"Pufft!" Josh sontak tertawa terbahak-bahak.Ini adalah rencana Josh untuk mewakili sepupu Rubeus memberi pelajaran kepada wanita matre itu. Membuat wanita itu dengan sukarela mencampakkan pacarnya sendiri dan ikut dengannya, lalu menghancurkan mimpi indah wanita itu. Jika wanita matre yang bernama Grace ini benar-benar mencintai pacarnya, dia tidak akan menaiki mobil Josh. Jadi, jika ada yang harus disalahkan, itu adalah keserakahannya yang membuatnya terjebak.Setelah turun dari mobil, Grace berjalan ke depan. Grace sangat emosi karena sekarang dia tidak mendapatkan apa pun. Dia sudah mengakhiri hubungan dengan pacarnya yang sebelumnya. Jika kembali sekarang, mereka tidak mungkin bisa berbaikan lagi.Broom!Josh menginjak pedal gas dan kembali mengendarai mobilnya ke hadapan Grace. Kemudian, dia menurunkan jendela mobilnya."Mau apa lagi?" tanya Grace dengan ekspresi wajah yang sangat buruk sambil menatap ke arah Josh."Kamu kira aku menginginkan uang dua juta milikmu ini? Kamu benar
"Aku nggak takut membuat keributan," ucap Josh sambil merentangkan tangannya."Oke, karena kamu mau begitu, aku juga nggak takut! Kita lihat siapa yang akan kalah nanti," seru pria tua itu dengan tegas.Pria tua itu sudah memutuskan dalam hatinya. Sekalipun nanti polisi datang, dia akan bersikeras bahwa dia telah ditabrak. Lantaran tidak ada saksi, polisi juga tidak bisa berbuat apa pun kepadanya sekalipun dia ketahuan menipu.Setelah beberapa menit berlalu, sebuah mobil patroli datang. Seorang wanita muda dan dua pria turun dari mobil patroli tersebut. Josh melihat lencana pangkat di seragam wanita itu sekilas. Dia adalah inspektur polisi tingkat satu dan terlihat cantik."Siapa yang membuat pengaduan? Apa yang terjadi?" tanya wanita muda itu."Nona, saya yang melapor. Pak tua ini penipu, tolong kamu urus dia," kata Josh.Wanita muda itu pun langsung melihat ke arah pria tua tersebut.Pria tua itu seketika tampak kesakitan dan berteriak, "Aduh, Bu Polisi, tolong bantu aku. Pria ini su
"Elmira Gozali," seru Josh."Tuan Josh, aku sudah menegurnya, maaf sekali. Selain itu, Tuan Josh, Anda sudah boleh pergi sekarang," kata pria paruh baya itu sambil tersenyum."Pergi? Kenapa aku harus pergi? Kalian bisa membawaku kemari dengan mudah, tapi nggak semudah itu untuk menyuruhku pergi. Seperti kata pepatah, ada padi segala menjadi," ucap Josh sambil tersenyum."Ini …." Keringat dingin bercucuran di dahi pria paruh baya itu dan senyumannya tampak sedikit canggung.Kemudian, Josh langsung berbaring dan kembali berkata, "Menurutku, tempat ini sangat nyaman, aku nggak mau pergi lagi.""Tuan Josh, jangan bercanda. Anda adalah direktur utama dari Grup Vagant di Kota Sunrise. Anda masih punya banyak kesibukan," sahut pria paruh baya itu sambil tersenyum tidak berdaya."Nggak masalah, kalian yang akan menanggung kerugianku," balas Josh yang tampak tidak peduli."Ini …." Pria paruh baya itu hanya bisa menelan air liurnya.Dalam hatinya, pria paruh baya itu telah berulang kali mengutuk
"Anak Muda, untuk apa kamu merasa bangga? Aku palingan hanya akan dikurung selama sepuluh hari, anggap saja itu sebagai liburan," jawab pria tua itu dengan tidak peduli.Melihat tampang pria tua yang tidak peduli itu, bisa dipastikan bahwa pria tua ini sudah sangat berpengalaman dalam melakukan hal seperti ini."Ditahan sepuluh hari? Apa kamu kira ini bisa berlalu semudah itu? Jangan harap!" seru Josh sambil tersenyum sinis."Apa maksudmu?" tanya pria tua itu sambil menatap Josh.Pria paruh baya dan Elmira yang berdiri di samping juga menatap Josh dengan kebingungan. Mereka tidak mengerti apa maksud dari perkataan Josh."Maksudku gampang sekali. Kamu sudah merusak mobilku saat mencoba menipu tadi, jadi kamu harus ganti rugi," kata Josh sambil tersenyum.Ketika Josh ditangkap, dia pernah mengatakan kepada penipu itu bahwa dia akan membuat penipu itu mengeluarkan bayarannya! Josh tentu tidak hanya sekadar mengatakannya begitu saja. Adapun penahanan selama sepuluh hari itu, bagi Josh itu
