Share

Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya
Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya
Penulis: Raja Utara

Bab 1

Di Kota Sunrise, pintu masuk Gedung Vagant, terlihat Josh Barnett berdiri sambil tersenyum dan memegang 2 tiket bioskop.

Saat ini, seorang pria dan wanita berjalan keluar dari gedung tersebut. Si pria mengenakan jas dan jam tangan Vacheron Constantin, juga terlihat kunci mobil BMW di pinggangnya. Sementara itu, si wanita memiliki postur tubuh yang bagus dan parasnya juga lumayan. Keduanya mengobrol sambil tertawa bahagia.

"Hazel!" seru Josh dengan gembira begitu melihat wanita itu.

Namun, ekspresi Hazel Lynch justru berubah saat melihat Josh. Dia bertanya dengan jengkel, "Ke ... kenapa kamu kemari? Bukannya sudah kubilang jangan datang ke kantorku? Kalau rekan kerjaku melihatmu, aku yang akan malu!"

"Hazel, hari ini adalah perayaan tahun ke-2 kita berpacaran. Aku sudah membeli tiket bioskop dan ingin memberimu kejutan," ujar Josh seraya menyodorkan tiket bioskop kepada Hazel.

Pria berjas yang berdiri di sebelah pun mengernyit dan bertanya, "Berpacaran? Hazel, bukannya kamu bilang belum punya pacar?"

"Pak Alex, aku ...." Hazel seketika tidak bisa berkata-kata.

Alex Osborne yang mengenakan jas beralih menatap Josh dan mengamatinya, lalu memperlihatkan senyum menghina dan berkata, "Hazel, seleramu benar-benar buruk. Kamu berpacaran dengan pria kampungan seperti ini? Lihatlah pakaiannya, dia sangat miskin!"

Ekspresi Hazel berubah lagi. Dia merasa Josh telah mempermalukannya!

Ketika mendengar hinaan pria berjas itu, ekspresi Josh juga agak berubah. Akan tetapi, dia sama sekali tidak membantah dan hanya menarik Hazel sambil berkata, "Hazel, ayo kita pergi!"

"Pergi apanya!" teriak Hazel sembari mengempaskan tangan Josh. Kemudian, dia melanjutkan dengan tegas, "Pak Alex benar. Kamu sudah terlalu miskin. Apa kamu pernah membelikanku ponsel dan tas yang kuinginkan? Apa kamu sanggup? Bahkan, nonton bioskop saja harus tunggu sampai hari jadi. Gimana kamu bisa membahagiakanku?"

"Hazel, aku memang miskin sekarang. Tapi, aku sedang berusaha!" sahut Josh sambil menggertakkan giginya.

"Berusaha? Huh! Benar-benar konyol. Keluargamu sangat miskin. Meskipun kamu bekerja keras untuk seumur hidup, kamu nggak akan bisa dibandingkan dengan Pak Alex," ejek Hazel seraya tersenyum sinis.

"Bocah, orang sepertimu bahkan nggak pantas untuk menyentuh sepatuku," hina Alex yang tersenyum mencibir.

"Josh, aku sudah lama ingin memberitahumu bahwa kamu nggak pantas untukku! Hari ini, kita putus!" seru Hazel dengan yakin. Kemudian, dia menoleh menatap Alex dan berkata dengan manja, "Ayo, kita pergi dari sini."

Selesai mengatakan itu, Hazel berinisiatif merangkul lengan Alex. Sementara itu, Alex menatap Josh dan berkata sembari tersenyum mengejek, "Bocah miskin sepertimu nggak pantas mendapatkan cinta, ngerti?"

Kemudian, Alex menggandeng Hazel berjalan ke depan. Keduanya memasuki mobil BMW yang tidak jauh dari sana.

Ketika melihat punggung Hazel, hati Josh terasa sakit. Kemarahan, kesedihan, keengganan bercampur menjadi satu, tetapi dia tidak bisa melakukan apa pun.

"Kamu mengakhiri hubungan kita hanya karena aku miskin?" gumam Josh yang menunduk sambil mengepalkan tangannya dengan erat. Kukunya sampai menusuk telapak tangannya hingga berdarah.

Josh dan Hazel saling mengenal saat SMA. Setelah tamat, keduanya pun resmi berpacaran. Pada saat itu, Hazel masih seorang gadis yang sangat lugu. Josh diterima di universitas swasta, sedangkan Hazel yang gagal memasuki universitas memulai kariernya. Sejak saat itu, sikap Hazel berubah drastis. Wanita ini menjadi sangat mata duitan.

Josh tidak mengejar Hazel ataupun meminta kesempatan padanya. Bagaimanapun, dia yang miskin ini tidak akan sanggup berebutan dengan Alex. Saat ini, Josh telah mengetahui sifat asli Hazel. Lantaran keluarganya yang miskin, Josh sudah sering dihina dan diperlakukan tidak adil selama bertahun-tahun ini.

"Hazel, hari ini kamu merendahkanku. Kelak, aku akan membuatmu mengejarku. Alex, suatu hari nanti, kamu pasti akan melihatku sukses!" gumam Josh.

....

Di area kumuh Kota Sunrise. Pada dasarnya, orang-orang yang tinggal di tempat ini adalah masyarakat kalangan rendah. Keluarga Barnett juga tinggal di sini.

Sepanjang perjalanan pulang, Josh terus memikirkan cara untuk menghasilkan uang. Namun, dia tidak mendapat petunjuk apa pun. Dia hanya mahasiswa dari universitas biasa, keluarganya juga miskin. Sulit baginya untuk menghasilkan uang.

Dunia ini tidak adil. Meskipun seseorang bekerja keras untuk seumur hidup, belum tentu mereka bisa melampaui seseorang yang berasal dari keluarga kaya.

