Share

Chapter 4 : Didalam Penjara Bawah Tanah

Di sisi lain, keadaan kedai makan sudah hancur akibat pertarungan antara Nijirou dan Pengikut ESDA itu.

Serangan Lightning Palm Nijirou (Lightning) berhasil membuat musuh terpental. Setelah Pengikut ESDA itu terpental, dia ingin segera menangkapnya. Saat hendak menangkapnya, dia melakukan serangan mendadak.

“Rasakan Ini! Fire Hell,” Pengikut ESDA berkata sambil tersenyum jahat, memberikan tinju Api Neraka yang berwarna biru.

Nijirou (Lightning) tidak mampu menghindari serangan mendadak Pengikut ESDA itu membuat Nijirou (Lightning) terkena serangan telak dibagian perutnya. Dia mengalami cedera yang serius dan terpental jauh dan terjatuh. Setelah beberapa detik terjatuh, dia berusaha bangkit kembali dan mengambil kuda-kuda gaya serangan...

“Element Form : Water Mode. Water Magic : Water Prison,” Nijirou menggunakan sihir Element Form untuk bertransformasi menjadi Pengguna Sihir Element Air. Pada kali ini, Rambutnya berubah menjadi biru cerah yang indah dengan tubuh yang memiliki insan di dekat lehernya dan tangannya memiliki selaput (Berubah menjadi Manusia ikan). Kemudian dia menggunakan sihir Water Prison yang memungkinkan sihir yang mengikat musuh di dalam penjara bola air yang diciptakannya.

Nijirou akhirnya berhasil mengikat Musuhnya di dalam Penjara Air.

“Saatnya kamu harus menjawab semua pertanyaanku. Kamu sudah tidak bisa lari kemana-mana lagi.” Tatap Nijirou (Water) kepada Pengikut ESDA dengan serius..

Pengikut ESDA menjadi tidak berdaya dan terpaksa mengatakan semua hal yang telah terjadi kepadanya.

Setelah menginterogasi Pengikut ESDA tersebut, Nijirou (Water) mengetahui lokasi Nina dan Mencarinya di Penjara Bawah Tanah yang terletak di bagian Selatan Kota Gorry sambil membawanya yang terikat di dalam Water Prison.

“Dasar Sialan!” Pengikut ESDA terlihat berontak berusaha untuk melepaskan diri dari jeratan sihir Water Prison Nijirou (Water)

Di Penjara Bawah Tanah Lantai terbawah, di salah satu Sel Penjara, Terlihat Morine membuka mata dan berdiri.

“Huh... Dimana saya?” Tampak Morine berdiri melihat-lihat keadaan sekitar..

“Anda berada di Penjara Bawah tanah.” Jelas Merina kepada Morine mengenai situasi saat ini.

Ketika Morine melihat-lihat, dia terkejut saat melihat Nina yang terbaring tak berdaya.

“Nina? Mengapa kamu bisa di sini? Ada apa denganmu?” Morine yang melihat segera menghampiri Nina dan berusaha membangunkannya. Dia terlihat bingung dengan kondisinya.

“Tadi Master Nina memanggil Malaikat Penyembuh untuk menyembuhkan luka anda. Master Morine, Anda tidak perlu khawatir. Master Nina hanya kehabisan Energi Stamina, dia hanya kelelahan.” Smarter menjelaskan apa yang telah terjadi pada Nina dengan nada datar.

Tanpa diduga-duga muncul Clori yang sedang mencari Nina yang diculik.

“Master...” Teriak Clori sambil mencari Nina ke dalam Penjara yang gelap.

“Clori... Kesini kamu.” Morine melambaikan tangannya sambil menyuruh Clori untuk segera kemari. Awan gendut itu melihat Morine dan segera menghampirinya.

“Master....” Clori terlihat sangat rindu dengan Masternya yang baru saja hilang mendekati Morine dan Nina dan memeluknya dengan erat.

“Clori... sudah lama kita tidak jumpa. Untuk sekarang pinjam punggungmu dulu.” Morine berkata kemudian meletakkan tubuh Nina di atasnya.

“(Dasar Nina Bodoh. Kamu selalu saja melakukan hal yang mustahil),” Sambil menatap Nina yang terbaring di punggung Clori, Morine bergumam.

“Bisa kamu jelaskan kondisi sekarang? Aku masih ingat siksaan yang diberikan oleh Reana sialan itu. Aku ingin segera menyabit-nyabitnya.” Morine bertanya kepada Smarter dan mengingat apa yang sudah dialaminya dengan sangat Geram.

“Baiklah.” Smarter terlihat tersenyum..

“Situasi saat ini, mengenai Raja Gorry, ternyata Raja Gorry merupakan salah satu Master dari Kelompok ESDA itu, dia lebih dikenal sebagai Master G. Kemudian ini menyangkut budak yang bernama Nijirou itu, dia merupakan salah satu korban budak dari Planet ini. Dia tampak memiliki hubungan dengan Clan Oroni. Akan tetapi mengenai hal itu saya masih belum mendapatkan informasi yang meyakinkan. Kemudian mengenai Master Orion, Raja Gorry merupakan suami dari Master Orion.” Smarter Menjelaskan semua situasi yang sudah terjadi, tentang Hubungan Raja Kota Selatan Guldish dengan ESDA, Tentang Nijirou beserta Informasi Clan Oroni dan hubungannya dengan Master Orion, dan akhirnya Morine pun paham mengenai kondisinya.

