Share

Bab 12

"Ini apa?" tanya ibu bingung saat kuselipkan amplop coklat di tangannya.

Tinggal kami berdua di rumah, sementara Ayah sedang ikut kumpulan bapak-bapak di rumah tetangga.

"Ini buat ibu, diterima ya, Bu. Aku dapat rejeki tadi," ujarku dengan mengulas senyum.

"Alhamdulillah. Terima kasih, Nak. Coba ceritakan, bagaimana kamu bisa dapat uang sebanyak ini dalam sehari?" pinta ibu. Digenggamnya tanganku, serta diberikan tatapan hangat.

Aku pun mulai bercerita tentang asal muasal uang tersebut. Ibu khusuk mendengarkan, sesekali mengangguk. Detik berikutnya, kulihat ibu menyeka sudut mata. Hal ini membuat aku merasa khawatir.

"Ibu, kenapa? Kok, nangis?"

"Oh, enggak, Ibu cuma kelilipan."

Selalu begini, kalau sedang menyembunyikan tangisan. Kenapa lagi ibuku ini?

"Yang bener? Itu, mata ibu berair begitu?" tanyaku penuh selidik. Kupindai wajah wanita yang melahirkanku. Sama
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
ttp d ambil aja gpp jln2 refresing k bbrp tempat tuk menghibur diri dn juga mempelajari desain2 yg d berikan pk Hanan ...
goodnovel comment avatar
Sarti Patimuan
Syukurlah mas Dika selamat
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status