MENANTU yang DIREMEHKAN TERNYATA MERESAHKAN

MENANTU yang DIREMEHKAN TERNYATA MERESAHKAN

By:  Dwrite  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
6 ratings
95Chapters
48.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Kalina Fathira diremehkan keluarga sang suami, karena statusnya yang dianggap rendah dibandingkan dua menantu yang lain. Sikap Kalina yang lebih sering diam saat diperlakukan tak menyenangkan membuat banyak orang kebingungan akan apa yang dia pikirkan. Hingga sebuah kecelakaan yang menyebabkannya menghilang sampai dua bulan, membuat semua orang heran dengan perubahan sikap Kalina yang signifikan saat perempuan itu tiba-tiba muncul di hadapan mereka dengan sosok yang benar-benar jauh berbeda dari Kalina yang sebelumnya.

View More
MENANTU yang DIREMEHKAN TERNYATA MERESAHKAN Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Bella
...️...️...️...️...️
2023-01-19 17:48:58
0
user avatar
Bella
bagus ceritanya
2023-01-18 04:34:15
0
user avatar
Ira Rafi
novel nya kerennnn...
2022-10-16 06:30:45
0
user avatar
solehot
keren.... ceritanya seru dan alur ceritanya tertata apik. bikin penasaran dan ikut terbawa emosi di setiap cerita nya...
2022-09-18 02:44:38
0
user avatar
June Lee
salam kenal dari Kartika arti sebuah perbedaan
2022-08-19 17:56:19
0
user avatar
Nenk Hazna
kapan up lagi kaka
2022-08-09 12:55:01
0
95 Chapters
Awal Perubahan
"Eh, Jeng. Bukannya keluarga Wijaya itu punya tiga menantu, ya? Kok, yang sering keliatan cuma dua?""Iya, betul Jeng Susi. kalau nggak salah istrinya si Wisnu. Dia, kan menantu dari anak pertama, tapi kenapa sampe sekarang masih belum bisa kasih cucu?""Mungkin dia pemalu, atau bisa jadi keluarga Wijaya yang malu ngenalinnya sama kita. Denger-denger dia itu cuma anak haram entah dari keluarga konglomerat yang mana."Sejenak kegiatan perempuan yang tengah menuangkan teh dalam gelas itu terhenti. Meskipun pakaian pelayan melekat di tubuhnya saat ini, hal tersebut sama sekali tak bisa menutupi indentitas aslinya."Nya ...." Gadis berpakaian sama yang berdiri tepat di sampingnya mengiba. Dia jelas menyadari bahwa orang bersangkutan yang tengah dibicarakan ibu-ibu sosialita itu sedang ada di sampingnya kini. Kalina Fathira, perempuan berusia tiga puluh dua tahun yang merupakan menantu pertama dari keluarga konglomerat Wijaya. Kenyataan tentang status sosialnya yang tinggi, sama sekali ta
Read more
Grup WA Keluarga
"Ke mana saja kamu selama ini, Kalina?" Pertanyaan dari ayah mertuanya membuat kegiatan makan Kalina terhenti. "Ke mana atau di mana aku selama ini, apakah kalian benar-benar peduli?" cibir perempuan itu dengan senyum miring yang tersungging. "Bahkan aku yakin selama dua bulan kalian nggak benar-benar mencari.""Kalina!" Wisnu mengingatkan istrinya yang mulai berani. "Kenapa?" balas Kalina tak kalah sengit. "Apa aku harus merengek dan minta dikasihani? Terus mengadu kalau selama dua bulan tinggal di jalanan, kedinginan, kesepian, butuh kehangatan. Cih, itu, kan yang kalian inginkan?""Kalina Fathira!" Suara Wisnu meninggi. Dia bahkan sampai berdiri dan mengepalkan tangan di samping sang istri. "Sudah Wisnu! Mungkin Kalina masih kelelahan. Biarkan dia makan, baru kita bicara lebih rinci," sela Bu Dahlia.Wisnu mengempaskan tubuhnya kembali, masih dengan tatapan tajam yang belum lepas dari sang istri. "Nggak ada lagi yang perlu dibicarakan. Dua bulan aku memang kecelakaan, dan mobil
Read more
Satu Tubuh Dua Jiwa