“Aku sudah paham, Jadi sekarang kita harus mencari Nijirou terlebih dahulu. Setelah itu, kita akan menyusun strategi selanjutnya bersamanya. Aku juga harus segera menyelesaikan misiku yang tertunda ini.” Morine mulai mengambil keputusan setelah mendengar informasi yang diperoleh dari Smarter.  

“Tunggu dulu, Master Morine. Bagaimana keadaan tahanan yang ada di bawah Penjara? Apa yang harus kita lakukan?” Smarter bertanya kepada Morine tentang para tahanan yang ada di penjara dengan nada sedikit bingung.

Morine merespons pertanyaan Smarter sambil tersenyum, “Kita bebaskan aja semuanya, Ini sangat menguntungkan kita. Suasana kota pasti akan sangat kacau balau!”

Kemudian Smarter mulai membebaskan semua tahanan yang ada di Penjara, dan para tahanan berterima kasih kepada Smarter dan menghadap ke Morine.

“Semuanya, Saya Morine dari Planet Herby. Di sini saya datang untuk menyelamatkan seluruh budak yang ada di Planet Guldish ini. Untuk itu, saya mohon Pinjamkan kekuatan kalian untuk bersama-sama hancurkan Kejahatan dalam Planet Guldish ini!” Morine berdiri di suatu tempat yang tinggi dan berkata.

“SIAP!” para budak tahanan yang terjerat dalam sel Penjara terlihat sangat bersemangat.

“Izinkan saya mengambil Komando Nina, Merina. Tolonglah sembuhkan para tahanan ini!” Morine melihat sebagian Tahanan ada yang melemah meminta bantuan spirit Nina untuk membantu para tahanan.

“Baiklah. Holy Spell : Holy Area Healing,” Merina menuruti keinginan Morine dan menggunakan sihir Holy Area Healing, sihir penyembuh dalam ruang lingkup tertentu seperti sebuah shield yang memancarkan sinar hijau remang-remang. para tahanan yang berada di dalam area shield penyembuhan Merina berangsur-angsur mulai pulih dari luka.

Dengan cahaya remang-remang hijau yang cukup terang membuat Nijirou yang memasuki penjara tersebut yang melihat cahaya remang-remang itu dan mengikutinya. Dia langsung menyusul dan sampai di lantai terbawah. Disana dia akhirnya bertemu dengan Morine. Terlihat juga para tahanan yang di dalam mulai berkumpul.

“Siapa Anda? Apakah anda kenalan Nina?” Tanya Nijirou kepada Gadis berambut hijau pendek itu.

“Saya Morine, saya rekannya Nina. Apakah Anda Nijirou?” Morine menerka bahwa pria yang di depannya adalah Nijirou.

“Iya, Kok kamu tahu saya Nijirou?” Tanya Nijirou yang kebingungan melihat Morine.

“Smarter sudah menjelaskan segalanya, Saya sudah tahu kondisimu.” Morine menegaskan dirinya sudah diberitahu oleh Smarter.

“(Dasar Nina, Jago banget dia bawa Cowok ganteng),” Dalam Hati Morine juga bergumam.

“Bagaimana Keadaan Nina sekarang?” Tanya Nijirou yang sedang melihatnya yang terbaring di punggung Clori kepada Smarter.

“Master Nina hanya pingsan karena kehabisan stamina, dia baik-baik saja.” Smarter meminta agar Nijirou tidak perlu khawatir.

Nijirou Sambil menatap Nina dan berkata “Baiklah.” Dalam Hati Nijirou Berkata “(Manis banget).”

“Semuanya, Mari kita selamatkan semua budak yang ada di sini!” Perintah Morine kepada semua Tahanan yang ada.

Para Tahanan berkata “SIAP!!” Mereka tampak mengambil beberapa senjata yang ada di dalam Gudang, menyerang para Prajurit yang berada disana yang sedang lengah. Dan akhirnya pertempuran pun dimulai. Sembari menuju ke lantai atas untuk keluar, para tahanan juga ikut membebaskan para budak yang di sel penjara.

Di kediaman Istana Gorry, Assassin itu kemudian kembali menghadap ke Raja Gorry, Assassin itu terlihat sangat khawatir dan melapor kepada Baginda Raja.

“Lapor, Baginda Raja. Di dalam Penjara Bawah Tanah semua tahanan sudah bebas!, Anami Nina telah menghilang.” Jelas Assassin dengan nada sedikit takut.

“APA? Natasha, segera Kirimkan seluruh pasukan ke Penjara Bawah Tanah. Bunuh semua budak yang ada!” Raja Gorry terlihat sangat terkejut dan mulai menunjukkan emosinya, budak di sampingnya menjadi pelampiasan amarahnya.

“Baiklah, Baginda.” Assassin kemudian mengarahkan prajurit yang ada untuk menyerang.

“Tidak akan kubiarkan Anami Nina Lepas!” Dengan perasaan marah, Raja Gorry itu atau Master G menggenggam sebuah gelas hingga pecah.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status