Share

Bab 17. OPOR AYAM

Byan masuk ke store dengan raut wajah khawatirnya, dia ikut merasakan apa yang di rasakan oleh Alfian dan juga Aira.

Pria itu berjalan tanpa memandang orang di sekitarnya, tatapannya hanya tertuju pada Aira yang sedang memijat pelipisnya di meja kasir.

Ada beberapa karyawan yang sedang membereskan sisa roti yang tidak terjual, mau bagaimana lagi ... Aira harus menekan jumlah produksi rotinya untuk meminimalkan kerugian.

"Aira ..." Ucap Byan yang mendadak muncul di hadapan.

"Eh, kakak ... sebentar ya kak, closing dulu." Ucap Aira.

Byan menunggu Aira tepat di belakangnya, dia mendudukan diri sambil terus memantau pergerakan Aira. Sesekali Aira sibuk mondar mandir mengecek karyawannya yang sedang membereskan sisa roti. Aira mondar mandir melewati Byan yang sedang memperhatikannya.

Saat Aira beranjak kembali dari duduknya, Byan dengan cepat menahan pergelangan tangannya, "Butuh apa? biar kakak yang ambil."

Aira tertegun karena
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status