"Emang cemen mereka semua, beraninya cuma ngomongin di belakang. Pas disamperin, langsung pada ngilang." Kalina melempar ponselnya ke ranjang saat menyadari kalau anggota yang tersisa di grup WA hanya tinggal dia dan Wisnu. Beberapa menit hanyut dalam lamunan sembari menatap langit-langit kamar, tiba-tiba pintu dibuka oleh seseorang. Kalina melotot dan langsung meloncat ke ranjang saat menyadari ternyata Wisnu yang ada di hadapan sekarang, sementara tubuhnya hanya terbungkus dalaman. Tepat sepeninggal Hendri dia memang langsung menanggalkan semua pakaian, mengingat dress pas badan yang dikenakan serasa tak nyaman. "Nggak sopan. Ketok pintu dulu bisa, kan?" sungut Kalina sembari berusaha menutupi tubuhnya dengan bedcover tebal. "Memangnya apa yang mau kamu tutupi? Lagipula aku sudah melihat semuanya," cetus Wisnu datar. Dia berjalan santai mencabut charger pada ponselnya. "Ng ... tapi, kan ... itu--tau, ah. Keluar sana!" Tiba-tiba Kalina gelagapan dengan wajah merah padam. Namun,
Read more
Pernikahan Bisnis
"Apa?" sungut Kamila, saat melihat Revan menatapnya dengan penuh kecurigaan sekembalinya dia dari restoran. "Sumpah aku cuma nyapa si Wisnu sama si gundik doang, abis itu pamitan," dalihnya sembari meletakkan tas tangannya di atas dasbord, lalu melembar heels ke bangku belakang. "Yakin?" Revan menaikkan sebelah alis. "Yakinlah.""Terus itu apa?"Tok! Tok! Tok! "Kalina ... buka pintunya! Hapus foto itu sekarang!" Wisnu sudah berdiri di luar mobil yang dinaiki Kalina dan Revan, lelaki dengan setelan formal itu menggedor-gedor kaca satu arah yang melapisi kendaraan, lalu memanggil istrinya dengan suara tinggi. "Kamu beneran nggak ngapa-ngapain, kan, Mil?" desak Revan yang membuat Kamila memutar bola mata kesal."Nggak. Udahlah, buruan cabut sekarang! Sebelum si Della sama Yayang koar-koar.""Oke."Revan akhirnya menyerah mendebat. Karena bagaimana pun identiknya fisik mereka, tak akan mengubah kenyataan bahwa Kamila dan Kalina adalah dua orang yang berbeda.Mesin mobil pun dinyalakan
Read more
Arisan Sosialita
Arisan sosialita kali ini melingkupi para wanita dengan status sosial tinggi yang diketahui sebagai para istri dari crazy rich Surabaya. Wanita-wanita yang ber-atribut barang-barang mahal keluaran merk terkenal itu terdiri dari lima belas orang. Lima di antaranya berumur dua puluhan dan sisanya berusia 32-70 tahun. Keluarga Wijaya diwakili Yayang, Hendri, Della, Indra, dan Bu Dahlia. Mereka memang sengaja meluangkan waktu untuk acara bergengsi yang biasa diadakan tiap tiga bulan sekali, dengan arisan bernilai milyaran dalam bentuk beragam. Mulai dari tas, saham, tiket liburan, mobil, dan perhiasan.Di depan stan menu penutup terlihat Cici kelimpungan mencari keberadaan Kamila yang tiba-tiba menghilang setelah acara dimulai. "Kamu yakin nggak liat Nyonya Kalina setelah dia selesai ngupas buah tadi?" tanya Cici pada pelayan lain yang lalu-lalang menyiapkan jamuan. "Nggak, tuh. Mungkin nyonya kecapean makanya dia langsung tepar. Coba cek aja ke kamar!"Cici tertegun sejenak. "Bener j
Read more
Kepo
Di dalam Mobil Alphard berwarna hitam yang terparkir di depan gerbang, Kamila duduk santai dengan bertumpang kaki. Sesekali dia menyeruput soda sembari menyaksikan satu per satu mobil mewah yang berlalu meninggalkan pelataran kediaman Keluarga Wijaya di jam 11 siang ini."Ternyata acara pamer berkedok arisan selesai lebih cepet daripada waktu yang dijadwalkan. Bisa jadi yang punya hajat kena mental duluan, atau para tamu undangan insecure setelah mengetahui menantu yang selama ini diremehkan ternyata meresahkan." Kamila menegakkan tubuhnya, dan membusungkan dada dengan bangga. "Lagian Kamila Anindira dilawan."Beberapa saat kemudian dia melihat Revan yang berjalan cepat ke arahnya."Mau apa lagi si ganteng? Mana tuh muka tegang banget kayak yang nunggu giliran suntik vaksin."Pintu mobil yang memang tidak terkunci langsung dibuka olehnya. Revan melongokan kepala ke dalam."Ikut aku!" Lelaki bermata sipit itu menarik tangan Kamila."Ke mana? Kalau mau muji yang tadi di sini aja!" Kamil
Read more
Gara-Gara Paris
