorry sedang kewalahan. “Dimana para budak itu bersembunyi?” Tanya Raja Gorry yang sedang berdiri dengan emosi. “Menurut laporan, mereka sepertinya menuju ke pantai utara.” Jelas Prajurit itu dengan nada yang kurang meyakinkan. “Wahai semuanya... Atas perintahku, Mari kita hancurkan dan bantai para budak di Pantai Utara itu. Habisi mereka sampai ke akar-akarnya!” Raja Gorry dipenuhi oleh emosi negatif membuatnya terlihat seperti orang tidak waras yang meluap-luapkan amarahnya dan memerintah para Prajurit tersisa. Para Prajurit Bersorak dan mulai menyerbu ke pantai Utara melalui jalan Rahasia dari Istana. Di Area Pertarungan Nijirou Pusat Kota Gorry, Nijirou (Water) dan Nijirou (Lightning) bertarung melawan Popol dengan sangat sengit. Pertarungan Nijirou (Lightning) cepat akan tetapi Nijirou (Water) memiliki celah yang banyak, Popol mengambil kesempatan itu untuk menyerang celah dan titik lemah Nijirou (Water). “Dasar Lemah, Das
Di dekat Reruntuhan Gerbang Istana Gorry, Tampak Reana yang sudah memasuki fase true Awakeningnya (Mode bertransformasi menjadi Iblis dengan tanduk yang besar). “Hahahahahaha... Sekarang waktunya untuk Mengakhirimu. Rasakan ini Demon Whip Magic : Thicket of Whip,” Seketika dari tubuh Reana Mengeluarkan Banyak sekali Cambuk belukar yang beracun Racun dari tubuhnya untuk menyerang. Morine tampak menghindari setiap serangan yang dilancarkan olehnya. “Aduh... Dia sangat berbahaya, Sihir Manipulasi ukuranku sudah tidak berefek. Sepertinya aku juga harus lebih serius.” Pikir Morine dengan wajah yang terlihat sangat serius. Dia meningkatkan Jumlah penggunaan Mana, terlihat tubuhnya mulai diselimuti oleh Aura sihir berwarna Hijau tua. “Hahahahahaha.......” Reana tertawa bagaikan orang stress yang tidak waras. Dia tampak terus-menerus melancarkan serangan tanpa ampun kepada Morine. “Ini sungguh menyebalkan, Racun-racun itu berduri.” Kali ini Morine langsung menyusutkan ukuran badannya dan m
Di dalam Jalan Rahasia menuju ke Pantai Utara, Sang Raja beserta Pasukannya sampai di dekat Pantai Utara dengan muncul dari sebuah Gua rahasia yang berada di bebatuan dekat Pantai, disitu Raja dan Pasukannya telah melihat para Budak Beastman yang sedang dirawat oleh Merina dan Smarter. “Hancurkan dan Bunuh semua orang yang ada disana!” Raja Gorry yang melihat para budak berada di pesisir Pantai segera memerintahkan para Prajurit untuk menyerang. “Siap Pak!” para Prajurit mengangkat senjata dan mulai menyerbu. Sebagian budak Beastman yang sudah lebih fit bersama dengan beberapa para tahanan melawan serangan para Prajurit itu. Pertempuran telah terjadi. Beberapa menit kemudian, Morine naik ke punggung Api Sirius terbang menuju ke pantai utara. Akhirnya mereka sampai di Pantai Utara yang terlihat penuh dengan pertempuran. Smarter berusaha membawa para Budak yang terluka, Merina terlihat menggunakan sihir penyembuhan jarak jauh melindungi para Tahanan dan Budak yang sedang bertarung. |
Di Pinggir Pantai Utara Kota Gorry... “Sebelum Kita menuju Planet Herby, bisakah kamu memperbaiki Ekosistem Hutan disana?” Tanya Morine kepada Kome sambil menunjuk ke arah Hutan yang berada jauh dari mereka terbakar... “Tentu saja.” Kemudian Kome menuju ke dalam hutan dengan cepat merambat ke dalam tanah. “Wood Art Magic : Forest Restore,” Seketika seluruh area hutan bercahaya hijau. Tanaman yang terbakar oleh api Hitam perlahan mulai sembuh dan hidup Kembali. Morine yang melihat pemandangan yang indah ini bergumam sambil tersenyum, “(Kamu memang hebat Nina, Energi Manamu tiada habisnya).” Kemudian setelah itu, Kome kembali ke hadapan Morine.. “Sudah selesai Master.” Ucap Kome yang tersenyum lebar.. “Terima Kasih.” Morine tampak berterima kasih kepada Kome. “Bukan masalah besar. Kalau begitu aku kembali dulu ya dadah...” Kome pamit dan melambaikan tangannya kepada Morine dan kemudian menghilang. Morine juga melambaikan tangannya dengan tersenyum. Lalu... “Nijirou, Sirius, Clor
Di ruang kemudi Kapal, “Sirius, Apa kamu melihat sesuatu?” Tanya Clori kepada Sirius yang sedang memandang Langit. “Saya hanya melihat pemandangan angkasa. Jadi, benda bercahaya berkedap kedip itu disebut sebagai bintang?” Tanya Sirius kembali kepada Clori. “Ya, itu bintang.” Jawab Clori dengan nada ceria. “Itu sangat Indah. Ini pertama kalinya aku melihat bintang.” Mata Sirius berbintang. Dia terlihat sangat kagum saat melihat pemandangan bintang yang ada melalui jendela kapal. “Tentu.” Clori hanya tersenyum saat melihat ekspresi Sirius. Diruang Dapur Kapal. Nina, Nijirou, Natasha dan Morine terlihat sibuk mempersiapkan menu makanan untuk para Beastman dan Tahanan. “Natasha San, ambilkan Tepung, Garam, dan air. Setelah itu tolong ke ruang pemandian umum untuk mendata jumlah Beastman. Agar kami bisa menyajikan porsi yang sesuai.” Nina meminta Natasha untuk mengambil beberapa Bahan makanan. “Ok.” Terlihat Natasha mengambil Tepung Terigu, Garam dan Air kemudian memberikannya kepa
Setelah itu Nina pergi ke ruang kendali untuk membawa makanan ke Sirius dan Clori. “Clori, Sirius, saatnya makan.” Nina sambil membawa Air segar kepada Clori dan Obor api ke Sirius. “Terima kasih, Master.” Ucap Clori sembari meminum Air tersebut.. “Yummy..” Terlihat Sirius melahap api dari Obor tersebut. “Mengapa Master pergi ke tempat kami untuk membawa makanan?” Tanya Sirius dengan penasaran setelah melahap api dari obor tersebut. “Jangan berkata seperti itu. Meskipun kalian hanya Jiwa Homies, kalian tetaplah hidup dan memiliki hati dan pikiran. Itu membuktikan bahwa kita sebenarnya keluarga. Tak terlepas seperti apa pun bentuknya. Kalian selalu melindungiku dan itu membuat saya sangat Bahagia.” Nina berdiri di satu sisi menatap bintang-bintang dari jendela kaca kapal kendali dengan tenang. Sirius dan Clori yang mendengar Perkataan langsung menangis dan memeluknya. Nijirou yang mengintip dari depan Pintu Ruang kendali hanya tersenyum. “(Syukurlah, tidak ada masalah serius).” P