Di Kota Sunrise, pintu masuk Gedung Vagant, terlihat Josh Barnett berdiri sambil tersenyum dan memegang 2 tiket bioskop.Saat ini, seorang pria dan wanita berjalan keluar dari gedung tersebut. Si pria mengenakan jas dan jam tangan Vacheron Constantin, juga terlihat kunci mobil BMW di pinggangnya. Sementara itu, si wanita memiliki postur tubuh yang bagus dan parasnya juga lumayan. Keduanya mengobrol sambil tertawa bahagia."Hazel!" seru Josh dengan gembira begitu melihat wanita itu.Namun, ekspresi Hazel Lynch justru berubah saat melihat Josh. Dia bertanya dengan jengkel, "Ke ... kenapa kamu kemari? Bukannya sudah kubilang jangan datang ke kantorku? Kalau rekan kerjaku melihatmu, aku yang akan malu!""Hazel, hari ini adalah perayaan tahun ke-2 kita berpacaran. Aku sudah membeli tiket bioskop dan ingin memberimu kejutan," ujar Josh seraya menyodorkan tiket bioskop kepada Hazel.Pria berjas yang berdiri di sebelah pun mengernyit dan bertanya, "Berpacaran? Hazel, bukannya kamu bilang belum
"Baguslah kalau kamu setuju. Besok pagi, datanglah ke kantor cabang untuk menjabat. Gimana? Aku akan menginstruksi bawahanku nanti," ujar Marcus seraya tersenyum."Oke." Josh kembali menganggukkan kepalanya.Ketika melihat Josh menyetujuinya, Marcus menjadi makin bersemangat. Dia awalnya merasa khawatir ditolak oleh Josh. Tanpa diduga, semua justru berjalan dengan lancar.Marcus menepuk bahu Josh sambil berkata, "Setelah kamu tamat kuliah, kamu akan menjadi pewaris Grup Vagant."Marcus mengobrol sebentar dengan keduanya. Kemudian, dia mengatakan harus kembali ke ibu kota karena punya banyak urusan. Dia pun akan mengunjungi Josh lagi nanti. Dia juga berpesan bahwa Josh boleh menghubunginya jika butuh bantuannya.Sesudah Marcus pergi, Josh bergumam dalam hatinya dengan emosional, 'Ternyata, aku adalah cucu Marcus Parker. Aku adalah pewaris Grup Vagant!'Dalam perjalanan pulang, Josh mengira dirinya tidak akan pernah terlepas dari kemiskinan ini. Namun, dia tiba-tiba saja menjadi cucu seo
Begitu mendengar perkataan Noah, semua orang yang berada di sana sontak tercengang. Terutama Hazel dan Alex, mereka sampai menganga begitu lebar. Apa yang terjadi? Sekretaris Noah memberi hormat kepada Josh? Dia bahkan memanggilnya dengan sebutan tuan muda?Saat ini, Noah menoleh sambil berkata dengan ekspresi datar, "Pak Yakov, ini dirut baru perusahaan. Kenapa kalian masih diam? Cepat beri hormat!""Apa? Di ... dia dirut baru?" sahut Yakov yang raut wajahnya berubah drastis."Dia benar-benar dirut baru?" Karyawan lainnya juga terkejut mendengarnya.Alex sampai membelalakkan matanya. Dia tidak bisa memercayai pendengarannya, seakan-akan baru disambar petir.Orang yang ekspresinya paling masam tidak lain adalah Hazel. Dia berseru, "Mana mungkin. Dia hanya pria miskin yang nggak punya apa-apa. Aku tahu betul kondisi keluarganya. Dia nggak mungkin menjadi dirut baru perusahaan!"Yakov pun bertanya, "Pak Noah, apa kamu tidak salah? Lihatlah, pakaiannya tidak seperti seorang dirut.""Pak Y
"Baiklah, aku percaya padamu," ucap Josh sembari menepuk bahu Juan. Bagi Josh yang dulu, dia tidak akan pernah bisa mendekati tokoh penting seperti Juan. Namun, Juan justru bersikap begitu hormat kepadanya sekarang.Kemudian, Josh menatap para karyawan sambil berkata, "Semuanya, aku akan memberi kalian 10 juta per orang sebagai hadiah pertemuan. Uang ini akan ditransfer bersama gaji bulan depan kalian!""Apa? Hadiah pertemuan sebesar 10 juta?""Pak Josh, terima kasih banyak!"Setelah tercengang untuk sesaat, para karyawan buru-buru berseru dengan gembira. Apa ada yang lebih baik daripada uang? Jumlahnya bahkan mencapai 10 juta!"Dirut baru kita benar-benar murah hati. Begitu datang, dia langsung memberi kita 10 juta. Dia jauh lebih hebat daripada Yakov dan Alex!""Benar, kita mungkin akan sukses kalau bekerja untuk dirut yang begitu murah hati!"....Para karyawan sibuk berdiskusi. Siapa yang tidak menyukai dirut yang begitu dermawan? Apalagi, Yakov sangat pelit sebelumnya. Itu sebabny