"Gile, kukira ukuran si Kalina cup B, ternyata cup C, jauh banget sama ukurannya si Yayang, yang emang Kutilangdara.""Siapa yang kamu bilang kutilangdara?" Yayang yang baru saja tiba langsung melotot pada Hendri."Ta-tapi, di mataku kamu tetep yang paling perfek, kok, Yang. Sumpah," tambahnya.Yayang memutar bola mata, lalu mendengkus keras sebelum mengambil tempat di samping Della yang matanya terlihat membengkak setelah dipermalukan tadi."Mana si penyihir?" tanya Della beberapa saat setelah Yayang duduk di sebelahnya."Tuh!" tunjuk Yayang dengan dagu ke arah pintu."Excusme, can i help you?" tanya Kamila setelah dia melangkahkan kaki."Duduk!" pinta Bu Dahlia sembari menunjuk kursi di hadapannya."Oke." Kamila mengedikkan bahu, lalu mendarahkan bokong di atas kursi."Pertama-tama mama mau minta maaf kalau selama ini kamu merasa nggak dianggap.""Ma, tadi yang kita bahas bukan in--""Diam, Yayang!"Sanggahan Yayang langsung dipatahkan oleh Bu Dahlia. Akhirnya perempuan bertumbuh ti
Read more
Pembelaan
"Ngapain Bang Wisnu belain, si Lina, sih?!" gerutu Della saat semua anggota keluarga berkumpul di ruang tengah, tanpa Kamila tentu saja. "Aku memang pergi ke Paris setahun lalu," balas Wisnu sedatar biasanya. "Aku tahu. Tapi, kan nggak pergi sama si Lina, melainkan sama si Yuna!" tambah Della dengan suara tinggi. "Kita bertemu di PFW.""Bohong! Aku nggak liat, tuh si Yuna posting tentang kalian datang ke PFW," sanggah Della yang membuat Wisnu semakin terdesak. "Memangnya semua kegiatan yang kita lakukan, harus kamu tahu?" Suara Wisnu mulai meninggi. Kesal dengan Della yang terus-menerus mencecarnya. "Kalau memang kalian ketemu, kamu pasti tahu siapa yang pergi dengannya saat itu!" timpal Yayang yang sejak tadi diam memerhatikan dengan pikiran berputar mencoba mencari alasan masuk akal yang membuat Wisnu tiba-tiba berpihak pada Kalina.Wisnu mengepalkan tangan habis kesabaran. Dia bangkit dari posisi duduk dan menatap tajam Della dan Yayang. "Dengan siapa dan bagaimana kami berte
Read more
Batasan Privasi
Di kamar bernuasan gold dan putih itu Kamila menatap barang-barang branded milik Kalina yang tertata di dalam etalase kaca dalam ruangan khusus di balik rak buku. Dia mondar-mandir memerhatikan satu per satu barang bernilai jutaan itu. "Kira-kira Kalina dapet semua barang ini dari mana, ya? Belanja jarang, terus tiga tahun hampir nggak pernah keluar kota apalagi keluar negeri. Mengherankan." Kamila mengusap dagu, sembari memicingkan mata penuh curiga. "Kalau dipikir-pikir ternyata ukuran sepatu kita beda satu angka. Punya Kalina agak kebesaran makanya harus kuganjal dengan tisu. Mana hampir nggak ada sneakers lagi."Tok! Tok! Tok! Suara ketukan pintu menginterupsi. Kamila beranjak tadi tempatnya, lalu menekan tombol untuk memutar dinding yang juga rak buku dari ruang barang, menuju ruang kamar. "Astaga naga srigala!" Dia terlonjak saat melihat Della sudah berdiri di hadapan dengan keadaan yang begitu mengkhawatirkan. Rambutnya acak-acaknya dengan eyeliner berantakan di kelopak dan
Read more
Tentang Kamila
"Sebenarnya apa yang nggak kamu tahu tentang Kalina, sih, Van?" Pertanyaan Kamila di tengah perjalanan sukses membuat Revan tertegun. "Kalau boleh tahu, sedekat apa kamu sama dia?" Keheningan pekat menyelimuti keduanya. Sudah dua bulan sejak mengenal lelaki berdarah chinese ini, Kamila selalu bertanya-tanya tentang hubungan macam apa yang dimiliki saudara kembarnya dan asisten pribadi Wisnu."Kita dekat, tapi hanya sebatas sahabat," aku Revan akhirnya. "Aku sudah mengenal Kalina sejak kita duduk di sekolah menengah, mengingat Papa yang sudah lama mengabdi sebagai dokter pribadi keluarga ayahmu. Pekerjaan yang kulakukan sekarang juga semata-mata karena tugas yang diberikan beliau. Tidak ada alasan lain, just money." Tatapan lelaki berkulit putih itu terpaku pada jalanan di depan. Tak ada yang aneh dengan nada suara dan bagaimana cara dia menjelaskan.Kamila mangut-mangut tanda mengerti. "Kirain." Perempuan itu mengedikkan bahu, lalu kembali terpaku pada ponsel di genggaman tangan.Keh
Read more
DMCA.com Protection Status