Share

141. Satu Hama Dibasmi

Aufal dibuat geram karena terus menerus disalahkan. Tangannya mengepal kuat hingga buku-buku jarinya tampak memutih.

“Gue nggak pernah ninggalin Dahlia sendirian. Gue udah nawarin buat antar, tapi dia nggak mau. Bahkan udah gue paksa-paksa, dia tetap nggak mau.”

“Di saat bersamaan lo terus-terusan telepon minta gue buat segera balik. Gue akhirnya memilih kembali ke acara setelah diyakinkan Dahlia kalau dia baik-baik aja.”

“Lo pikir gue tega biarin Dahlia pulang sendirian? Nggak, Danang! Gue terpaksa biarin dia pulang sendirian karena lo!” marahnya sambil menuding muka Danang.

Danang terlihat bungkam dan termenung. Sepertinya dia kaget dengan fakta yang baru saja dibeberkan oleh Aufal. “Tapi lo sama sekali nggak hadir di detik-detik terakhirnya yang sangat ingin menemui lo,” ujar dengan nada rendah.

Hal itulah yang paling Aufal sesali seumur hidup. Dia tidak bisa bertemu Dahlia untuk terakhir kalinya. “Gue minta maaf nggak sempat datang.”

“Saat itu acara lagi padat banget apalagi lo ti
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status