Share

Bab 17

"Aaa, moster!" teriak Gandra ketakutan saat melihat seseorang di dalam mobil memakai kacamata hitam dengan wajah penuh luka bakar.

Ray lupa tak memakai masker.

"Heh, ndak boleh bilang gitu, Le!" tegur Ijah memperingatkan cucunya. "Maaf ya, Pak, cucu saya kadang cuma asal nyeplos," kata Ijah pada Ray dengan wajah tak enak hati.

Sementara Gandra langsung berlari lebih dulu, Ijah membuntuti. Ray menutup kaca jendela. Dia sandarkan punggung ke jok, ada yang berasa perih dalam dadanya. Bukan karena penolakan dari anaknya, tapi ini jauh lebih buruk. Anaknya sendiri takut, dan bilang kalau dia seperti moster.

Ray memejamkan mata, menahan rasa sesak di dada. Dia hela napas dalam dan kembali menenangkan diri.

"Maafkan, Ayah," gumam Ray. Dia lalu menyuruh Topan untuk melajukan mobil dan langsung pulang ke rumah.

***

Garwita menemui Topan yang sedang duduk di kursi depan.

"Maaf, Mas, aku kesorean." Garwita tak enak hati ketika sampai di rumah majikannya pukul lima.

"Tak masalah, Mbak. T
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Ratu As
maaf ya, kukira enggak ada yang baca......
goodnovel comment avatar
Ar Ni
up Tiap hari kek Thor. ..masak 1 bab nunggunya berminggu2
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status