Share

Bab 16

"Ibu dan ayah kuatir kamu kenapa-kenapa, jadi Mas cari kamu. Kalau ada apa-apa, bilang, jangan dipendam sendiri!"

Sepeduli ini Mas Dika padaku. Maafkan aku, Mas.Ia berusaha melihat wajahku yang tak juga kuangkat. Isakanku meledak begitu saja. Aku ini kenapa?

"Istighfar Dek, ingat sama Allah ... . Astaghfirullahal'adzim … astaghfirullahal'adzim."

Ia berusaha membimbingku mengucap kalimat istighfar berkali-kali. Tapi aku masih saja terisak. Mas Dika meniup puncak kepalaku setelah membaca entah apa. Aku merasa lebih tenang sekarang.

Tak bisa kutolak lagi saat ia memaksa mengantar aku berangkat kerja. Rasa bersalah menerpaku, saat aku telah sampai, dan memegang satu kantong bekal yang dibawa Mas Dika.

"Banyak-banyak istighfar ya, Dek, usahakan sambil dzikir saat kerja. Atau kamu ijin saja hari ini?" pintanya saat telah sampai di depan pintu gerbang.

Aku hanya menggeleng, kemudian menyalami Mas Dika.

"Sampai di dalam, kamu a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Partinah Partinah
ibu dr bosnya di pabrik
goodnovel comment avatar
Sarti Patimuan
Siapa bu Ndari sebenarnya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status