Begitu tiba di depan rumahnya, Josh melihat sebuah mobil Bentley dengan pelat nomor dari ibu kota. Dia pun bergumam dengan heran, "Kenapa ada mobil mewah di depan pintu rumahku?"

Lantaran merasa bingung, Josh pun bergegas memasuki rumahnya. Selain melihat orang tuanya, dia juga melihat seorang pria tua berjas duduk di dalam sana. Pria tua ini sangat berkarisma sehingga jelas bukan orang biasa.

"Cucuku!" seru pria tua itu sembari tersenyum kepada Josh. Panggilannya ini membuat Josh seketika tertegun.

"Ibu, apa yang terjadi?" tanya Josh dengan heran. Dulu, ibunya memberitahunya bahwa kakek dan neneknya sudah meninggal sebelum dia lahir. Itu sebabnya, Josh tidak pernah bertemu dengan mereka ataupun mendengar kabar tentang mereka.

"Josh, aku telah menipumu selama bertahun-tahun ini. Sebenarnya, kakekmu belum meninggal. Ini adalah ayahku, sekaligus kakekmu. Kakekmu menentang hubunganku dan ayahmu, jadi kami kawin lari," jelas ibunya Josh setelah menghela napas.

Informasi mendadak ini membuat Josh agak pusing. Ternyata, dia memiliki seorang kakek? Ternyata, ayah dan ibunya kawin lari karena begitu saling mencintai?

"Putraku, nama kakekmu adalah Marcus Parker," lanjut ibunya Josh.

"Ma ... Marcus Parker?" Josh terperanjat. Dia tentu pernah mendengar nama ini. Marcus Parker adalah orang terkaya di 3 provinsi barat daya yang sangat terkenal di seluruh dunia, apalagi di provinsi ini. Di 3 provinsi barat daya, Grup Vagant miliknya tersebar di mana-mana. Semuanya berjalan dengan sangat baik. Bahkan, Kota Sunrise juga memiliki bisnis Grup Vagant.

"Ka ... kamu benar-benar Presdir Grup Vagant, Marcus Parker?" tanya Josh sembari membelalakkan matanya. Dia tidak bisa percaya bahwa kakeknya adalah tokoh yang begitu hebat?

"Benar, cucuku," sahut Marcus dengan tersenyum. Kemudian, dia maju karena ingin memeluk Josh.

Namun, Josh mundur selangkah dan bertanya dengan kesal, "Kenapa kamu nggak mencari kami? Kamu begitu kaya, tapi membiarkan ibuku hidup menderita?"

Josh tidak keberatan dirinya hidup miskin. Namun, ibunya harus membesarkannya sendirian karena ayahnya sudah lama meninggal. Josh tahu betapa menderitanya ibunya selama ini.

"Cucuku, aku sering mengirim uang untuk ibumu. Tapi, dia sangat keras kepala dan terus menolakku. Dia bahkan melarangku menemuimu. Aku tentu ingin bertemu denganmu. Bagaimanapun, kamu ini cucu luarku satu-satunya!" jelas Marcus tanpa daya.

"Ibu, apa perkataannya benar?" tanya Josh sambil menatap ibunya.

Valerie mengangguk dan menjawab, "Ya. Awalnya, aku nggak ingin kamu bertemu dengan kakekmu untuk selamanya. Tapi, sekarang aku berubah pikiran. Kami nggak boleh melibatkanmu dalam masalah kami. Aku rasa, kamu harus bertemu dengan kakekmu untuk masa depan yang lebih cerah. Semoga kamu bisa menerimanya."

"Cucuku! Kamu sudah menderita selama beberapa tahun ini. Tenang saja, Kakek akan menebus semua kesalahan Kakek!" seru Marcus sembari memeluk Josh. Kali ini, Josh pun tidak mengelak. Kemudian, Marcus mengeluarkan sebuah kartu bank dan menyodorkannya kepada Josh sambil berkata, "Cucuku, ada uang jajan 200 miliar di kartu ini. Terimalah. Kalau nggak cukup, kamu boleh minta lagi."

"Du ... dua ratus miliar?" tanya Josh dengan tangan gemetaran. Dia terkejut hingga sulit untuk berdiri dengan stabil. Bagi Josh, ini adalah nominal yang sangat luar biasa. Dia tidak pernah menyangka akan memiliki uang sebanyak ini. Namun, Marcus malah mengatakan ini hanya uang jajan?

Marcus tentu mengetahui apa yang dipikirkan Josh. Dia berkata sambil memasukkan kartu tersebut ke tangan Josh, "Haha. Dua ratus miliar hanya uang kecil untuk Kakek. Kamu mengerti? Selain itu, kamu akan mengurus semua bisnisku yang ada di Kota Sunrise."

"Aku yang mengurusnya? Tapi, aku masih kuliah dan nggak pernah berbisnis," timpal Josh sembari merentangkan tangannya.

"Nggak masalah, bisnis di Kota Sunrise lebih stabil, juga ada manajemen yang mengelola. Kamu hanya perlu menjabat sebagai dirut dan selesaikan kuliahmu. Selain itu, kamu boleh menggunakan uang yang didapatkan perusahaan," jelas Marcus.

"Baiklah." Josh akhirnya menyetujuinya. Setelah dicampakkan oleh Hazel, dia akhirnya tahu betapa penting status dan uang. Apalagi, dia tiba-tiba teringat bahwa Hazel bekerja sebagai resepsionis Grup Vagant Kota Sunrise, begitu juga dengan pria bernama Alex itu! Sementara itu, dia akan segera menjadi dirut mereka.

Josh tak kuasa memikirkan bagaimana reaksi kedua orang ini saat mengetahui dirinya adalah dirut perusahaan. Dia sungguh menantikannya ….

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status